Butuh waktu yang lama buat mimin untuk meneruskan drama ini sampai tamat. Padahal sudah nonton 10 episode dan 2 episode lagi. Kesan pertamanya di sini.
Kenapa Min? Apakah sayang untuk ditinggalkan?
Heheheh nggak juga.
12 Episode Kayaknya Makin Oke Yaahhh
Sering nggak ngerasa kalau drama 16 episode itu agak banyak. Misalnya, di episode 13, 14 lagi seru-serunya. Kemudian 15 16 malah bikin nggak seseru sebelumnya. Atau semacam bikin karakter utama saling pisah dulu kemudian ketemu lagi.
Nggak disemua drama sih. Tapi acap kali saya perhatian demikian.
Saya mulai menyukai konsep drakor yang lebih pendek. Kayak kurang dari 10 episode di netflix, oke-oke saja. Bukannya anti sama drama panjang, saya ada kok nonton drama panjang banget sampai 50 episode.
Mungkin karena banyak tempat tayang produksi drama kali yaa? Drama korea berasa nggak ada habisnya.
12 episode membuat drama See You in My 19th Life nampak solid dengan ceritanya.
Shin Hye Sun adalah Pemain yang Powerfull
Mau jadi Mbak-Mbak galak.
Atau Mama Dragon yang jiwanya cowok.
Atau lainnya, Shin Hye Sun mampu menampilkan dengan apik perjalanan-perjalanan kehidupannya sampai di kehidupan sekarang. Kadang terlihat sangat bar bar, tapi sangat rapuh di sisi yang lainnya sampai bikin sedih.
Adegan di mana Ban Ji Eum memeluk Ibunya dalam bayangan di luar pagar bener-bener bikin saya kepotek hatinya. Nangislah saya. Sebuah kerinduan yang ingin diungkap tapi nggak bisa diungkap.
Jalan Ceritanya Tuh Ada
Tetangganya, ada drama di mana isinya manis-manis. Diperbincangkan banyak orang. Sedikit membandingkan, meski See You in My 19th Life nampak lebih pendek episodenya, jalinan ceritanya tuh ada banget dan bikin penasaran.
Nah, penasarannya saya nih kadang ada dampak buruknya.
Misalnya begini, saya lewat pass gratis di aplikasi webtoon membuka episode-episode selanjutnya sebagai spoiler. Kemudian udah tahu jadinya, malah nggak nonton-nonton tuh bagian akhirnya.
Juga karena banyak berseliweran potongan video di IG yang saya lihat, bikin “ngerasa udah tahu” dan menunda untuk nonton, hingga saya harus menunggu entah di minggu keberapa untuk menuntaskannya.
Ahn Bo Hyun Bener-Bener Aktor dengan Banyak Wajah
Ketika jadi pembully, dia sukses dengan itu.
Ketika jadi Yayangnya Yumi yang mana gondrong kemudian rambut pendek, dia sukses dengan itu.
Kemudian menjadi sosok Mun Seo Ha yang punya kekurangan di bagian pendengaran, punya trauma di masa lalu, dan pemuda yang sebenarnya nampak banyak murung. Ia juga sukses dengan itu.
Mantaplah itu temennya Jenny jadi kekasihnya. *lhooooo kok ke sini.
Salah Duga
Sempat mengira ini dan itu.
Ternyata akhirnya itu dan ini. Saya salah duga. Baiklah, saya bisa bilang dramanya menyimpan hal-hal yang tak terduga. Saya nggak bisa bilang di sini takut terasa seperti spoiler yang berlebihan.
Yaa contohnya saya pikir karakter Cho Won suka sama Seo Ha, ternyata suka sama Ha Do Yun. Awalnya mikir bakalan jadi persaingan adik dan kakak, nyatanya bukan. Dan beberapa pemain yang saya pikir nggak punya banyak porsi, ternyata salah satu kuncian dari cerita.
Dramanya Bagus
Bagus.
Saya suka.
Ketika kehidupan mengajarkan kita banyak hal, kemudian secara akumulatif kemampuan di masa lalu memberikan nilai positif pada kehidupan masa sekarang, tapi kepedihan hidup tetaplah kepedihan yang nggak bisa diabaikan begitu saja.
Kehilangan tetaplah menjadi kehilangan yang senyata-nyatanya. Dan pada perasaan selalu ada kerinduan di dalamnya, apalagi untuk orang-orang yang pernah saling menyayangi.
Beberapa hal saya nggak suka sama drama ini, khususnya tentang membawa sejarah tentang arak. Tapi yaaa sudahlah. Saya mikir pas di bagian itu, “nggak bahaya ta?”
See You in My 19th Life dengan segala kekurangan dan kelebihannya di mata saya, tetap secara keseluruhan dramanya bagus. Saya suka.
Penutup
Link trakteer mimin ada di sini. Terima kasih.