Rekomendasi Drama Korea Terbaik 2021 – Heheh. Malu nulisnya. Untuk yang sudah sering baca di besoksore.com. Ini adalah ulasan tahunan saya yang sangat lama. Terlama. Karena biasanya dibuat saat januari alias awal tahun.
Biasanya saya buat rekomendasi drama 4 bulanan, itu juga macet di ujung. Kenapa? Karena banyak hal yang terjadi dan berubah di satu tahun belakangan. Pertengahan tahun lalu, saya sempat kabur dari rumah orangtua, pas pulang, nggak lama Bapak saya meninggal. Kemudian saya ujian ini itu dan mencoba hidup. Berangkat dari nominal negatif.
Tahun 2021. Jika diulas soal kehidupan adalah tahun-tahun yang berat.
Lalu. Udah dulu pembuka yang merupakan curhatan ini. Mari bahas dramanya satu-satu.
Hello, Me!
Barang siapa menemukan dirinya. Maka akan menemukan Tuhannya.
Yaah belum sampai sini si. Rada jarang juga drama korea bahas hal-hal ketuhanan dengan spesifik.
Tapi drama ini adalah salah satu bukti bahwa mengenal diri lebih baik, meski terjatuh. Bakalan bisa bangkit perlahan.
Dramanya kocak. Ada nuansa segar dari sosok Ban Hani remaja. Kemudian kita juga dapat sosok dewasa yang mungkin mirip kayak kita-kita yang ahjumma dan sudah nggak percaya sama mimpi di masa lalu dan semangatnya mulai ilang.
Sebuah drama tentang keluarga, pertemanan, kisah cinta meski tipis. Ringan banget nggak kayak beban hidup kamu.
Uhuk.
Hush
Dunia kerja yang bajingan. Kehidupan yang lebih sering berjalan tidak sesuai dengan rencana. Perbuatan mencoba semaksimal mungkin tapi hasilnya kayak bikin kita jadi down.
Pernah?
Saya sering.
Nonton drama model begini tuh jadi kayak punya teman diskusi. Kadang tidak menyelesaikan masalah juga. Tapi bikin hati bilang, “kalau lagi susah, urusan kerja, lingkungan kerja yang kayaknya bikin kepala pecah, saya nggak sendirian. Di belahan dunia manapun. Kisah ini ada. Eksis.”
Ostnya juga oke lho.
Meski yang main Om-Om yang tidak seganteng So Ji Sub. Dramanya berjalan tidak dengan kata-kata murahan. Drama ini layak ditonton untuk kamu-kamu yang dihibur lewat karya yang tidak manis, cenderung menampakkan realitas. Tapi masih masuk akal.
Dramanya akan cenderung boring kalau kamu yang butuh hiburan. Namun, sekalinya kamu masuk dalam aliran. Dramanya punya hal-hal bagus. Bukan cuma tontonan.
Navillera
Udah tua.
Udah nggak bisa apa-apa. Kita cenderung melihat orangtua demikian.
Beban.
Tapi yang tua-tua juga ingin mengembangkan diri. Mimpi saat muda, ternyata sedemikian menghantui sampai-sampai kepikiran terus.
Hidup berjalan, bikin kita lupa sama hal-hal indah seperti keinginan di masa lalu. Kehadiran anak, kehadiran tanggung jawab yang ikut serta. Perlahan bikin kita rela melupakan mimpi-mimpi untuk sekadar hidup saja.
Sebuah drama dengan pandangan anak muda juga. Selain pandangan orangtua. Anak muda yang sifatnya meletup-meletup. Bara api dalam jiwanya cenderung bisa membakar dirinya. Ketemu sama orangtua yang punya pengalaman dan bikin adem.
Selain itu, Navillera memberikan porsi pada anak-anak Kakek dalam drama. Meski tidak banyak, tapi bermakna.
Move to Heaven
Kisah kita dalam hidup. Selagi masih hidup. Masih belum usai. Kisah kita akan benar-benar kelihatan endingnya kalau kita mati.
Sejauh mana kamu mempersiapkan diri untuk kematian? Apakah hidup kamu bermakna?
Drama ini menyajikan pandangan lain soal pembersihan barang-barang milik mendiang orang-orang yang sudah dipanggil oleh Tuhan. Bagaimana mereka hidup. Kisah seperti apa?
Tiap manusia punya kisah yang unik, nggak sama satu sama lain. Tuhan kasih kita perbedaan. Kisah di sini banyak yang bikin nangis.
Yang dekat-dekat dengan prosesi pemakaman. Akan selalu disentil dengan kata-kata, “Kita hidup di dunia nggak selamanya. Bentar aja.”
Barang-barang mana dalam tempat tinggalmu yang jadi saksi hidupmu?
Hospital Playlist 2
Daripada yang pertama. Saya suka yang kedua. Lebih syahdu. Lebih aduhay. Lebih lucu dan seru.
Kisah mereka sebagai dokter, tahu cara kerja, cara berteman, dan cara berkasih itu mantep betul.
Laah saya?
Tahu cara kerja doang. Nggak punya teman. Tidak berkasih dan sering mengasihani diri sendiri.
Kalau tidak diri kita sendiri yang kasihan? Siapa lagi?
Pinjol?
Yumi’s Cell
Wwwihhh. Pasangan unik nih.
Mana kisah sel-selnya juga unik.
Bener-bener segar kayak nutrisari dapat gratisan temen.
Meski berakhir tidak bersatu. Saya pikir malah nyambung sama realitas. Melihat keduanya memilih jalannya sendiri-sendiri. Menjadikan diri kita sendiri sebagai prioritas.
Indah pokoknya.
Terus mau ada yang kedua?
Aahh saya bahagia sekali.
Lost
Gila!!!!
Akting, musik, dan kisahnya. Dalam dan gelap.
Buat yang demen My Mister dan My Liberation Notes. Saya rekomen Lost deh. Sama seperti alasan yang sering saya ungkapkan.
Saya suka drama yang nempel sama kehidupan pada umumnya.
Katanya, orang butuh hiburan dari penatnya dunia. Drama yang penuh dengan kepenatan juga nggak masalah. Saya malah jadi belajar soal refleksi hidup lewat pengalaman orang lain.
Our Beloved Summer
Hah?
Hah?
Hah?
Keren banget.
Pasangan yang nyentik dan menggelitik. Choi Ung masih dalam ingatan saya, membawa tas punya kekasihnya saat SMA.
Segar. Manis. Lucu. Juga punya nilai-nilai soal pandangan hidup. Bukan cuma drama orang kaya yang pacaran sama karyawannya dan manis-manis aja.
Daaaaannn…
Sudah. Aja.
Kesimpulan Rekomendasi Drama Korea Terbaik 2021
Tahun-tahun belakang. Saya cukup jengah dengan tema drama kriminal. Beda dengan tahun 2017 dan 2018.
Kadang saya pengen nonton drama yang ringan. Eehh kebetulan, ringannya ada yang unik bahkan kasih nilai soal kehidupan.
Saya juga masih suka banget drama dengan tema gelap, yang hidup peran utamanya sudah, orang biasa, dan masalah hidupnya dekat dengan kehidupan pada umumnya.
Saya juga kurang berselera dengan drama-drama makjang dengan tema perselingkuhan meski masih saya tonton. Ada kelelahan saat mengikutinya.
Yap. Itu aja. Mungkin beda dengan drama-drama kesukaan kalian di tahun 2021.
Sekali lagi, tahun 2021 berjalan cukup ugal-ugalan. Meski 2022 pun masih sama. Setidaknya, saya punya mimpi baru yang mau dipenuhi.
Tahun ini, saya masih nulis diantara gempuran medsos lain yang lebih mudah dapat perhatian.
Ketika saya benar-benar menutup kehidupan saya nanti. Saya ingin punya sesuatu yang saya terus geluti baik suka dan duka.
Nulis di blog adalah salah satunya.
Terima kasih masih sudi mampir dan baca curhatan saya. Saya berasa punya teman dan tempat buat bercerita.
32 tahun usia saya. Kadang ngerasa nggak punya teman. Btw, saya juga mau bangun blog tentang matematika dan buku. Mayanlah buat murid.
Ehehe.
Sekian ya.
Link trakteer mimin ada di sini. Makasih.