Resensi Kumpulan Cerita Dari Timur Volume 1 2017
Dari Timur merupakan kumpulan cerita/tulisan pilihan Makassar International Writers Festival tahun 2017. Penulisnya diantara lain adalah Ama Achmad, Cicilia Oday, Deasy Tirayoh, Dicky Senda, Emil Amir, Erni Aladjai, Faisal Oddang, Ibe S. Palogai, Irma Agryanti, Jamil Massa, dan Mario F Lawi. Banyak bukan? Nah, ternyata nih di dalamnya bukan hanya berisi kumpulan cerita saja namun ada beberapa kumpulan puisi. Kalau dilihat dari nama penulisnya sih jujur saja saya hanya tahu Mario F Lawi seorang, hehe (ah sepertinya saya kurang gaul dan bacaan saya kurang banyak).
Buku kumpulan cerita ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama disusun oleh cerpen dan puisi. Emm, jujur saja saya beli ini karena covernya cantik banget dan saya percaya kalau orang timur itu banyak yang jago mengolah kata, sehingga saya nggak ragu-ragu untuk beli buku ini. Tulisan pilihan? Pasti bagus dong.
Membaca Dari Timur
Disamping ingin tahu model tulisan apa yang menjadi pilihan Makassar International Writers Festival, saya juga ingin belajar sedikit budaya timur yang disajikan dalam bentuk yang berbeda lewat para penulis muda yang berbakat.
Nyatanya?
Menbaca Dari Timur memberikan atmosfer budaya Indonesia timur yang kental sekali. Oh iya, di dalam bukunya tidak ada daftar isi jadi kita bisa membaca dari manapun bagian yang kita mau, juga terdapat beberapa ilustrasi gambar yang bagus. Bahkan nih, kumpulan cerpennya juga mengangkat isu-isu yang pernah terjadi di Timur, dan beberapa kejadian yang memilukan (seperti krisis air bersih).
Diantara kumpulan cerita dan sajak. Kalau boleh dibilang, saya lebih suka kumpulan sajaknya. Heu, orang-orang Timur ini memang jago banget bikin saya termenung saat membaca sajak yang mereka buat.
Namun, beberapa cerpennya juga bagus. Saya suka cerpen yang ditulis Cicilia Oday yang berjudul Anak Penjaga Sekolah. Dalam cerpen diceritakan mengenai sudut pandang seseorang perempuan yang mati muda dan bertanya-tanya siapakah gerangan seorang laki-laki yang mengirimkan kembang sepatu di atas kuburannya. Rasanya ada magis-magisnya, hehehe. Entahlah, rasa-rasanya saya juga ingin membuat cerita pendek dengan sudut pandang orang yang sudah meninggal.
Eh ada Mario F. Lawi
Sudah saya tulis di awal-awal tulisan bahwa hanya satu penulis yang karyanya pernah saya baca sebelumnya dan memang saya suka (bisa dibaca review kumpulan puisi ekaristi Mario F. Lawi di sini ya).
Dan seperti biasanya saya suka sajak yang ditulis olehnya.
Berikut salah satu bait puisi yang saya suka ;
Dua langit yang lusuh membutuhkan sentuhan tanganmu;
Sebuah semesta menjalankan planet-planet dan tata surya;
Galaksi dan kekosongan
Untuk memahamimu.
Kesimpulan untuk Resensi Kumpulan Cerita Dari Timur Volume 1 2017 ?
Ini kece :3
1 Comment