Ulasan Drama Korea Taxi Driver (2021)

taxi driver

Ulasan Drama Korea Taxi Driver (2021) – Apabila pertanyaannya hanyalah sebatas direkomendasikan atau tidak, taxi driver adalah drama korea yang saya rekomendasikan untuk kalian yang suka sama drama korea dengan balutan aksi, hukum formal dan informal, dan tentu saja masalah dendam.

Yaaa pokoknya drama ini nggak akan cocok sama kamu yang sedang mencari drama percintaan. Cukup murni untuk menunjukkan sepak terjangnya sebagai drama aksi.

Jujur, Saya Bukan Penonton Rutin

Bukannya nggak bagus.

Hanya saja karena saya sibuk sekali belakangan. *nanti saya kasih tahu di trakteer.id soal kesibukan saya di lain bidang.

Walau tentu saja bidang yang akrab saya geluti adalah bidang nyuci baju sendiri secara manual.

Saya nonton dramanya lebih ke mau menikmati saja tanpa ada perasaan diburu-buru.

Namun, kini sudah tuntas sudah perjalanan saya nonton. Kesan pertamanya ada di bawah. Jadi bagian ini nggak akan bicara hal-hal mendasar.

Ide Cerita Tentang Dendam dan Orang-Orang yang Seperti Kebal Hukum

*seperti itu seolah-olah licin gitu. Bukannya bener-bener kebal.

Hukum pada sisi manusia, bagi saya bisa sangat lunak. Sekaligus bisa sangat menyakitkan. Pada drama ini pun diperlihatkan dengan baik.

Dendam menjadi pemicu idenya.

Nggak main-main, ide pada dendam menyangkut masalah sosial yang nggak jauh dari masyarakat, seperti ketidakadilan yang diperoleh tenaga kerja, perundungan murid di sekolah, masalah narkoba, masalah pasca trauma, pengancaman yang mengakibatkan kehidupan manusia menjadi terhantui dll. Semuanya mengerucut pada hal bahwa hukum yang dibuat manusia, belum bisa secara adil menempatkan manusia pada proses mendapatkan hukuman setimpal atas kejahatannya.

Nah, makanya di atas saya bilang rekomendasi buat kalian yang suka sama drama hukum.

Pada drama ini kalian akan diperlihatkan bahwa untuk menghukum, diperlukan lingkungan dan taktik menipu yang sangat ulung.

Anggota tim dalam drama tidak serta merta membawa parang untuk menebas, mereka memberikan layanan terbaik yang bisa mereka berikan dengan cara menjadi sosok lain sampai bantuan teknis bernama retas meretas.

Kalau retas meretas kayaknya sudah nggak asing yaaa guys?

Dendam, Jika Lebih digali, Maka Ada Luka Besar

Kesakitan.

Luka.

Kesedihan.

Kemarahan.

Kekecewaan.

Perasaan tidak memperoleh keadilan.

Jika dendam bisa diudar menjadi banyak kata. Maka emosi-emosi akan muncul dengan sangat banyak.

Menariknya, anggota tim juga punya masalahnya sendiri.

Logis banget. Mereka menjadi profesional dalam bidangnya karena pernah mengalami amarah yang membuat dendam.

Ada porsi tersendiri untuk anggota tim dalam menyelesaikan dendamnya, disamping menyelesaikan kasus yang diberikan oleh klien.

Ada peran yang berganti, ada peran yang menjadi diri sendiri. Menurut saya merupakan salah satu ide brilian untuk pengembangan masing-masing karakter.

Saya Pikir Sesuai dengan Rating

Cukup mencengangkan bagi SBS menayangkan drama seperti ini. Dengan rating di atas 19 tahun, dikelilingi dengan berbagai macam adegan tidak menyenangkan.

Langkah yang bagus buat SBS, setidaknya punya senjata selain drama-drama bertema Makjang yang sering kali kayak remaja yang sedang jatuh cinta alias nggak pakai logika.

taxi driver
sumber : asianwiki

Taxi Driver diganjar dengan rating dua digit. Biasanya belasan. Sangat laku dipasaran untuk drama yang mengambil tema berat.

Lee Je Hoon Makin Bersinar di Drama Aksi

Jadi cowok menyebalkan pernah.

Main drama romantis sama Shin Min Ah pernah.

Jadi Paman yang hidupnya “suka-suka sendiri” pernah.

Nonton filmnya dengan tema aksi juga pernah.

Mas-mas detektif pun pernah ia mainkan dengan baik.

Lumayan lebar bukan pengalamannya? Tapi makin ke sini, karismanya dalam memerankan peran dalam drama aksi makin kece aja.

Lee Je Hoon layak dapat pujian banyak dalam drama ini. Karena pada sepak terjangnya, ia memainkan peran yang sangat berlapis-lapis.

Aksi penyamarannya sangat baik. Bahkan kalau menyamar jadi pacar saja, saya akan mudah memercayainya menjadi pacar beneran.

*kemudian Mimin langsung halu.

Endingnya?

Bagus.

“Mereka yang kehilangan keluarga, memiliki bom di hati mereka, kita tidak tahu kapan bom itu akan meledak.”

Pengerucutan pada kisah di akhir juga rapi.

Ada kepedihan yang tetap saja ada.

Ada kegeraman saat mata memandang.

Lagi-lagi, masalah dendam hanyalah tindak lanjut dari perasaan yang luluh lantah.

Saya yakin semua orang pada dasarnya melakukan balas dendam pada orang yang menyakiti mereka. Bila tindakan balas dendam adalah memaafkan. Pun itu juga adalah tindakan balas dendam. Karena menjadi tidak dipedulikan dengan melupakan adalah yang sulit juga.

Makanya nggak aneh ada orang yang berterima kasih karena digunjingkan. Karena ada yang peduli dengan hidup mereka.

Tapi itu hanyalah pendapat pribadi yaaa guys. Nggak bisa diambil sama rata.

Kesimpulan Ulasan Drama Korea Taxi Driver (2021)

Karena dendam berasal dari perasaan menyakitkan.

Perasaan sakit yang dialami oleh para karakter baik utama maupun bukan dalam drama ini menyergap saya dengan baik. Maka Taxi Driver adalah drama yang layak banget ditonton sebagai salah satu hiburan.

Pesan moralnya harus disaring dalam-dalam.

Pesan saya. Terhadap pengalaman apapun yang terjadi dalam hidup kalian, baik sedih atau sengsara. Tenang saja. Kita hidup “selamanya”. Selalu ada ruang dan waktu yang membuat kita mendapatkan apapun yang telah kita tanam pada proses kehidupan.

Itu sih yang selalu saya tanamkan ke diri sendiri.

Dahla gitu aja ulasannya.

Saya suka. Dramanya juga nggak bikin kesel karena episode spesial.

Please-lah. Jadilah tiap episode menjadi episode spesial tanpa nama episode spesial yang jelas-jelas malah bikin menyebalkan. *wkwkkw jadi kemana-mana.

Yang mau trakteer mimin besoksore. linknya masih di sini yaa.

Orang-orang kok pada mau musim keduanya yaaa? Tapi di ujung episode 16 kayaknya sih cukup menjanjikan. Tapi entahlah….

Saya menunggu musim kawin. Untuk diri saya sendiri. *eh.

You May Also Like

11 Comments

  1. Baguss bangett sih drama nya apalagi ada beberapa episode yang diangkat dari kisah nyata. Endingnya juga sangat udah pas. Sangat recomended

  2. Nambahin min, Lee Jehoon pernah jadi pasangan gay jugabareng Yeon Woojin. Mana adegan kissingnya bikin elus dada, udaj kayak vacuum cleaner mode tenaga tinggi wkwkwk

  3. Setuju banget dengan review Mimin karena Taxi Driver ini bener2 bagus, konsisten dan tidak tergoda dengan rating tinggi. Keren banget seperti the Fiery Priest, ending-nya daebak dari balas dendam lewat kekerasan menjadi balas dendam lewat penyesalan dan rasa bersalah.

    Kang taxi bener2 berkharisma

  4. Pada expect season 2 nih, katanya karna taxi pelangi masih beroperasi ditambah jaksa udah satu kubu sama mereka. Padahal, yang terpenting sih, masalah internal para tokoh udah terjawab dan terselesaikan dengan baik, meskipun emang engga dijelasin dengan rinci masa lalunya dua om-om montir itu.
    Endingnya udah memuaskan kok, dimana disitu dijelasin bahwa taxi pelangi baik-baik aja, kehidupan mereka normal-normal aja, dan sebagainya.

  5. Taxi driver is one of the best drama. Ga pernah bosen ngikutinnya karena ganti2 kasus di tiap2 episodenya. Daebak deh bang lee je hoon. Shining, sparkling, splendid deh pokoknya. Tapi bukan dia aja sih yang aktingnya daebak di sini, sampe penjahat2nya juga aktingnya 10 jempol semua.

  6. Penjualan organ dan penjahat yg kabur trus nyerang taxi mewah adalah hal paling membosankan… Dan skip skip

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!