Ulasan Drama Korea Summer Strike (2022)

Ulasan Drama Korea Summer Strike (2022) – Akhirnya selesai nonton juga, tulisan ini ada kesan pertamanya yaaaa. Saya tulis di bagian ini, monggo kalau yang mau baca.

Tulisan kali ini hanya cuap cuap sedikit mengenai komentar saya setelah nonton dramanya sampai dengan selesai.

Isi Tulisan

Hai, Saya Suka Banget!!!!!!

Suka sama Im Siwan. Wkwkwkwkkwkwkw.

Nggak gitu juga sih. Maksudnya, suka sama hampir keseluruhan dramanya.

Dramanya pendek, pelan, mereka yang saling naksir saya yang gemas, saya yang ikut merasakan kesedihan dan juga ikut merayakan kegembiraan para pemainnya.

Memang, jika dibandingkan drama-drama kebanyakan yang sedang dibicarakan, drama ini kesannya adem ayem aja.

Saya suka kisah pembukanya, di mana seorang gadis menyepi setelah semua pencapaian karirnya yang nggak moncer, kisah cintanya berantakkan, nggak punya teman dan habis kehilangan orangtuanya.

Lee Yeo Reom memang menyebalkan karena mabuk siang-siang (ini menurut saya lho), tapi apa yang menempel pada dirinya, mengenai gadis yang segan dan tidak blak-blakan, menanggung jawabi hidupnya sendiri, sampai nggak tegaan sama penderitaan orang lain adalah kehidupan yang banyak nyambung sama kehidupan nyata.

Pindah dengan nggak bawa banyak barang, pakaian yang dipakai itu-itu aja. Seriusan sampai saya bener lihat dengan jelas kalau karakter Yeo Reom memakai kaos yang sama di beberapa episode.

Kemudian ketemu sama orang baik dan menjalin pertemanan dengan sangat ”organik” buat saya dramanya mengalir dengan indah.

Jauh dari hingar bingar kota.

Jauh dari tipikal drama orang kaya yang permasalahannya di luar nalar.

Segala yang ada mulai dari keributan antar tetangga, kalian kayak dinampakkan pada kehidupan pada umumnya.

Pokoknya Suka!!!!!

Senyumnya Im Siwan. Wkwkwkw.

Siwan yang tampan, baik hati, penyayang, dan sebenarnya sangat cerdas. Menghabiskan banyak waktu di sebuah perpustakaan yang sangat sepi.

Kedua peran sangat introvert. Kisah asmara mereka nggak lucu kayak romcom, tidak punya panas seperti kompor atau lidah tetangga. Kisah asmara mereka tuh lebih ke saling memberikan perhatian yang bermakna.

Kayak karakter Ahn Dae Beom yang diam-diam mengukur jejak kaki Yeo Reum dan membelikannya sepatu.

Itu tuuhhh lebih dari aaaiii laaapp yuuuu pokoknya.

Kisah mereka yang saling kontak aja sangat menggemaskan.

Ternyata, keindahan orang-orang yang sedang jatuh cinta punya keindahannya masing-masing yaaaa?

Dirasakan seorang diri.

Dibagikan kepada orang lain.

Ditunjukan dengan perbuatan.

Bahkan dibisikkan dengan cara-cara halus.

Selalu punya powernya masing-masing. Begitulah cinta. Ihiyyyy.

Sedihnya Juga Dapet, bagaimanapun kedua karakter utama punya masalah masing-masing, ditambah dengan karakter tambahan yang diisi dengan kasih sayang nenek dan kekerasan dalam rumah tangga.

Sesuatu yang Longgar

Saya melihat kelonggaran di sini.

Kelonggaran konflik meski tentu saja konflik itu ada.

Kelonggaran manusia. Karena lokasinya dikisahkan jauh dari kepadatan kota. Apalagi ada perpustakaan yang sepi.

Juga kelonggaran akan barang-barang, Yeo Reum hanya membawa dirinya dan barang seadanya, merasakan hidup yang lebih hidup apa adanya.

Banyak juga hal-hal indah di sini. Kayak bagaimana seseorang bertahan dalam hidupnya masing-masing dengan cara mereka sendiri. Rada aneh bagi manusia lain, tapi ketika sebuah karakter diresapi, mungkin kita akan jadi maklum sama kehidupan orang lain.

Saya ngerasa “istirahat” ketika nonton. Juga merasa ”ditemani” karena masalah dalam drama tidak muluk-muluk dan bisa dipahami dengan baik.

Diantara drama yang manis. Manis drama ini tuh beda, tipis, nggak kemanisan tapi indah.

Diantara keributan drama-drama lain. Drama ini semacam menepi. Kayak Yeo Reum yang meninggalkan karir dan kehidupannya di kota.

Intinya, sebuah drama yang mampu menyentuh dengan halus. Sekaligus menampar kita bolak-balik.

Juga memberikan pemberitahuan kembali, kisah apapun layak jadi drama, termasuk kisah yang nggak beda jauh dari kisah manusia kebanyakan.

Tentang keresahan.

Layak tonton pokoknya.

Penutup

Link trakteer mimin ada di sini. Terima kasih telah membaca.

You May Also Like

4 Comments

  1. Setuju Min…. Sy jg suka banget sm drama ini. Ceritanya mengalir tenang enak diikuti, ga ngebosenin. Jumlah episodenya jg pas, ga dipanjang2in. Kisahnya Yeo Reum & Da Beom jg manis menggemaskan. Sy paling suka saat mereka jogging bareng, ekspresi mereka yg bahagia & pemandangan pagi yg indah…nyampe banget ke sy 😊😊.

    Makasih ulasannya ya Min… Semoga Mimin sehat selalu & dimudahkan Allah segala urusannya

  2. Saya suka drakor summer strike,tapi lebih suka cara mimin menggambarkan cerita ini, marketing nya dapet😆😆, blm nonton baca ripiuw nya, jd pengen nonton….

    Ntah kenapa nonton drama ini serasa healling dari hingar bingar dunia percintaan yg klise, penuh trik tipu daya…
    Bener mimin, drama ini ringan,longgar,adem…

    Semangat ripiuw😉 terus ya min !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!