Besok Sore Review Drama Korea 2023 Ulasan Drama Korea King the Land (2023)

Ulasan Drama Korea King the Land (2023)

Sebenernya blog ini ketika tulisan ini muncul belum 100% stabil, karena saya pakai kartu lain untuk login ke akun dan buat tulisan. Meski demikian, saya mau ngulas drama yang satu ini meski telat lumayan lama. Ada beberapa hal yang membuat mengapa saya kelamaan menyelesaikan drama King the Land.

Buat yang mau baca kesan pertama, mimin pernah nulis di bagian yang ini.

Saya Skip Bagian Pangeran Arab

Momen skip 2 episode ini membuat saya cukup males untuk melanjutkan dramanya. Meski sebelumnya memang sudah males. Sebenernya, makin saya tonton dramanya, makin nggak seru. Nggak ada sesuatu yang bikin dorongan semangat nonton itu menggebu.

Tentu saja berkat adanya internet, saya tahu gonjang-ganjing ini. Pihak produksi juga sudah memberikan pernyataan resmi yang awalnya terkesan “nggak meredakan kegusaran penonton.”

Dah laaahh yaaa belakangan memang agak aneh nggak sih? Apalagi bawa-bawa arab. Dalam drama korea See You in My 19th Life juga sama, kurang riset. Pada drama korea Behind Your Touch juga aneh, Ali yang katanya orang arab bentukannya arap maklum dan kalimat, “Assalamualaikum” dibalasanya nggak bener. Agak aneh aja.

Ceritanya Nggak Menarik

Okelah, romcom gitu. Saya nggak anti lhoo yaaa sama romcom. Kalau suka, saya bisa suka banget sampai ngereog.

Peran utama pria kaya raya. Meski ada saudara tiri yang nggak suka sama dia, kesannya nggak dalam konfliknya. Biasa saja. Cheon Sarang yang habis putus karena kekasihnya lebih peduli sama teman-temannya dibandingkan dirinya juga biasa aja konfliknya.

Yang menarik di awal gimana contohnya? Yaaa contohnya Oh Hae Young Again (Another Miss Oh), meski karakter Oh Hae Young Biasa kadang sering ngeselin di mata saya, tapi batalnya nikah Oh Hae Young dengan alasan sang mantan kekasih itu menarik. Apalagi salah Oh Hae Young. Yaaaa itu contoh saja.

Mas Tajir yang gampang jatuh cinta sampai curhat ke Om Polantas, kecepetan untuk romcom yang diawali dengan pertemuan tak terduga di kamar hotel.

Terlalu Over Rated

Bagi saya lho yaaa…

Ratingnya bagus banget. Apalagi di tengah-tengah episode ada rumor kencan keduanya.

Perasaan yang saya rasakan saat nonton adalah udah kayak nonton WGM. Sayang-sayangan, kiss dari hujan, di kolam renang, banyak tuh suka-suka mereka. Kadang tuh porsi manis-manis begini, kalau kebanyakan rasanya jadi nggak pas aja.

Berasa ingin membagi kemanisan ini sama drama The Real Has Come yang kisseu aja nunggu episode 33, nikah aja nunggu episode 40an, dan drama My Liberation Notes yang kisseunya direkam lewat jarak dari planet Pluto.

Ketidakseimbangan ini membuat saya frustasi. Wkkwkwkwkwk. Apalagi di kehidupan saya nggak dapat.

*Lah.

Btw, tentu kehadiran kisah yangyangan itu sangat dianjurkan. Oleh karenanya manusia di bumi bertambah dan kehidupan berjalan. Tapi kalau itu mulu kayaknya nggak sekalian adegan nananina terbakar kompor gas nggak sih. *eeehhh *duuhh jari kalau ngetik.

Banyak Yang Suka, Saya Ucapkan Selamat Pada Kalian

Selamat mendapatkan tontonan asyik menurut kalian. Saya juga ingin kayak kalian. Romcom yang lagi saya tunggu-tunggu adalah Destined with You, hubungan Mbak PNS dan Mas Pengacara lewat jalur pelet cinta. Tapi saya belum bisa komen banyak karena baru 6 episode dan bukan tempatnya saya komen di judul ini.

Romcom itu adalah drama yang genrenya ada terus tiap tahun, tapi bagi saya nggak semuanya seru. Ada porsi-porsi yang seharusnya ada.

Mungkin Karena Nggak Terlalu Realistis

Beneran nggak si? Ada kisah bos dengan pegawainya?

Kalau adegannya banyak pacaran mulu sampai begitu, akan realistis kalau nananina. *dikeplak pembaca pakai sendal.

“Tapi min, kita tuh sebagai penonton kadang butuh drama yang nggak sesuai sama kenyataan. Di kehidupan nyata itu pahit, Min. Kami ingin yang khayalan tingkat tinggi jadi nyata.”

Emmmmm suara sapa itu?

Mungkin kalian diantaranya. Bagus, setidaknya kalian punya kesadaran untuk menonton drama yang bagaimana. Kalau Mimin sebagai penonton, drama yang tingkatnya nggak terlalu menginjakkan bumi malah rada jauh di hati. Nggak bikin saya banyak dapat sesuatu dari kisah orang lain.

Pada drama ini ada dua kisah lainnya, kisah teman dari Sarang. Tapi sekali lagi nggak kuat, nggak sekuat kisah dua perempuan pemeran pendamping pada drama Because this is My First Life.

Kembali lagi, berdasarkan selera masing-masing.

Para Pemain

Yoona makin matang. Saya akui itu. Beda banget sama awal-awal kemunculannya, apalagi dalam drama lawasnya yang jadi Anna itu. *duuh apaan sih, yang sama Ji Chang Wook.

Joon Ho juga saya suka. Tapi saya lebih suka dia di Wok of Love.

Mbak Go Won Hee makin ke sini makin runcing aja. Makin cantik.

Saya nggak benci lhoo yaa sama para pemain, pun saya yakin para idola ini fansnya banyak. Cuma nggak cocok aja sama jalan ceritanya.

Happy ending sih. Meski dari awal juga sudah kebanyakan happynya.

Dahla. Sampai sini aja otak saya bekerja mengulas drama ini.

Terima kasih.

Trakteer mimin di sini yaaaa.

2 Likes

Author: besoksore

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7 Comment

  1. selera kita sama min.. aku stop nonton di eps 6
    kurang menarik seperti kata mimin🤣
    padahal suka junho waktu main di Red sleeve

  2. aku setuju banget sama Mimin. Konfliknya serba nanggung, gaada rasa penasaran buat nonton episode selanjutnya 🙁

  3. aku juga berhenti waktu episode kedatangan pangeran arab. udah mulai jenuh juga dari episode sebelumnya, cuma bener bener berenti pas bagian pangeran arab dateng. karakter pangeran arab disini terkesan dipaksakan dan nggak sesuai aja menurutku. mungkin kalo aku masih muda *eh* drama romansa tipe cinderella begini bisa bikin mesem mesem. tapi kayaknya di usia sekarang, nggak dululah. terlalu jauh dari realitas hahaha

  4. hhmm, setelah baca tulisan mimin saya jd pengen nonton ulang…………….

    my liberation Notes 🤣🤣🤣

error: Content is protected !!