Perkembangan Nonton Revolutionary Sisters Sampai Episode 20
Yang saya sadari ketika berhadapan dengan tema drakor beberapa tahun belakangan adalah tema drama korea yang makin gelap saja.
Bahkan ketika mengumbar tema keluarga, gelapnya sangat gelap. Ada kisah pembunuhan, pembantu yang ada skandal dengan majikan, selingkuhan yang menang, sampai dengan kisah jeruk makan jeruk.
Kebencian menjadi begitu kental seperti kopi untuk menghindari kantuk.
Tapi ada yang berbeda dengan yang ditawarkan KBS2 saat akhir pekan. Drama keluarganya sangat keluarga banget.
Eeh eehh gimana maksudnya?
Maksudnya pun bila ada tema gelap seperti yang saya utarakan di atas, jatohnya masih dominan drama keluarga yang normal.
Kalian nonton Revolutionary Sisters nggak?
Kesan pertamanya di bawah ini.
Saya terkesan sama castnya. Rata-rata emang sudah punya nama dan predikat baik.
Seiring dengan berjalannya waktu. Saat tulisan ini dibuat, drama Revolutionary Sisters sudah sampai di episode 20. Dan saya masih betah nontonnya.
Kenapa?
Setelah kesan pertama. Tiga anak perempuan dalam drama ini sangatlah “berisik”. Mereka bukan tipikal karakter yang dicintai di awal.
Mereka lebih merupakan wujud anak-anak yang menjengkelkan. Kalau saya jadi Bapak mereka.
Tentu saja karena tiga anak perempuan di sini salah musuh. Mereka begitu membela sosok Ibu yang sebenarnya malah berselingkuh dan meninggalkan mereka.
Meski kesal sendiri. Saya tetap lanjut nonton.
Ternyata!!!!
Masih menarik dengan tambahan karakter.
Saya udar kisahnya yaa…
Masalah Pilihan Perempuan dan Keturunan
Anak pertama bernama Lee Kwang Nam. Usianya di atas 40an. Dia adalah istri dari pengacara dengan honor bagus. Tinggal di apartemen yang bagus.
Tidak pernah kerja paruh waktu seperti adik-adiknya.
Bener-bener dapat pendapatan dari suami doang. Hidup enak pokoknya.
Tapi tidak disukai mertua karena tidak menghasilkan keturunan.
Sang suami malah saat mabuk wik wik dengan perempuan bernama Maria. Hingga melahirkan anak.
Maria ingin sekali Tuan Bae (istri dari Kwang Nam). Hingga segala cara ia berikan, dengan menggunakan senjata ampuh. Anak yang ia miliki.
Cerai tuh ceritanya sama Kwang Nam. Tapi cerainya mereka bukan karena sudah tidak saling cinta. Tapi karena pihak lain yang muncul dan tenakanan sosial.
Yang menariknya lagi, Kwang Nam sebelum mau pisah sempat wik wik dan malah hamidun saat ia dalam kondisi sudah cerai.
Pernah dengar istilah pasangan yang nggak mau punya anak? Pak Bae dan Kwang Nam sebelumnya menyepakati hal itu.
Tapi di Korea itu ada keluarga yang patriarki juga. Perempuan sering dianggap gagal bila tidak memberikan keturunan. Juga tentang lelaki yang masih ingin memiliki penerus.
Menjadi Janda dan Perjalanannya yang Sulit
Anak kedua.
Lee Kwang Sik. Seorang mantan PNS yang mengundurkan diri dan pergi melancong. Ketika pulang ia membuat kedai dan memasak. Masih bisa mandiri karena sebelumnya memang sangat mandiri.

Dikisahkan dia diselingkuhi suaminya yang susah sekali diajak cerai. Belum lagi tekanan dari keluarga suami yang tidak tahu malu.
Betapa menjadi janda adalah hal yang sangat membahagiakan bagi seorang perempuan.
Layaknya orang bahagia. Saya pun kayaknya nggak akan sungkan-sungkan menyematkan ucapan selamat padanya, atas menempuh status baru.
Jatuh cintalah Kwang Nam sama tetangganya yang bernama Han Ye Seul.
Mereka makin kesini makin manis aja.
Adududuududu. Saya jadi ikut senyum-senyum sendiri. Karena pasangan ini unik pakai banget.
Lee Kwang Tae yang Masih Kerja Paruh Waktu dan Berutang
Anak ketiga tuh. Si bungsu yang banyak persoalan dengan uang.
Meski pendapatannya tidak stabil seperti Mimin Besoksore. Dia mau bekerja apa saja.
Punya hubungan dengan beberapa pria. Ia sendiri mengklaim sedang memperalat mereka untuk keuntungan sendiri.
Nggak semenarik kisah Mbak-Mbaknya tapi lumayan.
Kesimpulan Perkembangan Nonton Revolutionary Sisters Sampai Episode 20
Saya masih mau nonton.
Apalagi yang paling bikin gemes adalah Maria yang mukanya dua. Setidaknya Kwang Nam meski dia bukan istri dan menantu yang sepenuhnya baik. Mukanya nggak dua.
Kalau menyebalkan. Dia akan menyebalkan di awal dan memang demikian adanya. Beda dengan Maria yang menginginkan segalanya yang dimiliki oleh Kwang Nam.
Terlebih Kwang Nam sudah hamil dan Maria dengan penuh gencatan dan dukungan Ibunya Pak Bae untuk mendapatkan Pak Bae.
Ada kisah para ahjumma dan ahjussi juga.
Bisa dibilang jauh dari kisah chaeobol. Rata-rata orang biasa dan perjuangan dalam keluarga dan lingkungan sosial.
Masih seru.
Saya masih mau nonton.
Ada yang masih ngikutin kayak mimin?
Dan segitu saja.
Saya bisa update di lain tulisan karena episodenya panjang banget. masih 60 persen lagi. Alias masih 30 episode di depan.
Yang mau trakteer mimin bisa ditulisan ini yaaa..
Terima kasih sudah membaca dan semoga kalian selalu sehat.
Saya msh betahhh dan makin seru sich..tp kwang nam g hamil dia cuma pgn hamill..gemes pgn nampol liat si Maria udh tau Byun Ho g sukak tetap maksa..Kwang Sik akhirnya ketauan ama keluarganya..drama ini saya tunggu2 tiap weekend..meski byk drama baru blm ada yg bnr2 pgn ditonton..
wkwkkwkw. duh iya kak.. kasihan banget. ternyata tespeknya rusak.
padahal saya udah gemes tuh. dikira emang hamidun.