Ulasan Drama Korea Diary of a Prosecutor (2019) – Nggak salah nih? Udah 2021 tapi ulasannya 2019?
Nggak guys. Emang di tahun 2019 juga ada kesan pertamanya. Hanya saja, alasan saya nggak lanjut nonton adalah karena dramanya di awal membosankan.
Terus karena sayang ada unduhannya. Akhirnya saya nonton dan malah ketagihan.
Profil Drama Korea Diary of a Prosecutor (2019)
- Judul Drama: Diary of a Prosecutor (English title) / Inside Stories of Prosecutors (literal title)
- Revised romanization: Geomsanaejeon
- Hangul: 검사내전
- Sutradara: Lee Tae-Gon
- Penulis : Kim Woong (novel), Lee Hyun, Lee Tae-Gon
- Network: JTBC
- Jumlah Episode: 16
- Tanggal Rilis sd Selesai: 16 Desember 2019 – 11 Februari, 2020
- Jam Tayang: Senin & Selasa 21:30
- Bahasa: Korea
- Negara: Korea Selatan
Di kesan pertama di sini sudah dijelaskan siapa yang main dan sinopsis singkatnya. Tulisan kali ini adalah semacam alasan kenapa akhirnya saya betah nonton sampai akhir.
Ini Bener-Bener Buku Harian, Bukan Hanya Sekadar Drama Hukum
Jaksa.
Sudah berapa drama tentang jaksa? Biasanya jaksa ada di dekat meja hijau. Berpacu pada kasus-kasus agar penjahat mampu dituntut dengan hukuman yang setimpal.
Ini beda banget. Tentang hukum jelas ada. Karena anggota pemain drama adalah jaksa dan orang yang terkait dengan kejaksaan. Tapi lebih ke keseharian.
Misalnya Lee Sun Kyun yang memerankan karakter Lee Sun Woong, dia punya anak yang ternyata anaknya adalah perisak. Sempat mau pakai jalur orang dalam karena korban membawa kasus ke polisi. Namun, karena dalam kejaksaan juga dikisahkan tentang kasus perisakan yang dialami remaja. Ia sedikit “ngaji diri”. Hingga kasus anaknya diselesaikan dengan natural.
Jung Ryeo Won memerankan Cha Myung Joo. Jaksa muda dari Seoul yang datang ke daerah karena penempatan. Ia sebenarnya adalah anak remaja yang kabur dari rumah karena perlakuan kasar ayahnya. Pernah ketemu ayahnya saat kasus perjudian. Kemudian ketemu dengan Ibunya. Ada raut kesedihan ketika bicara tentang kekerasan dalam rumah tangga.
Lee Sang Hee memerankan Oh Yoon Jin. Jaksa yang punya dua bayi kembar dan harus mengurus mereka. Kesulitan? Jelas?
Dan karakter lainnya. Saya nggak mungkin bedah satu-satu nantinya jadi spoiler.
Pada kisahnya, jaksa-jaksa pada drama ini bener-bener orang biasa. Bahkan tempat kerja mereka tidak sebergengsi kejaksaan di kota besar.
Kehidupan mereka punya lapis-lapisan manusiawi. Ribet ngurus anak dampai keribetan lainnya.
Seringkali mereka juga main judi bareng.
Ada Lucu dan Haru
Lucunya ada.
Harunya juga nggak kalah ada.
Saya mulai ngerasa keharuan dari episode 6. Episode 7 juga oke.
Pada tiap-tiap kasus yang mereka hadapi (kadang kasus pribadi). Di ujung awal dan ujung akhir ada sentuhan narasi monolog sebagai penjelasan masalah dan yang sifatnya reflektif.
Ini Saya Rekomendasikan banget!
Tapi untuk kalian yang suka sama kisah keseharian. Yang tidak jauh dari masalah sehari-hari.
Nah misalnya kamu seneng banget sama drama korea model Hospital Playlist. Wajib banget kalian cicipi Diary of a Prosecutor (2019), semacam penyegaran karena temanya tentang jaksa.
Zaman now, kalau nonton drama tentang hukum, atmosfernya lebih “dark”.
Ampun deh. Drama-drama sekarang lebih main di tema gelap. Udah kayak WA saya yang pakai tema gelap.
Huhuhu.
Kesimpulan Ulasan Drama Korea Diary of a Prosecutor (2019)
Membosankan di awal.
Mulai punya power di tengah.
Pas selesai merasa nggak sia-sia karena sudah nonton. Underated pada zamannya. Saya pun sempat mengesampingkan drama ini.
Gimana? kalian sudah nonton?
Buat kalian yang mau trakteer mimin bisa di https://trakteer.id/besoksorelink yang ini yaaa.
Drama yang bukan hanya tentang hukum. Tapi tentang manusia dan bagaimana mereka menjalani hidup dan pekerjaan mereka sebagai jaksa.
Terima kasih sudah mengikuti besoksore.com.
Terima kasih sudah menjaga kesehatan kalian.
awalnya mau nonton tapi maju mundur gituloh, min. tapi pas baca review ini jadi pen nonton, hehe..
di tengah-tengah pokoknya mulai kerasa dramanya sayang untuk dilewatkan.