Review Drama Korea Parfume (2019)

Review Drama Korea Parfume (2019)

Review Drama Korea Parfume (2019) – Emmmmmmmmmmmmm….. parfume yaaahh? Sudah selesai lama nontonnya, tapi baru keinget buat reviewnya sekarang. Parfume juga mengingatkan saya dengan sinopsis yang gagal saya bikin sampai selesai karena ada blog kece lain yang buat dan saya nggak bisa cepat. Jadi ya sudah, saya sudahi saja.

Buat kalian yang mau baca sinopsis lengkapnya ada di link yang ini. yep yep yep. Jadi, mari diingat-ingat kesan apa yang saya rasakan selama nonton drama korea parfume.

Parfume adalah drama korea dengan genre komedi romantis berjumlah 32 episode. Parfume tayang di KBS2 dari 3 juni 2019 sampai 23 juli 2019. Drama ini ada sebelum I Wanna Hear Your Song.

Tanpa babibu ke sinopsis singkat dan siapa-siapa saja yang main. Saya mau langsung cus komen saja yaahhh.

Shin Sung Rok membawa saya ke sini!

Tepatnya tahun 2018, kita semua sama-sama tahu ada drama korea yang cukup menggemparkan berjudul The Last Empress. Drama yang begitu menggemaskan *tapi jangan disamakan dengan boneka yang lucu.

Tahu Shin Sung Rok main drama lagi. Antusiaslah saya dengan bikin sinopsisnya. Hanya saja. Yaaahh begitu. Pemain terkenal biasanya banyak juga yang mau buat sinopsisnya. Yowislah. Saya mundur ae. Wkwkwk.

Hanya saja, perannya di sini kerasa ambigu dan cukup mengganggu. Sebagai pria dewasa, Seo Yi Do agak kurang bisa dicintai di sini. Semacam… cowok kok rewel, banyak alergi dan fobia. Pembentukan karakter kayak begini jatuhnya kok malah “mengganggu.”

Drama Fantasi Ternyata!!!! Endingnya logis juga

Sudah cukup banyak drama fantasi yang agak mengecewakan sih. Sedangkan Parfume sendiri malah jatuhnya logis di akhir. Eehh gimana yaaa jelasinnya. Pokoknya ada sentuhan-sentuhan logisnya. Kenapa bisa ada parfume, kenapa Min Ye Rin muncul dsb dsb. Semua keterkaitan episode jadinya logis di ending.

Sedikit beda dengan fantasi yang mengecewakan di akhir.

Review Drama Korea Parfume (2019)

Saat Episode Pertengahan kerasa banget MEMBOSANKAN!

Buat saya sih kerasa. Makanya saya nggak segan-segan untuk mengakhiri membuat sinopsis drama ini. walaupun saat awal tayang, saya begitu antusias bikinnya. Yaahhh begitulah. Kadang saya juga sering stop bikin sinopsis di tengah-tengah.

Kenapa membosankan?

Karena di beberapa episode, konflik terasa lambat penyelesaiannya. Dan malah dibumbui dengan adegan-adegan yang kurang penting aja sih menurut saya.

Saya Malah Suka Pas Menuju Akhir

Ah masih bagus deh. Penulisnya malah kasih nilai yang bagus di drama ini.

Jadi, hati-hati kalau berdoa. Mungkin doa lamamu adalah pengantar kamu ada di posisi seperti sekarang.

Fantasi tetap saja fantasi!!!

Pernah nggak sih. Sebagai perempuan, kalian berharap bakalan ada seseorang yang melihat kalian nggak beda padahal kalian beda?

Maksudnya, tentang wajah dan penampilan yang seiring usia akan menjadi berbeda. Tapi kekasih/suamimu tetap memandang kamu seperti saat bertemu dan bikin dia jatuh hati. Itu ada pada Seo Yi Do. Drama ini kayak ngadem-ngadem hati aja. Heheheh…

Fantasi tetap saja fantasi. Kamu nggak akan muda lagi kayak dulu. Hahahha…

Bersabarlah… keajaiban itu ada!

Drama ini tuh kayak bilang begitu. Betapa orang yang putus asa dan mau mati. Akhirnya memimpikan kembali mimpi masa lalunya kemudian mewujudkannya.

Kemudian doa anak muda yang kisah cinta pertamanya kandas, diam-diam perasaan tulus itu membawa sang pujaan hati dalam kehidupan dewasanya.

Kesimpulan Review Drama Korea Parfume (2019)

Ketika drama fantasi menyuguhkan cerita dengan ending yang kebanyakan ending terbuka atau malah absurd nggak jelas.

Ending dari parfume malah bisa dibilang ending yang cantik, kisah awal menarik, tapi tetap saja pertengahan yang membosankan.

Saya nggak bisa bilang drama ini romcom terbaik tahun ini. saya merasa belum menemukan itu. Apalagi drama fantasi terbaik. Itu kayaknya jauh deh. Fantasi terbaik masih dipegang oleh Kingdom. Hahahha.

Namun, entah dengan kekurangan dan kelebihan pada drama ini. saya bisa bilang bahwa drama parfume mamang layak untuk ditonton. Daripada drama romcom yang manis bentar terus ilang lagi.

Terima kasih. Begitu aja…

Kelamaan buatnya, padahal kalau ditulis itu bentar benget. Dasar bloger males. Wkwkwkw.

You May Also Like

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!