Ulasan Drama Korea Revolutionary Sisters (2021) – Tidak mudah menyelesaikan drama dengan jumlah episode yang panjang. Apalagi tensi keseruannya tidak stabil seperti Revolutionay Sisters ini.
Yaah. Langsung komentar di pembukaan deh.
Kesan pertama saya di sini.
Sampai 20 episodenya saya tulis di sini.
Kemudian tulisan ini adalah pendapat setelah rampungnya 50 episode dengan durasi 1 jam. Aslinya, drama Revolutionary Sisters (2021) selesai pada bulan september.
Ada momen panjang dimana Revolutionary Sisters (2021) hampir saya lupakan.
Mohon maaf nanti agak spoiler dikit.
Drama ini pada dasarnya mengisahkan tiga anak dari ayah yang sudah lanjut usia. Tiga anak perempuan ini punya masalahnya masing-masing. Biasanya urusan asmara.
Anak pertama bercerai karena suaminya menghamili perempuan lain, mertuanya malah membela perempuan lain itu karena diberikan cucu olehnya.
Menjadi perempuan sekaligus istri yang dituntut untuk punya keturunan. Juga perasaan wajar suami yang bahagia punya anak tidak terelakkan telah memberikan masalah. Terlebih, sebenarnya pasangan ini masih saling menyukai satu sama lain.
Anak kedua berpasangan dengan pemuda tetangga yang dipandang masyarakat kurang sukses karena pekerjaannya tidak tetap dan mimpinya acap kali gagal. Sedangkan Lee Kwang Shik, adalah tipikal perempuan tangguh yang bisa menyokong dirinya sendiri. Bahkan pada fase terendah hidupnya.
Anak terakhir, masih pontang panting kerja serabutan. Lee Kwang Tae punya mimpi memiliki pasangan yang kaya agar kehidupannya berubah. Tidak disangka, ada pemuda yang sebenarnya belum stabil dengan “kakinya” sendiri. Sang pemuda kaya raya karena keluarganya.
Jelas dari sisi tiga anak, sebenarnya mereka hidup dalam masalah yang cukup familiar dalam hidup keseharian. Revolutionary Sisters (2021) ada pada level keluarga yang tidak chaebol. Mereka tinggal di apartemen studio tapi bersama-sama dengan keluarga lainnya.
Yang Paling Saya Seneng
Yang paling seru sih sebenarnya. Tentang si anak pertama dan kisah segi banyaknya. Ada mertua, perempuan lain, dan anak yang lahir dari rahim perempuan lain.
Seru.
Ikut kesel.
Tapi Saya Juga Kesal
Dengan kepribadian tiga anak ini.
Mereka sering ribut, sering mementingkan diri sendiri, berisik sekali pokoknya. Itulah yang membuat saya jengah nonton di episode pertengahan.
Belum lagi ditambah kisah bibi dan paman mereka.
Di pertengahan sampai ujung, jatohnya malah jadi kurang bisa menikmati ceritanya.
Soal rating nggak usah ditanya. Seperti drama-drama pendahulunya, bisa sampai dua digit dengan persentase yang amat besar.
Kesimpulan Ulasan Drama Korea Revolutionary Sisters (2021)
Awal-awal semangat.
Sampai 20 episode masih greget.
Kemudian di episode 30an sampai akhir udah kayak kehilangan daya buat kuat nonton kelanjutannya.
Karakter-karakter utamanya kurang bisa bikin simpati karena mereka acap kali egois dengan keinginan mereka akan kehidupan orang lain.
Alasan kuat kenapa saya masih tabah nonton adalah karena sudah tanggung sejauh itu.
Soal plot cerita, banyak yang bolong sampai saya merasa ada bagian yang terlewat. Terutama soal Ibu tiga anak ini.
Akhirnya, Revolutionary Sisters (2021) merupakan drama panjang yang nggak saya suka-suka banget. Tapi tidak ada di level benci lho yaaa.
Eeh emang saya pernah benci sama judul drama?
Bila dibandingkan dengan pendahulunya macam BLWL, masih jauh.
Penutup
Link trakteer mimin ada di sini.
Terima kasih sudah membaca.