Review Drama Korea Golden Garden (2019) – Harusnya saya berkata hadeehhhh pada diri sendiri. Karena drama ini sudah lama kelar dan sudah lama saya tonton. Tapi yaaaahhh molor banget gitu. Maaf banget guys, di tahun ini rasa-rasanya kok malesss banget dan kerjaan yang lain memburu. Akhirnya, dengan kekuatan belum mandi pagi. Saya mengumpulkan ingatan lama tentang drama ini.
Jangankan drama yang beberapa hitungan minggu selesai. Ingatan akan mantan dua tahun lalu pun masih saya ingat kok… wjwjwjwj.
Oke, kesan pertamanya saya tulis di sini. Selanjutnya pada tulisan saya ini menitik beratkan pada komentar selanjutnya saja ya.
Golden Garden adalah drama yang drama tapi banyak yang aneh
Drama yang drama ini adalah kalimat yang menggambarkan bahwa drama ini kok rasa-rasanya sangat sinetron gitu. Mulai dari konflik yang tarik ulur dan itu-itu saja. dua pemain utamanya sih saya tahu betul kualitasnya. Toh mereka berdua sebelumnya ada dalam drama Marry Me Now? Dan dramanya bagus banget waktu tahun lalu itu.
Sayangnya konflik yang kesannya begitu murahan dan diulang dalam drama ini membuat drama ini B aja guys.
Episodenya terlalu lama. Sampai 60.
Lama… lama banget. Padahal pendahulunya hanya sampai 48 episode saja. dengan kesotoyan saya. Kayaknya episode yang lama ini bikin drama ini jadi harus irit biaya produksi.
Dari gambar yang dihasilkan. Itu “nggak” banget. Agak busem gitu gambarnya. Dari lokasi kejadian, lokasinya ada di situ-situ aja nggak pindah. Kalau kantor yaa begitu… di rumah yaaa begitu.
Cinematografinya uhhh banget pokoknya.
Penjahatnya jahat terus sampai akhir!!!!
Nggak ada pintu tobat di dalam hatinya guys. Hahahahah…
Bahkan hanya tragedi yang bisa membuat penjahat dalam drama ini begitu “menyerah” dalam hidupnya.
Nggak suka sih drama yang begini. saya pengen drama itu yang peran antagonis dan protagonis sama kuatnya. Bukan begini. eksekusi akhirnya juga begitu… rasanya kok pret banget.
Sedikit Membingungkan…
Drama ini menceritakan kelahiran yang menjadi misteri. Seseorang yang lain, menjadi seseorang yang lainnya. Satu identitas, mencuri identitas lain. Kemudian bingunglah saya di awal.
Tapi “titik bingung” ini mengantarkan saya pada kemauan untuk menonton episode selanjutnya. Karena sudah kadung nonton. Episodenya memang panjang. Tapi perepisode itu bisa dibilang sangat pendek, hanya 23 menit sampai 29 menit.
Dalam satu hari langsung tayang 4 episode gitu. Buat kalian yang mau baca rekap sinopsisnya ada di link yang ini yaaa…
Soal ide cerita dalam Golden Garden
Saya pikir dalam drama ini nggak ada yang terlalu “wah” meskipun drama yang drama. Jadinya, drama yang drama tapi hambar gitu. Bahkan kalau dibandingkan Hide and Seek. Hide and Seek lebih bagus sebagai pendahulunya dan tayang di slot yang sama.
Emang sih. Untuk drama akhir pekan biasanya ide ceritanya itu drama yang drama. Mungkin karena segmen penonton yang dibidik itu beda. Mungkin banyak emak-emak yang dibidik jadi pentonton.
Akhirnya, saya merasa golden garden bukan drama wajib tonton tahun ini untuk drama kelas “cukup banyak” dalam jumlah episode.
Beruntunglah tahun 2019 ini ada drama yang mantul untuk kelas drama yang banyak episodenya. *silakan baca-baca review saya yang lain.
Komentar saya bagian ending
Endingnya begitulah.. keserakahan yang akhirnya berakhir nahas.
Tapi setidaknya saya bisa ambil hikmah dari drama ini. bahwa ketika kamu mencuri sesuatu dari orang lain dan berharap bahagia dari sana, maka lupakan saja. kebahagiaan yang diidamkan itu tidak akan terjadi. Justru malah terseret pada kebohongan dan kebohongan lain.
Bahagia yang sejati buat saya saat ini adalah kedamaian hati. Itu saja. kalau pencuri? Dari mana hatinya bisa damai, tidak ada hati pencuri yang damai.
Sekian….
Direkomendasikan atau tidak?
Kalian bisa simpulkan sendiri. Hehehe… tergantung sama selera juga.
Terima kasih. Sekian saja.