Review Drama Korea True Beauty (2021)

Review Drama Korea True Beauty (2021) – Kesan pertama yang nggak berkesan banget saya tulis di tulisan yang ini. Kali ini saya coba ulas sebelum bener-bener beraktivitas. Bagaimana?

Jelas.

Jelas.

Jelas sekali.

Bukan selera saya. Maka setelah usai di 16 episode pun nggak jauh beda rasanya seperti di kesan pertama.

Entah Kenapa Setelah Start-Up saya Nggak Suka Drama yang Punya Tendensi Untuk Memecahbelahkan Umat

Maksudnya adalah semacam Tim Lee dan Tim Han (kenapa namanya Han lagi ya?

Kemudian dibuat nggak rukun penontonnya dengan pendapatnya masing-masing. Tapi tentu saja penonton juga sudah menebak siapa yang akan dipilih oleh Mbak yang suaranya agak gimana gitu.

Hufttt.

Ayolah, bikin daya tarik bukan dari sisi pemecah belah umat. Memecahkan biji kuaci lebih nikmat kan?

Apa Sih yang Bikin Banyak Perhatian?

Salah satu kenapa saya masih bertahan ngikutin meski berkali-kali saya katakan ceritanya biasa bae alias biasa aja adalah karena drama ini trending melulu.

Tapi kemudian saya paham.

Bahwa yang biasanya mengungkapkan segala perasaan tentang tontonan biasanya adalah anak muda. Mereka punya waktu luang, punya sosmed kemudian mereka upload apa yang mereka rasakan. Kemudian ndilalah drama ini cocok sama usia dan perkembangan mereka (memperhalus tulisan ceritanya).

Kemudian saya manggut-manggut juga bahwa seorang Cha Eun Woo dan Hwang In Yeop punya wajah rupawan yang sebagaimana wajarnya banyak yang suka.

Tapi jujur aja kalau milih secara kualitas. Saya pikir Hwang In Yeop jauh lebih baik dari Cha Eun Woo. Meski Hwang In Yeop juga nggak terlalu banyak karyanya. Tapi cukup mendingan dibandingkan Cha Eun Woo.

Kalau mbak Mun Ka Young tetap aja aktingnya. Mungkin karena karakter yang dimainkan juga nggak gimana-mana. Cocok aja jadi perempuan yang demikian. Kayak drama sebelumnya yang sama pembaca berita itu (duhh sayang ahjussi aktingnya bagusan ahjussinya).

Sebuah Ide Cerita yang Bagi Saya Nggak Baru

Anak SMA yang mencoba menutupi kekurangannya, pengen punya teman, juga ditaksir sama dua lelaki tampan. Semacam ide cerita penghibur hati untuk para banyak perempuan di sana. Bahwa mimpi untuk dicintai lelaki tampan bisa saja terjadi.

Bagi saya sih…

Nggak logis dari awal.

Mulai dari makeup yang kok bisa jerawat gede-gede nggak kelihatan kayak peyek gitu? Kok bisa semulus itu.

Kalau sekadar merah dan warna wajah tidak merata. Sebagai perempuan saya tahu hal-hal itu bisa ditutupi.

Ya mau gimana lagi Mbak Mun Ka Young emang udah cantik dan dibuat jelek dengan gagal. Versi burik dari Mun Ka Young dalam drama ini masih cantik dimata saya.

Oh yaa. kalau ada yang bilang jatuh cinta karena kesamaan hal-hal yang disuka dan bukannya karena wajah yang dialami oleh Lee Suho yang membuat drama ini berbeda. Bagi saya sih belum kuat bener ya.

Tapi kayaknya saya nggak boleh terlalu jahat menyematkan harapan-harapan drama dengan pandangan kehidupan anak SMA.

Saya merasa terlalu tua aja untuk drama seperti ini. “Emosi cintanya” emang nggak nyambung aja sama saya.

Anggap Saja True Beauty Adalah Selera Pasar

Di sana ada kerumunan di sana ada uang. Sebuah drama yang gaungnya lumayan terdengar sampai trending dibicarakan.

Konon, untuk webtoonya juga laku.

Kemudian menggunakan aktor-aktor yang pesonanya memang tampan. Dengan Mbak Mun yang cantik tapi aktingnya masih nanggung. Dicampur dengan posisi pandemi dimana para remaja waktunya lebih luang. Maka True Beauty terdengar cukup nyaring.

Saya lihat di tempat nonton drama ilegal seperti drakor id. Disana terlihat bahwa drama ini diunduh 2.5 juta sedangkan Run On hanya diunduh sekitar 300an ribu saja. Bedanya jauh. Yang satu bisa beli hape. Yang satu cuma bisa beli pulsa.

Padahal Im Si Wang nggak kalah ganteng lho adek-adek. Kalau lihat wajah ya.

Mungkin kembali lagi ke selera pasar. Dimana market remaja masih sangat luas penontonnya.

Yaa bandingkan aja sama penonton kepala 3 seperti saya. Mana sempat bucin yang gimana-gimana kalau nonton drama bagus. Palingan yaaa ditulis doang diblog yang pembacanya seujung kuku aja.

Beda sama admin-admin muda di sosmed yang heboh dengan postingan-postingannya.

Saya membayangkan misalkan akun besar di ig katakanlah. Bilang drama ini nggak bagus maka akan digoreng sama netizen.

Kesimpulan Review Drama Korea True Beauty (2021)

Jika merujuk pada judul. Cantik yang sebenarnya….

Drama ini nggak mewakili cantik yang sebenarnya. Itu cuma judul doang.

Saya nggak ngerasa drama ini manis. Mungkin karena kepahitan hidup yang saya lalui sehingga drama ini terasa hambar di lidah saya.

Dan sekali lagi. Saya menulis di sini berdasarkan selera. Apabila ada yang berbeda selera dengan saya maka hal itu wajar. Yang nggak bagus adalah memaksakan selera orang lain.

Untuk yang merasa drama ini oke. Selamat kalian dapat tayangan yang bagus.

Mendadak saya ingat Oh Hae Young di Another Miss Oh. Dimana ada nama yang sama, muka yang beda, dan nasib yang beda. Karena nama yang sama ada kisah Oh Hae Young biasa yang sedih banget. Suka dibandingkan dengan Oh Hae Young Cantik. Saya ingat saat nonton Another Miss Oh ada kilas balik saat SMA. Dan saya juga ikut nangis ketika tahu ceritanya Oh Hae Young Biasa.

Bagaimana kisah Oh Hae Young Cantik dan Oh Hae Young Biasa bagaikan langit dan bumi. Saya sedih ketika Oh Hae Young biasa sedih. Dapet Banget rasanya.

Di sini, pada drama True Beauty. Saya nggak merasakan hal itu. Saya nggak merasakan penderitaan yang dialami tokoh utama wanita.

Padahal saya juga jelek.

Wkwkwkkw.

You May Also Like

17 Comments

  1. review ini mewakili pendapat saya
    drama ini termasuk drama yang gak masuk akal menurut saya
    berhenti di episode ketika suho dan seojun tebrakan adlah pilihan yang tepat dan adegan itu adalah puncak ketidakmasuk akalan
    bahkan saya yang baru lulus SMA juga tidak bisa merasakan feel yang wow saat menonton ini
    ditambah akting eunwo yang nggak banget

  2. Menurut saya terkadang orang-orang yang awalnya meremehkan drakor karena menggangap sebagai tontonan menye menye, ketika sudah mencicipi drakor justru jadi orang-orang yang lebih enak untuk diajak diskusi soal drakor. Kenapa? Karena orang-orang seperti ini adalah penonton netral. Nonton berdasarkan bagus atau tidak cerita dan eksekusinya. Bukan dari pemainnya, apalagi dari hingar bingar yang ada. Ketika diskusipun menjadi lebih bebas, bebas memuji ataupun mengkritik tanpa harus terjadi urat kenceng atau baku hantam. Yah, tapi balik lagi ini sih pengalaman saya dengan orang-orang di sekitar saya.

  3. nih drama bner2 buat aku sering mengernyitkan dahi n geleng2 sambil ngucap “ish, apa2 sih lho!!”. btapa nggak, dr 5-6 episode prtama banyak adegan yg harusx romantis, malah jd canggung banget

    1. Pertama,
      plot dan jalan ceritax basic banget, bner2 gak ada beda2x dr drama sejenis. Awal2x masih maklum krn tau nih drama adaptasi dr webtoon. ((iseng2 aku nyuri hp adekq buat baca versi webtoon x. Dan … emang versi webtoon x jg gk terlalu spesial menurutku, LAmbrettta, cuma ketolong gambar2x yg memanjakan mata))

    2. Kedua,
      Keorisinalitas drama ini banyak bolong x,
      Dr 6 episode awal, aku banyak nemuin banyak scene yang kayaknya familiar banget. Dan ternyata baru tau dr berbagai sumber (ig) kalo beberapa scene merupakan parodi dr drama2 lain, spt CLOY, the king, love rain, goblin, extraordinary you, dll… Warbiasah,
      N baru2 ini ada yg ngepost menemukan kmiripan beberapa scene dg dramax suzy – kimwoobin (lupa judulx),,

      Sebegitunyakah banyak plot yang lowong, sampai harus buat parodi drama lain??

    3. Ketiga,
      Pemilihan cast x kyk gak pas gitu,
      Keempat pemain utama x gak ada sreg bagiq, terutama moon gayoung. Menurutku, mestinya neng Gayoung sangat cocok kalo peranx jd Kang Sujin (yg versi webtoon yg jd cewek cantik dg kepribadian yg bitchy2 gt).

      Terlalu cantik kalo dese jd Jukyung

    4. Keempat, penonton yang terlalu overproud dah..
      Padahal udah stop nonton dr ep 6, tetapi spoiler bertebaran d mana2, bahkan ada post ig bahas drama lain, tetep d kolom komen slalu nyempil drama ini.
      Ya gimana mau gak kelihat n ketonton.
      Kan Bangsul!!

    5. Intinya, antara plot x yg gak banget, atau pemilihan castx yg gak match, atau aktor yg gak berkembang, atau hal lainnya,
      Maaf ni drama ughhh banget (menurutku)..

      Mungkin satu2 penyelamat drama ini cuma keluarga x jukyung spt ahjumma emaknye seodan n keist ahjussi

      ,,Thankyou mimin,

      1. yaaa ampun Lugi. wkwkkwkw.
        kalau mau komen kayak post nanti saya bisa kasih tempat nih. *hahahhaha.
        untuk terlalu bangga sama drama ini sih boleh. tapi kalau ganggu yaaa kayaknya bukan tempat juga.
        hufttt. ya udah, anggap aja bocah.

        mari move on ke drama lainnya. moga kedepannya banyak yang bagus.

  4. waduh telat nemunin web ini
    sudah terlanjur download semua episodenya, download gara-gara anak pengen bgt nonton film ini
    semoga ceritanya nggak terlalu mengecewakan
    huhuhuhuhu

  5. Saya sih suka 6 episode pertama, lucu2 aja..ringan..liat suho yg galak jatuh cinta..tp episode kesananya jd kesel, knp jd tll over, suara jukyungnya, kelakuannya..suho yg jd bucin recehan..jd terasa over bgt mungkin krn ngetrend bgt yaa..episode terakhir sdh bener2 menyedihkan. Semoga di dunia nyata gk ada cewek kayak jukyung..selama ini sih alhamdulillah belum nemu..😀

  6. Saya setuju banget sih. Akting Cha Eun Woo rasanya biasa banget disini. Karakternya mirip drama sebelumnya My ID is Gangnam Beauty. Aktingnya Hwang In Yeop malah bagus banget. Saya jg belom sempet kelarin drama ini. Lebih menarik baca webtoonnya >.<

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!