Kesan Pertama Nonton Drama Korea Be Melodramatic – Sejauh tulisan ini dibuat, saya baru selesai nonton sampai episode 4 saja. Drama ini akan dijadwalkan rampung pada 16 episode. Mulai tayang pada 9 agustus 2019 dan kemungkinan selesai pada 28 september 2019. Drama ini punya JTBC. Tayang pada jumat sabtu waktu korea jam 11 malam. Hahahha… setttt dahhh malam bener.
Penulis drama korea Be Melodramatic adalah Lee Byeong Hun, dan Kim Young Young. Sutradaranya bahkan sama saja, Lee Byeong Hun.
Siapa saja para pemainnya?
Jujur aja yaa… kalau secara pemain. Saya melihat para pemain yang nggak terlalu saya kenal. Bahkan saya merasa kayaknya belum pernah melihat mereka *padahal pasti pernah main, hanya saya nggak sadar saja.
Intinya, bagi saya pemainnya fresh aja.
Chun Woo Hee memerankan Im Jin Joo. Dia penulis drama yang lebih kayak pengangguran. Dia pernah jadi asisten penulis drama dan dipecat. Heran yaa… kerjaan penulis kesannya kayak pengangguran. Kayak mimin gitu. Wkwkwk.
Jeon Yeo Bin memerankan Lee Eun Jung. Dia sutradara film dokumenter yang pernah terkenal akan karyanya. Ditinggal sang kekasih meninggal dan dia punya kelainan bicara sendiri. Jadi seakan-akan kekasihnya itu masih ada.
Han Ji Eun memerankan Hwang Han Joo. Dia seorang Ibu Tunggal dengan seorang putra. Anaknya sekitar umur 6 tahun. Ditinggal kekasihnya saat muda. Pekerjaannya hidup di dunia hiburan, biasanya kerja di iklan.
Dan seorang pria hidup bersama mereka. Pria ini kerja di dunia musik.
Sinopsis Singkat Banget Drama Korea Be Melodramatic
Tiga perempuan, satu anak kecil, satu lelaki dewasa tinggal bersama dan membangun mimpi mereka kembali di usia dewasa. Umur 30an setahuku. Semuanya punya masalah masing-masing. Uniknya, ketika mereka berkumpul, mereka menceritakan kisah mereka masing-masing.
Drama ini dibangun atas penokohan yang sedikit beda. Bahkan cerita dibangun dengan sudut pandang yang beda. Agak ngacak gitu buat adegannya.
Ahhh masuk ke komentar saja yaaa…
Komentar Kesan Pertama Nonton Drama Korea Be Melodramatic
Episode pertama saya menikmatinya dengan perasaan janggal.
Episode kedua saya malah betah.
Terus episode 3 mengunduh lagi.
Episode 4 saya tonton lagi.
Hingga… saya putuskan untuk mengikuti drama ini. kenapa???
Karena ceritanya beda dari drama kebanyakan. Bukan semacam yang mengejar cita-cita dan tujuan dengan motivasi dan semangat yang tinggi. Mereka, kesannya santai banget.
Bahkan ada salah satu karakter yang menyumbangkan semua uangnya karena dia merasa terlalu kaya hingga dia malas. Wwkwkkwkw… jadi dia ingin memacu dirinya untuk berkarya lagi.
Ada juga yang mau jadi penulis dan ada yang suka sama naskahnya eehhh malah galau mau apa nggak naskahnya dibuatkan drama. Dengan segala batu sandungan yang ada.
Ibu muda dengan anak yang amat sangat kayaknya lebih berpemikiran “tua” dari usianya. Apa emang begitu ya? Anak-anak zaman sekarang pikirannya kayak dewasa gitu.
Yang saya rasakan saat nonton drama ini adalah…
Emmm.. keknya drama kayak gini agak sulit diterima pasar. Tapi, entah kenapa saya suka aja ngikutinnya. Mungkin karena saya merasa drama ini begitu segar, baik secara pemain maupun dari segi sisi cerita.
Di akhir episode juga suka ada quotes-quotes pada tayangan yang sudah berlalu.
Perasaan saya sih, drama ini dekat dengan kehidupan sehari-hari di mana nggak terlalu “drama yang drastis” tapi cenderung ngalir aja. Lekat dengan kehidupan sehari-hari.
Atau emang saya suka drama yang ada profesi penulisnya ya? Hahaha… tahulah. Yang jelas nanti saya tonton sampai rampung.
Tunggu aja reviewnya kalau sudah selesai. Hari di mana post ini dibuat, drama ini sudah tersedia sampai 8 episode. Setengah lagi.