Ulasan Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya Karya Keigo Higashino

Ulasan Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya Karya Keigo Higashino

Heeeeehh. Tulisan pertama masih mengulas buku. Dan buru-buru bacanya kayak yang kemarin-kemarin karena waktu tinggal sehari ada di ipusnas.

Alhamdulillah, terima kasih ipusnas. Memberikan saya pengalaman membaca lagi.

Pertama Kali Baca Karya Keigo Higashino

Yap. Ini adalah buku Keigo Higashino yang pertama kali saya baca. Kenapa ingin baca buku ini?

Sebab masuk rekomendasi, di X sering dibahas katanya bagus. Jadi, saya penasaran buat bacanya.

Sinopsis Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya Karya Keigo Higashino

Tiga orang pemuda, merampok seorang wanita pengusaha kaya. Mereka kabur dan masuk ke dalam toko kelontong untuk bersembunyi.

Di dalam toko mereka menemukan keajaiban-keajaiban. Waktu terasa berbeda di dalam, dan di dalam tempat susu mendapatkan surat konsultasi.

Ajaibnya, konsultasi ini berasal dari masa lalu. Kemudian surat itu dibaca, bahkan para pemuda ini pun memberikan konsultasi mengenai masalah yang dikirimkan pengirim surat.

Terdapat 5 bab dalam buku. Nampak-nampak seperti potongan, namun sangat tersambung satu sama lainnya.

Ada cerita-cerita yang nampak berdiri sendiri, tapi begitu kisahnya dibaca semua. Lapisan-lapisan ini akan menjadi potongan yang utuh.

Komentar Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya Karya Keigo Higashino

Tebalnya 400 lebih dikit. Baca di musim liburan kali ini yang akan segera habis.

Awalnya menarik. Kemudian kisah-kisahnya menarik. Mulai mengingat drama korea yang tiap episodenya ada kasus yang berbeda. Kayaknya bakalan keren kalau dijadikan series nih.

Kemudian di akhir kita akan menemukan kisah yang bikin, “waaahhh ohh begini. ohhhhhhh begini……..”

Kemudian manggut-manggut dengan maksudnya.

Jujur aja, dibandingkan novel lokal, saya banyak suka novel lokal karena di bayangan saya akan lebih mudah. Beda dengan orang jepang, model rumah, budaya dll (meski ada catatan kakinya di bawah),

Suka. Tapi bukan yang demen banget.

Penulis memberikan detail yang apik. Meski kadang suka bingung juga. Hehehe.

Oh iya, meski dalam buku dikisahkan keajaiban yang jelas sifatnya adalah fantasi, drama ini sangatlah realistis. Ketika Kakek Namiya memberikan saran, dia menggunakan sepenuhnya hatinya untuk memberikan saran.

Merasa Berguna

Kakek Tua, hidupnya barangkali sepi. Tokonya barangkali nggak terlalu ramai. Namun, masih mau direpotkan dengan masalah orang lain dan memberikan nasehat. Mungkin itu yang kurang dalam kehidupan kita sekarang. Peduli dengan sepenuh hati. Bukan kepo kemudian hanya ngomongin di belakang.

Menjadi berguna barangkali adalah pesan Tuhan sama manusia. Merasa dirinya berguna, Kakek Tua sangat bersemangat. Bahkan keajaiban itu tetap datang meski Kakek sudah tiada. Oleh karenanya namanya keajaiban.

Jalinan kaitan yang ada pun sangat brilian. Movement yang kecil bisa berdampak banyak.

Entah bagaimanapun kurangnya di mata saya, kelebihan buku ini pun banyak. Kalau teman-teman punya waktu buat baca, saya rekomendasikan buku ini.

Penutup

Link trakteer mimin ada di sini. Terima kasih.

You May Also Like

2 Comments

  1. kdang pengen beli yang fisik tapi icip di ipusnas aku mbaca 15 menit aja langsung menguap. yang udah kebeli pun msih teronggok di lemari. tips nya apa. kok sampean bisaa2 nya itu buku2 dilahap sampe habis.

    1. karena terpapar pada kesenangan yg mudah. seperti video pendek, jadi agak kurang asyik dengan ketahanan membaca. katanya begitu.

      gpp. 15 menit sehari sudah bagus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!