Review Drama Korea 18 Again (2020) – Izinkan saya dengan penuh kerendahatian menulis bahwa semua yang saya tulis di sini akan sangat bersifat pribadi sekali. Segala yang saya utarakan dalam tulisan ini adalah titik poin sudut pandang yang coba saya katakan dengan jujur. Tentunya tanpa paksaan harus dikatakan bagus berdasarkan promosi (kan saya bukan orang yang kerja di apps tertentu juga).
Mimin bebeas. Heheh.
Kesan pertamanya ada di tulisan yang ini.
Saya ngutip profilnya dulu dari asianwiki yaa.
- Drama:18 Again
- Revised romanization:18 Again
- Hangul:18 어게인
- Director:Ha Byung-Hoon
- Writer:Kim Do-Yeon, An Eun-Bin, Choi Yi-Ryun
- Network:JTBC
- Episodes:16
- Release Date:September 7 – November 10, 2020
- Runtime:Mon & Tue 21:30
- Language:Korean
- Country:South Korea
Lihat kanan dan kiri dulu, apa kata mereka.
Lihat ke twitter sih sering jadi trending di Indonesia. Meski tentu saja kadang kala memang banyak di up sama fans base.
Apakah saya ngefans juga?
Jawabannya tidak juga.
Ketika saya masuk ke asianwiki dan melihat komentar sana dan sini. Saya melihat komentar positif juga dari banyak penonton. Bahkan ada yang ngasih poinnya 10/10.
Apakah saya kasih 10/10 juga?
Tentu saja tidak.
Saya nggak berani kasih nilai sangat sempurna kecuali emang saya suka banget dalam tempoyang cukup lama. Bukan drama korea sesaat doang.
Banyak yang bilang drama ini bagus karena ceritanya “cantik/indah”. Bagi saya nggak secantik dan seindah itu.
Drama Korea 18 Again (2020) Pada Dasarnya adalah Drama Keluarga
Kalau melihat dan merasakan sejauh episode muncul kemudian selesai. 18 again sangat masuk unsur drama keluarga sekali.
Seorang kepala keluarga yang konon katanya kurang becus mengurusi rumah tangga kemudian menjadi sosok anak muda yang seumuran dengan anak-anaknya.
Beberapa hal muncul juga berkaitan dengan pekerjaan. Terutama untuk peran utama wanita yang masih nggak lupa sama masa lalunya bahwa ia pernah bermimpi untuk meraih mimpinya. Ia mencoba kembali dan bersinar di dalamnya. Bahkan malah jadinya kayak seleb gitu yang hidupnya banyak dikepoi oleh orang lain.
Dari sisi fantasi berupa sosok Hong Dae Young yang muda kembali. Itu nggak terlalu dominan sih guys. Malah jadinya ada kesan lucu-lucunya dan membuat drama ini punya pandangan lain. karena Hong Dae Young muda diperlihatkan sisi lain dari kehidupannya lewat mata seorang pemuda bernama Ko Woo Young.
18 Again justru lebih menjurus kepada kesempatan kedua memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan oleh pemeran utamanya. Sayangnya, hal-hal seperti balik muda lagi pada kehidupan nyata nggak akan pernah terjadi.
Kisah Cinta?
18 Again menunjukkan banyak kisah cinta, dari anak muda, sampai dengan kisah dewasa. Bahkan kisah Bu Guru sama walinya Ko Woo Young.
Semacam sekali mendayung banyak kisah cinta yang didapatkan. Tapi apakah menggetarkan hati saya?
Jawabannya belum.
Saya Akhirnya Ngikuti Rutin Karena Emang Udah Terlanjur Aja
Jujur sekali nggak ada perasaan menggebu buat nonton terus. Hanya karena memang sudah mengikuti dari awal. Kisahnya juga amat sangat tertebak sekali. Semacam kisah cinta klasik di mana peran utama pria mendapatkan kembali ruang-ruang yang pernah hilang. *apaan Min? Lagi bikin puisi lo?
Tapi lumayan sih. Semacam dapat kisah kasih orangtua dan anak juga. Yang mana kisahnya nggak terlalu pahit. Hanya masalah komunikasi saja.
Kesimpulan Review Drama Korea 18 Again (2020)
Semacam kesempatan kedua dalam hidup. Ada di bidang kisah cinta keluarga sampai pekerjaan. Dramanya ringan dan nggak butuh banyak mikir meski ada sentuhan fantasinya. Akting Lee Do Hyun alias mas Kunang-Kunang yang ada di zaman Hotel del Luna juga bagus.
Secara keseluruhan bagi saya drama ini termasuk drama yang “lembut”. Semua akhirnya bahagia. Mendapatkan apa yang mereka impikan.
Tapi. Yaahh lagi-lagi masalah selera aja. Drama seperti ini akhirnya nggak terlalu spesial di mata saya. kecuali aktingnya Lee Do Hyun yang cukup bersinar di sini.
Sekian saja.
Terima kasih sudah membaca di besoksore.
Kalau saya pribadi, mengikuti drama ini senang sekali. Salut sama penulis skenarionya. Penulis bs mengadaptasi cerita dengan budaya asia yg ‘lebih sopan’ tanpa mengubah jalan cerita seperti film aslinya.
saya nggak bisa membandingkan sama karya originalnya kak. Nggak pernah nonton. But, terima kasih.