Review Drama Korea Voice 3 – Harus dengan berat hati saya katakan, baru kemarin saya selesai nonton drama ini. kenapa? Biasalah, kebanyakan drama yang harus dibuat kesan pertama dan drama yang menarik lainnya. So, baru bisa buat reviewnya sekarang.
Kesan pertamanya ada di sini yaaa... di tulisan ini, saya mau kasih komentar tambahan aja. *betewe, saya boleh spoiler kan? Hahahha… jadi, aahhh maap aja kalau nanti saya sedikit spoiler.
Drama Voice selesai pada 30 juni 2019. Jadi, bisa ketebak kalau saya nggak buru-buru nonton kalau episode baru keluar, nggak kayak pas nonton Patners for Justice 2. Eehhh ada apa sih sebenarnya?
Mari diurai satu-satu.
Voice 3 makin gelap aja!
Kalau Voice satu adalah sebuah prekuel, sebuah pengantar, maka saya selalu bilang drama itu bagus dan membekas, apalagi ada Jang Hyuk dengan emosinya yang dalam atas mendiang istrinya yang meninggal tidak wajar. (Review di sini)
Maka Voice dua bisa saya katakan sebagai ide kreatif baru karena peran utamanya beda, musuhnya baru. Jadi, buat kalian yang nggak sempet nonton voice 1, nggak akan terlalu gagap nonton Voice 2. Karena hal barunya terlalu banyak. 12 episode bagi saya sangat solid dengan peran antagonis Bang Je Soo. (Review di sini).
Sedangkan Voice 3 dengan jumlah 16 episode adalah babak baru pemecahan misteri yang sebenarnya ada di voice 2. Drama yang ketiga ini, karena makin gelap, saya agak kelelahan di tengah-tengah dan malah nonton drama lain?
Kenapa? Karena jujur aja, saya kurang suka dengan karakter utama Do Kang Woo. Kok rasa-rasanya begitu yaaa.. gelap dan nggak loveable gitu. Nggak kayak Jang Hyuk. Dia malah hampir seperti penjahatnya. Hahahha… agak menggemaskan gitu. Sulit dipahami jalan pikirannya. Kalau penulis sengaja bikin karakter gelap yang jadi peran utama, maka saya katakan penulisnya berhasil.
Yhaaa Drama adalah Drama…~
Saya sadar betul sih lagi nonton drama, maka diperlukan drama~~~ drama ini berakhir cukup tragis walaupun semua teka-teki kenapa begini dan begitu dari voice 1 mulai terbuka satu-satu. Ketragisan drama ini sudah terundus dari episode 13 sih.
Emmmm gimana? Kenapa nggak 12 lagi aja?
Seperti biasanya drama ini tentang bagaimana Kang Center mendengar suara-suara keputusasaan orang-orang, maka ada kasus yang muncul di beberapa episode awal. Masih bagus sih, seperti biasa. Tapi, kalau mau fokus ke penjahat utama, saya merasa 16 episode malah jadinya kebanyakan.
Bayangin aja betapa kerennya musim pertama? Terus masih senada? Efeknya jadi bosan aja.
Kalau dikatakan solid, maka musim kedua jauh lebih solid dari sisi cerita. Musim ketiga kalau orangnya bosenan, bisa ditinggal nih kalau begini. hahha.
Makanya saya nggak bisa tuh buru-buru nonton.
Kalau aja cuma 12 kayak sebelumnya. Pasti lebih solid dramanya.
Soal Ending!
Drama drama drama… ada yang nangis nggak? Saya malah nangis di episode 13. Saya malah kesel sama endingnya, karena kemungkinan ada musim keempat.
Kenapa nggak udahan aja. Hahahhaa…
Diantara yang ingin drama ini berakhir sampai di musim ketiga. Sayalah orangnya. Heheh…
Yha, mungkin beda sama kalian-kalian yang demen sama drama ini. ngebucinin drama ini. kalau diibaratkan sebagai perut. Nonton drama ini tuh udah bikin kenyang guys.
Katakanlah diawal saya dikasih hidangan enak, saya suka, sebuah hidangan pembuka yang luar biasa. Hidangan kedua, makanan baru, saya bisa makan dengan baik. Dan hidangan ketiga, udah makan yang enak, menu baru pula. Dan yang ketiga ini sudah bikin perut saya menjadi kenyang.
Lho nanti kalau ada musim keempat?
Kalau ada sumur diladang boleh kita~~~
Ahh udah jangan main pantun-pantunan.
Kita nggak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan, mungkinkah saya masih ngurus blog ini? atau udah nggak? Atau saya punya kesibukan lainnya? Saya masih belum tahu.
Namun, kalau ada musim keempat. Saya pasti nonton… yhaaa sebagai kutukan seorang tukang buat review.
Sekian ajalah bacotannya.
Sekian tulisan saya tentang Voice 3.
Menurut kamu gimana? Bisa kamu tulis di papan tulis. Ohhh maap, di kolom komentar.