Review Drama Korea Mama Fairy and Woodcutter – Review kali ini saya buat tepat waktu. Nggak kayak cinta yang tak pernah tepat waktu. Mama Fairy and Woodcutter pas banget selesai di 25 desember 2018. Jumlahnya hanya 16 episode saja dengan durasi 1 jam per episode.
Seperti biasanya. Ini hanya tulisan tambahan komentar saya. Karena komentar awal, para pemain dan sinopsis singkatnya sudah ditulis di tulisan yang ini. sila baca kalau yang belum tahu.
Btw saya agak spoiler yaaaa?
Kenapa Saya Sampai Akhir Nonton Mama Fairy and Woodcutter?
Soalnya ada Moon Chae Won, biasanya drama korea itu bagus kalau ada doi yang main. Dan saya pikir di awal juga bukan cerita yang biasa. Ada rasa dongengnya. Atau yaaa… sekadar sudah nonton rutin. Nggak salahnya nanti saya ulas sampai akhir kan?
Nyatanya?
Drama Korea Mama Fairy and Woodcutter itu membosankan. Hahhaha…
Diakhir, saya bosan banget. Apalagi lihat akting Yoon Hyun Min (Jung Yi Hyun) yang kayaknya kurang menjiwai. Agak mengganjal aja sih drama ini.
Kecenderungan Untuk Menjadi Jalan Cerita yang Buyar
Kalian pernah nonton drama korea W? (Di sini ulasannnya). Di awal itu bagus banget dan menarik. Tapi di tengah jadi nggak jelas mau dibawa kemana. Drama Korea Mama Fairy and Woodcutter juga demikian. Cerita yang menjamah fantasi emang sangat rentan untuk buyar. Kejadian juga di drama ini.
Chemistry yang buruk buat semuanya…
Geum sama Ok Nam nggak bagus.
Jung Yi Hyun sama Ok Nam juga nggak bagus.
Jadi, mungkin saya nobatkan Drama Korea Mama Fairy and Woodcutter adalah drama dengan chemistry pemain utamanya yang terburuk sepanjang 2018. *agak jahat nggak sih?
Plot Twist yang adudu…
Nahh. Intinya kan peri yang nyari suaminya kan? Eh nyatanya suaminya bukan si anu malah anu. Hahahaha…. perlu nggak sih plot twist yang kayak begini?
Saya pikir jadi sampah aja. saya nggak kaget. Cenderung biasa aja.
Saya katakan lagi. Plot twist di sini gagal menghubur atau membuat saya berkata โhahโ.
Endingnya…
Baru aja dibilang di review yang ini. kalau ada peran utama yang pergi kemudian tiba-tiba balik lagi itu sudah basi.
Dan kejadian lagi nih di drama ini. Ok Nam ke kayangan lagi dan balik lagi ke bumi.
Sampai akhir. Editingnya buruk…
Di kesan pertama saya sudah bilang bahwa drama ini punya editing yang buruk khusnya untuk di bagian binatang. Ada kucing, macan, burung, cacing bahkan naga.
Sekali lagi. Saya berasa nonton film di indosiar.
Kesimpulan Review Drama Korea Mama Fairy and Woodcutter
Pengen nonton?
Lebih baik jangan.
Mama Fairy and Woodcutter usai saya nonton sampai episode terkahirnya, saya bisa bilang ini adalah drama korea terburuk yang ada di tahun 2018. Hahahha. Jadi sudah jelas, saya nggak akan merekomendasikan drama ini sama sekali.
Sebagai penonton, saya nggak terhibur dengan nonton drama ini. anehnya, saya nonton rutin sampai akhir.
Ahh yaaa… Mungkin Tuhan membuat saya begini untuk menyelamatkan waktu kalian supaya nggak buang-buang waktu untuk nonton drama ini.
Saya nggak suka sama drama ini.
Moon Chae Won kayaknya sudah membuang-buang bakat aktingnya dengan mengambil proyek ini. huh…. yhaaa, sudah lah.
Sekian Review Drama Korea Mama Fairy and Woodcutter yang nggak saya rekomendasikan sama sekali.
Kesimpulannya sekali lagi. Drama ini buruk.
Mau komen? Ada pendapat berbeda? Bisa kamu tulis di komentar yaa… gumawo.
Iya saya menganggap Mama Fairy memang diluar Nalar, irasional, editing kasar, tidak ada klimaks berarti, tidak ada jalan tanjakan dalam konfliknya, semua lempeng, komedinya bahkan juga berlebihan, bikin orang yg nonton jadi GOBLOK.
Itu benar semua,
Justru dari situ saya bisa merasa piknik, bisa merasa refreshing dan jadi GOBLOK ga perlu mikir, tinggal ketawa aja kalau lucu kalau ga lucu ya tinggal diem. Seperti diepisode moon lagi kencan dgn Ji hoon nonton kingkong lawas. Semua org berpikir itu mgkn ga bagus dan sampah. Tapi dihati bebrrapa yg lain hal hal semacam ini perlu. Untuk sejenak menjadi santai sprt org bodoh. Dan ga perlu kawatir dg itu.
Drama ini sudah sgt sesuai dg Genrenya yg sudah sangat jelas dan tegas, drama ini adalah drama KOMEDI, bkn drama romantis spt ecounter apalagi drama penuh konflik sprt last empress . Tv N sdh berinovasi, saya apresiasi. Bagi saya mama fairy masih memikat hati.
Maaf Ya mimin.. Sy agak beda. Kalau kurang berkenan, mhn dipersorry.
Krn saya jg ga akan ngajak yg lain apa lagi maksa yg laim utk menyukai atau ga suka, atau ngajak nonton atau jangan nonton.
Scarlet heart ryeo sdh kece yg bintangnya ga murah, jg harus gagal, apa lagi yg mama fairy cuma bebrapa artis doang.
Waaaa terima kasih komentarnya.
Mimin selalu terbukaaa tenang saja… boleh komen apa aja kok ๐๐๐
Baru selesai nontonnya setelah semua ep.tamat. jadiii, saya lumayan terhibur kok dengan ceritanya. Membuat saya tersenyum dan tertawa di sepanjang cerita. Karena ini cerita fantasi memang nalar kita harus ga dipake dulu. Hahaha. Memang banyak kekurangan di bagian editing, pencahayaan yang buruk, akting prof.jung yang kaku tapi bisa dimaklumi lah dengan akting moon chae won dan ji hoon. Oya, yg membuat saya bertahan di drama ini karena kadung jatuh hati sama karakter kim geum ๐. Siapa yang histeris ketika adegan dia mandi di sungai peri? Hahaha, aigo. Yang jadi handuknya beruntung banget ๐. Peran lain tuan gu, tuan park, dan peri oh juga konyol. Mereka membuat saya tertawa. Juga karakter ibunya geum yang mengundang senyum. Sok cantik banget lah โบ.Tapi idola buat semua menantu perempuan itu ๐. Overall, saya tetap suka ceritanya. Lumayanlah buat hiburan saja.
Wah…reviewnya pas banget sama yg rasa,dulu nonton ini cuma sampe episode dua…itu pun kening udah berkerut tiap 5 menit.Ditambah selalu komentar dalam hati “Apaan sih?Aku tuh ga bisa diginiin”
(Hahahaha).
Akhirnya saya benar2 lambaikan tangan ke drakor yg satu ini.Ga kuat,kayak otak sama hati tuh perang batin mulu wkwkwk
Komentar Mimin yg ngatain ini drama mirip sinetron di TV ikan terbang,itu memang kiasan yg tepat sekali.
Tp tiba2 teringat drama ini,mencari tau gimana endingnya tp jelas saya ga mau nonton lagi…cari deh reviewnya,eh nemu yg satu pemikiran.Daebak,terimakasih sudah menyelamatkan kuota saya ya Min.
Persis kayak drama “W” jg gitu,tp saya masih tahan jd pemirsa sampai episode terakhir walaupun greget sudah menguap di pertengahan episode.
Sekedar menuntaskan tontonan & terus berharap ada ending yg lebih dari ekspektasi…tp ya begitulah hanya terasa di level B aja.
wkwkwkkwwkkw…. tapi lihat kan? banyak yang suka lho. sampai yaahh kadang seleraku bukan selera mereka.
begitulah drakor, yang nggak bisa disukai semua orang layaknya indomie.
yaeeeeppp, dramanya “nggak halus” dari sisi editing. sungguh mengesalkan.