Mulai sadar malah baca buku sedih terus yaa?
Dan saya jadi sering menangis. Kemudian ditumpuk perasaan sedih. Akhir tahun ini jelas banyak sedihnya. Entahlah.
Setelah Aku Pergi (Ways to Live Forever) Karya Sally Nicholls
Seperti biasanya, baca di ipusnas. Tempat baca buku gratis modal kuota minim dan legal.
Setelah Aku Pergi merupakan kisah tentang pandangan anak bernama Sam yang merupakan anak yang sedang sakit, ia kena kanker darah dan harus menjalankan banyak proses pengobatan.
Di kehidupan Sam, dia suka mempertanyakan banyak hal. Seperti;
Bagimana kita tahu kita sudah mati?
Kenapa Tuhan membuat anak-anak jatuh sakit?
Bagaimana kalau ada orang yang sebenarnya belum mati, tapi dikira sudah mati oleh orang-orang lain? Apakah dia akan dikubur hidup-hidup?
Sakitkah kalau mati?
Kenapa sih orang mesti mati?
Ke mana orang pergi setelah mati?
Sam juga menuliskan hal-hal yang ingin dia lakukan. Meski, rada pilu aja membacanya. Sebuah kisah tentang Sam yang tinggal bersama ayah, ibu dan adiknya yang sehat. Dia mencoba melihat dunia dari kacamatanya sendiri.
Perlahan Sam terasa mengudar perasaannya, pertanyaan-pertannyaan yang berkecambuk di dada, dan yang diakhir, sebuah pertanyaan-pertanyaan tentang Sam yang sudah meninggal terjawab sudah.
Bagi saya, sangat menyenangkan merasakan bacaan dengan sudut pandang anak-anak. Rasanya ada hal polos, ada hal yang terasa memang aneh tapi orang dewasa sering tidak memikirkannya, juga hal-hal kritis lainnya.
Baca ini tanpa ekspektasi berlebihan. Urutan bacanya pun seperti biasa, buku-buku yang hampir mencapai 5 hari peminjaman.
Sedih?
Ya sedih. Tapi karena saya membacanya di hari yang hampir bersamaan dengan Laut Bercerita. Buku ini jadi terasa ringan. Beberapa hal tidak saya pahami betul mengenai benda-benda, maklum saja, bukan tulisan buatan penulis Indonesia.
Yap.
Ringan, hanya ikuti pemikiran Sam, sampai akhirnya Sam pulang dengan damai.
Penutup
Link trakteer mimin ada di sini. Terima kasih.