Review Drama Korea It’s Okay to Not Be Okay (2020) – Kesan pertama saya tulis di tulisan yang ini. Segala yang saya tulis di sini adalah sudut pandang pribadi, saya yakin masing-masing orang punya pendapatnya sendiri.
Yappppp…
Mulai dari mana ya?
Membicarakan Drama yang Populer itu Agak Gimana ya?
Setelah memperhatikan jagat maya, It’s Okay to Not Be Okay selalu mendapatkan pujian dari para penggemarnya. Bahkan sampai akhir. Yang janggal adalah lagi-lagi tentang komentar kebencian, misalnya ketika entah admin mana bilang pemeran Ko Mun Yeong mirip dengan selebriti koki yang ada di Indonesia.
Nadanya seakan “anti” sekali dimirip-miripkan. Kok bisa sampai segitu yaa? padahal ‘kan tinggal bilang menurutku nggak mirip juga nggak apa-apa. Cukup di situ. Tidak perlu merasa “direndahkan idolanya.”
Sejujurnya, dari Awal Menarik! Namun!
Buat yang sudah sering baca di besoksore. Mimin itu makin ke sini makin cepat bilang ini oke di awal, ini nggak asyik di awal. Kemudian tinggal pilih mau lanjut apa nggak. Begitulah, makin ke sini, saya makin tahu tipikal drama yang mana mau saya ikutin mana yang nggak. Namun, semuanya tidak bisa menjadi patokan semua orang.
Kalau bilang bagus, yaaa silakan. Kayak Backstreet Rookie, sampai detik ini, saya kurang minat. Barangkali masalah selera aja. Nggak bisa dipaksakan bukan?
Nahhh, kembali ke dramanya Moon Gang Tae ini. Di awal menarik, makanya saya nonton, hanya saja pas di tengah-tengah saya mulai terengah-engah karena kisah romancenya yang menonjol. Hal ini bikin saya agak males nontonnya.
Kemudian, udah mulai lumayan seru di akhir. Dan pas akhir, saya bilang…. emmmmmm…
Bebebapa plot bolong banget guys. Kayak kemunculan Kepala Perawat yang di rumah sakit Seoul dan membebaskan ahjussi yang diisolasi sampai mempertemukan Gang Tae dan Mun Yeong yang diawal. Laahhh setahu saya Ahjumma Perawat kerjanya di RSJ OK, yang notabene tidak di Seoul. CMIIW yaaa. tolong koreksi kalau saya salah nangkap.
Saat Mun Yeong ada di RS episode awal. Dia balik lagi ke RS, katanya ada urusan. Sampai sekarang belum jelas aja sih. Apa dia dia kebelet? Aah sudahlah. lagi-lagi CMIIW yaa.
Tentang Ibunya Ko Mun Yeong yang ternyata masih hidup. Padahal ada adegan Ayah Ko yang membuang kotak di dalam air. Pas pulang dengan lumpur, Ahjussi cuma bilang habis mancing sama anaknya? Kalau logikanya sudah dimasukkin air. Kok masih hidup. Bagaimana Do Hui Jae hidup? Bagaimana dia dapat uang untuk oplas sana dan sini? Sedangkan mimin besok sore mau mau beli skincare aja susah bener….
Lagi nih. Ketika Ayah Ko sakit. Mun Yeong kecil mau dibunuh ‘kan? Kemana Mun Yeong kecil hidup sampai bisa ketemu Pak Lee dan menghidupi dirinya dengan menulis? Kemana dia? Kenapa itu nggak diceritakan?
Kemudian, pas aksi kejar-kelajaran anak pejabat yang pamer sana sini. Itu aksi ugal-ugalan ada di pasar? Kenapa Mun Yeong nggak kena masalah di kepolisian terus dibebaskan Pak Lee dan pas bebas dikasih makan tahu? Emmmm. Harusnya tanpa ada pelaporan pencemaran nama baik, setidaknya masuk tindakan tidak benar secara rambu lalu lintas.
Aah sudahlah. Apa sayanya aja yang terlalu kepikiran ya?
Ini Anggap Saja Fantasi nih Ya?
Sosok Ko Mun Yeong bagi saya itu kurang “real”. Baik secara penampilan maupun karakternya. Bagaimana bisa? seorang yang hanya di rumah, menggunakan sepatu hak tinggi, potongan rambut yang selalu on, dan make up yang nggak pernah pudar.
Melihatnya seperti nonton animasi yang nggak pernah ganti tampilan fisiknya.
Misalnya lagi kehadiran rumah kastil di dalam hutan. Kelihatannya doang awalnya serem, kayak rumah hantu, pas masuk dan beberapa episode berlanjut udah nggak serem lagi. Anehnya, setelah ditinggal lama, Ko Mun Yeong tidur aja di rumahnya. Langsung rebahan. Itu nggak dipakai sapu lidi dulu apa gimana? *dehh lagi-lagi saya kepikiran yang beginian.
Kalau kalian? Coba pikir logis, mungkin kalian bakalan ngepel seharian penuh.
Sebuah Karakter yang ceplas ceplos cenderung kasar tapi dibuat tidak masalah karena cantikkkkkkk…
Ya namanya aja artis sih. yaaa namanya aja cerita yang memang diceritakan demikian sih. yaaa namanya aja hanya peran, maklumlah.
Coba deh. kalian jadilah karakter yang cukup bar-bar. Kemudian lihat bagaimana reaksi orang disekitar. Apakah kalian akan dicintai? Saya pikir nggak juga.
Kalau saya jadi Gang Tae, ditolak begitu sama Mun Yeong waktu bocah. Itu akan jadi pengalaman yang menyakitkan. Pernah kalian ditolak? Bagaimana perasaan ditolak? Tapi namanya aja udah cinta yaa. Susah sih.
Nah kalian aja ada ‘kan yang masih suka sama seseorang tapi orang itu nggak suka sama kalian balik?
Jadi pengen nyanyi, “Cinta ini!!! kadang-kadang tidak ada logika!!!”
Sosok Ibunya Ko Mun Yeong yang Hanya Riasan Cerita dengan Eksekusi yang…
Riasan bagi saya. Karena eksekusinya nggak terlalu cetar. Diam-diam membuat keributan, menculik, kasar, dan masuk penjara.
Pas peralihan episode itu, saya malah berdecak “emmm gini doang nih?”
Peran ahjumma Ibunya Ko juga saya yakin bisa terbaca oleh beberapa penonton, yang diantaranya adalah bisa jadi Park Ok Ran, atau Ahjumma Perawat.
Ending….
Happy ending yang masuk banget sih. Seperti sebuah dongeng yang pesan moralnya sangat kelihatan. Kalian pernah baca dongeng anak-anak bukan? Bagaimana beberapa kisah di RSJ OK yang diterjemahkan ke dalam dongeng juga saya pikir cukup brilian. Masuk banget deh jadi buku anak-anak.
Endingnya saya nggak kecewa sama sekali.
Tentang Penemuan Jati Diri? tentang Jiwa yang Terluka?
Nah, banyak nih yang menyanjung drama dari sudut pandang ini hingga mereka merasa begitu terharu.
Kalau boleh yaaa.
Kalau boleh nih… saya rekomendasikan Fix You (di sini ulasannya). Secara pandangan medis, keberagaman masalah mental yang diperlihatkan dalam drama lebih saya rekomendasikan karena barang kali bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Karena punya tema “medis” juga. Saya yakin kok, penulisnya riset duluan dan risetnya banyak. Tidak kalah mengharukan dari drama ini kok.
Pada akhirnya, sebuah drama adalah “dagangan”
Di dalamnya ada modal, ada perputaran uang, di mana banyak penonton, banyak perhatian, maka akan dapat keuntungan.
Penggunaan aktor dan aktris juga adalah modal promonya sebuah drama. Karena ketika sebuah kisah diberikan, para penonton mungkin akan lebih tahu pemainnya dulu dibandingkan kisahnya. Drama ini jelas sudah dapat perhatian. Tiap episodenya ada aja trending di twitter.
Para pemain di sini oke banget. Sejalan dengan yang katanya bayaran termahal itu. Sejalan dengan popularitas yang makin meroket saja. Nggak komplain saja.
Kita bandingin aja deh, sama drama yang pemainnya nggak terlalu populer, Pasti responnya beda.
Kesimpulan Review Drama Korea It’s Okay to Not Be Okay (2020)
Sebuah drama yang punya keunggulan dan kelemahan sendiri. Dari sisi cerita banyak yang janggal. Di sisi cerita dongeng, itu nyambung. Harunya dapat banget, apalagi tentang Moon Sang Tae.
Dibanding kisah cintanya yang nggak ada apa-apanya sama rekomendasi drakor percintaan (di sini ulasannya), saya malah demen sama karakter Oppa Sang Tae. Dia polos, tulus, baik, kayak anak-anak.
Akhirnya. Saya bilang drama ini bagus. Meski bukan yang bagus banget di temanya. Mau masuk tema mana coba? Romance? Belum. Fantasi? Belum. Tentang kesehatan mental? Belum banget.
Tapi secara jualan, drama ini menjual sekali di mata umum.
Yaah. Panjang ya.
Terima kasih sudah membaca. Selamat beraktivitas dan yaap sekali lagi. Kata Oppa, lebih baik berciuman daripada bertengkar.
Daripada bertengkar masalah drama ini, lebih baik kita… eehh apa yaaa? masa nyium monitor?
Sampe sekarang belum bisa tidur nyenyak kepikiran terus ibunya my kenapa bisa masih hidup, liat teori sana sini teteup aja gak logis.. bener kata mimin plotnya banyak yang bolong padahal kirain eps ending bakal diceritain juga soal ibunya my yang berubah jadi perawat, trus gmna si my tumbuh sampe jadi penulis dll apa boleh buat penonton lebih demen liat scene perbucinan my-kt wkwk
nah itu, jangan-jangan karena kisah kebucinan memang lebih menjual. makanya melupakan beberapa “kejadian” yang seharusnya diceritakan.
ada kalanya, saya yakin, penulis tidak selalu menyalurkan keinginannya. kalau dalam industri, pastilah ada yang “harus dijual.” yaaakk kayak cerita apa. laku, episodenya nambah. padahal penonton sudah gemas. (zaman The Last Empress).
akan lebih imbang kenapa Ibunya Mun Yeong bisa bersikap demikan sih. Bukan dari kacamata Dua Moon dan Ko Mun Yeong saja. kan itu baru imbang. Saya juga haus kok sama pengetahuan tentang kepribadian dan kesehatan mental.
Hi Admin yang mungkin adalah kembaranku :p
aku malah brenti di ep 4 .. entah kenapa males lanjutin, ditambah udah kepincut sama Unfamiliar Family jadi ya udah bye bye sampe ep 4 aja.. sama kek mimin, aku udah ngerasa “kok” waktu masuk rumah seremnya dan langsung rebahan..kebayang dong debu nya macam apa..sepertinya benar aku lebih memilih unfamiliar family ya min hahahaha…dan beauty privilege does exist min..selama kamu cantik, apapun bisa kamu gapai…
hatinya tak kugapai wahai kembaranku. jika saja muka kentang ini seperti Ko Mun Yeong, mungkin kisah cintaku bakalan beda.
*currrrhaaat terooosss…
Aku makin tua (34th) makin sering nge skip drama yang ngehits ala anak muda min. Tema bunuh2an OCN, medis, dan family jauh lebih membuat hidup bersemangat . Lol 😍😍
nah itu, saya juga suka nggak related sama drama percintaan anak muda. tapi sesekali nggak apa. biar ketularan muda. *eehh ini bisa nggak sih. wkwkkw.
Di bilang menjual klo di liat dari rating termasuk biasa saja sih. Sorry to say, Seorang KSH loh yg comeback setelah wamil cuma dapat penonton 5-6% klo di rata2 . bamdimgkan demgan TWOTM, Sky Castle yg bisa dapat rating puluhan% kek nya orang korea sana lebih liat jalan cerita ya daripada artis aktor nya.
tapi sebagai hiburan boleh lah , liat nya santai sambil rebahan ngak pakai mikir keras juga. hehehhehehe. kalimat nya ada bagus juga . episode terakhir juga menarik. Ending nya juga happy. hmmm. not bad lah. meskipun ngak Daebak. hehehehehe.
parameter rating biasanya pakai Neilsen, tapi saya yakin drama apapun bakalan lebih besar. karena beberapa tempat tayang lain yang legal (seperti netflix) dan banyak tempat ngunduh nggak legal lain.
Sebagai orang awam. Saya condong ke perhatian orang di sosmed, nyatanya drama ini dapat perhatian sekali. Mungkin kalau dipetakan, drama ini masuk kegemaran anak-anak muda. Lagi-lagi saya meraba berdasarkan fenomenda.Saya kurang data sih. hheheh
lha ini data dari Nielsen ( menurut wikipedia ) di rata2 cuma dapat 5- 6% klo di medsos sih memang booming. beda sama TWOTM di medsos booming, rating pun tinggi banget. di rata2 pun hampir 20%.
pas CLOY dan Itaewon Class pun rating di tv dan netflix sama2 okay.
ya buat drama tv kabel mau dapat rating puluhan % memang sulit sih.
gw juga heran kok rating nya termasuk dikit sama kek drama nya lee min hoo kemarin. padahal bukan tv kabel loh. ya bagus lah klo gitu klo lebih liat ke jalan cerita daripada artis / aktor nya.
Well mengenai ketidaksukaanmu sebenarnya terlihat dr tulisanmu yg kurang antusias ditiap review per episode, biasanya kalo km antusias sm suatu drama reviewmu cenderung panjang dan detail, kalo ini kaga.wkwkwk
Soal plot dan alur cerita aku sependapat sama km , yg bikin aku ngikutin drama ini cmn krn kim soohyun aja si , krn akting nangisnya dia daebak.haha
aktingnya Mas Kim emang bagus, saya setuju. Bayarannya juga bagus. Dia juga aahhh tipikal yang banyak disukai banyak orang di luaran.
Katanya Mimin drama ini bagus, dari segi apa min? Apa dari segi jualannya?
*Kaburrr
iya, segi jualannya bagus kak. Perpaduan pemilihan para pemain juga bagus. Bahkan peran pembantunya dapat perhatian banyak.
wkwkwk. nggak usah kabur kak.
seperti yang saya tulis, drama ini bagus kalau menyentuh relatenya kisah dongeng sama kejadian di drama. Itu unik menurutku.
Tapi seperti yang saya bahas juga, banyak plot bolong banget. Maksudnya nggak tuntas. Menimbulkan banyak pertanyaan di saya.
Saya masih bilang bagus, bagus juga dari sisi cenematografinya, animasinya, ostnya juga lumayan.
jadi, secara keseluruhan saya bilang bagus. Meski yaaa bukan terbaik. Sama sekali nggak bisa masuk terbaik di mata saya.
Aku jg pas nonton jujur bosen, cuman bertahan Krn Sang-tae. Aku punya adek dan dia autis, impian Gang-tae yg pengen punya kakak normal tuh kena banget dan pas di episode yg Sang-tae marah ditangga sampai ending nangis melulu, Krn liat perkembangannya dia dr yg dilindungi jd melindungi. Walaupun jengkel bgt sm plotholenya (jadi keinget The King Eternal Monarch, plotnya bolong kyk saringan) emg drama ini kyk dongeng, ehh novel romantis dehh, bagian mentalnya pun cuma kyk tambahan, bukan porsi penting.
(((saringan)))
yhaa. ada perasaan saya tahu rasanya jadi Gang Tae, karena saya juga punya adik yang cacat hingga saat ini usianya 23 tahun.
saya tahu rasanya mengharapkan punya saudara kayak orang-orang pada umumnya, kadang mikir, kalau aja adik saya normal. mungkin nggak akan seberat ini.
tapi… yaah. mungkin cerita Tuhan lain.
tbtb sedih ‘kan?
Nonton drama ini malah kebanyakan skip.. agak bosan Min.. alur ceritanya gak jelas menurut sy.. tapi kok di instagram di bahas melulu.. nilai 10 menurut netizen2.. padahal menurut sy B aja yah
iya. kategori populer di sosmed nih.
Udah download lngkap tp emng maless bgt buat lnjut2 nonton…bner2 bkin bosen lama2..awalnya doank agak suka….alhsil cm smpe episod 14 dan itu udh dipksa2in haha…and sm sekali gak trtarik liat endingnya…..no lah buat drama ini …walaupun KSH yg main ini drama ..
hahaha… gpp kok No juga. penonton mah bebas.
Ya emang sih, banyak dari rasa penasaranku yang tak terpuaskan dan rasanya aneh. kukira misterinya bakal cetar membahana, tapi ternyata ringan banget. Tapi, entah, aku masih menikmati banget sampai menonton 3 kali. Aku suka aktingnya, soundtrack, dan visual efeknya. Dan aku suka banget sama cerita yang enggak greget banget sama konfliknya, cocok untuk hiburan tapi enggak membosankan. Aku suka sama penyelesaiannya yang begitu mudah. Khas orang cerdas. Juga sudut pandang yang ditunjukkan. Kalau orang lain menganggap orang gila rendah, di drama ini justru mau menunjukkan sudut pandang yang berbeda.