Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 9 Part 1

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 9 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.

Anak itu akhirnya memperlihatkan wajahnya. Bukan-bukan sosok anak kecil yang sering dilihat Woo Kyung.

Woo Kyung pun mendekat. Ia menyentuh wajah sang anak. “Halo.”

***

“Dia tidak pernah menanyakan soal Ibunya.kukira dia tidak punya Ibu.” Ucap petugas panti.

“Apa dia menceritakan sesuatu soal kehidupannya sebelum di sini?”

“Tidak. Hanya nama dan usianya. Dia mengidap hambatan perkembangan ringan.”

“Begitu rupanya.”

“Dia baru sebulan di sini, tapi barangnya banyak. Baju dan beberapa perlengkapan sekolah.”

“Soal lukisan itu…apakah sejak dahulu ada di situ?”

“Ahhh awalnya disimpan di ruang bermain. Kami memindahkannya sementara selama renovasi. Kenapa?”

“Aku rasa itu bukan puisi yang cocok untuk anak-anak.”

“Aku tidak menyadarinya karena sudah lama ada di sini. mungkin kamu benar, tapi itu hanya puisi. Indah dan memilukan.”

Woo Kyung memeperlihatkan sesuatu dari ponselnya. “Kamu bisa melihat foto ini?”

“Anak ini nampak…”

“Dia tewas karena kecelakaan mobil, tapi mereka belum bisa mengidentifikasinya. Kukira mungkin dia pernah tinggal di sini.”

“Tidak. Dia bukan anak dari sini.kenapa kamu berpikir dia dari sini?”

“Karena puisi itu ditulis di gambar yang dia tinggalkan.”

“Itu bukan puisi yang biasanya ditulis anak-anak. Tapi puisi itu terkenal. Mungkin dia membacanya di suatu tempat.”

“Hanya mau memastikan, bisakah anda menanyai guru lain di sini?”

“Aku merawat tiap anak dengan tanganku sendiri. aku pasti mengenali mereka.”

***

Sementara itu Soo Young dengan motornya juga sudah tiba di panti. Saat ini, dia bersama dengan Ji Hun.

“Dia tertidur dengan posisi ini. pasti sangat dingin.” Wkwkwkw Ji Hun memperagakan dengan tidur di rumput dan meringkuk. “Anak ini ditemukan sekitar pukul 6.30.”

“Dia di luar semalaman?” Tanya Soo Young.

“Jika Ya. dia bisa mati kedinginan. Anjing itu yang menyelematkannya.”

“Anjing itu melakukan apa?”

“Dia menggongong keras. Biasanya anjing di sini sangat tenang. Tapi mulai menggonggong keras pagi itu. Saat seseorang memeriksa, ada anak ditemukan di sini. lihat…” Ji Hun menunjuk sesuatu. “Kenapa pelakukanya membuang anak di tempat yang ada CCTV dan anjingnya?”

“Apa kamera itu rusak?”

“Sudah lama rusak.”

Soo Young mendekat pada sang anjing. “Anjing ini bisa saja menyambut para rampok.”

“Tapi dia tahu harus menggonggong saat ada anak dalam bahaya. Anjing yang pintar.”

“Pelakunya adalah orang yang mengenal tempat ini.”

“Dia mau anaknya ditemukan tanpa keributan selagi melarikan diri dari TKP tanpa meningglkan jejak apa pun. Kamera CCTV yang rusak dan seekor anjing pintar. Ada pula jejak di belakang sana. Yang merupakan tempat sepi. Orang ini jelas mengenal panti asuhan ini.” Ucap Ji Hun.

***

Woo Kyung membawa sang anak.

“Ha Na.  Kamu ingat tempat ini?” Hana yang dibawa ke pusat anak langsung lari. Hana langsung lari dan menuju suatu tempat, ia masuk lewat jendela kecil dan nampak sudah hapal.

Ji Hun dan Woo Kyung mengikuti Hana.

Hana sudah diketemukan di dalam lorong. “Hana, begini caramu kemari?” Tanya Ji Hun dan Hana pun mengangguk.

Hana lari lagi. “Ayo ikuti dia dengan perlahan.” Ucap Ji Hun pada Woo Kyung.

Hana naik tangga dan lari menuju tempat ibunya ditemukan. Di sana sudah ada garis polisi.

Episode 9- saksi

Hana masuk ke tempat bermain. Dari luar, Woo Kyung dan Ji Hun saling bicara.

“Menurutmu apa dia mampu bersaksi?”

“Akan butuh waktu.” Ucap Woo Kyung.

“Bukan dia yang kamu cari, kamu tidak apa-apa?”

“Sebagai gantinya, aku menemukan Hana. Arah tujuan kita benar.”

***

Ji Hun dan Soo Young melapor  pada Detektif Hong.

“saat itu kasusnya ditutup. Tempat yang kali pertama mengirimkan pemberitahuan mengabari lewat telpon mereka menemukan anak tidak dikenal. Bukan begitu?” Ji Hun meminta kesaksian Soo Young untuk meyakinkan detektif Hong.

“Kami menerima tes DNA untuk berjaga-jaga dan ternyata dia putrinya Lee Hye Sun.” Ucap Soo Young.

“Kami tidak bisa diam saja.”

“Saat anak itu ditemukan, dia sedang tertidur lelap. Sulit membangunkannya.” Ucap Soo Young.

“Anak itu diberikan obat tidur sebelum dipindahkan ke panti asuhan. Itu dugaanku.” Ji Hun menambahkan.

“Ini kasus penculikan sekaligus penelantaran.”

Ji Hun mendekat pada Dekettif Hong. “Orang ini menghapus jejak anak di gudang. Semua barang milik anak itu dan sidik jarinya hilang. Orang ini sangat teliti. Kami yakin Lee Hye Sun dibunuh.”

“Kalian berdua… sangat akur.” Ucap Detektif Hong. “Yakkk… aku pikir kamu membenci Soo Young.”

“Kenapa kamu mengadu domba? Kami rekan kerja.”

“Lantas anak itu bagaimana?”

“Orang dari pusat anak-anak hanul sedang menjaganya.”

“Hanya sampai kami menemukan tempat tinggal untuknya. Dia memenuhi syarat untuk menjadi orang tua asuh.”

***

Kini hana ada di rumah Woo Kyung. Woo Kyung sedang menyiapkan makan untuk hana dan putrinya. Kedua anak ini pun mulai akrab dan saling tertawa.

“Mari lihat siapa yang bisa menahan tawa lebih lama.” Ucap Eun Seo yang kemudian pasang muka jelek.”

Woo Kyung menyediakan sosis. Hana langsung mengambilnya dan memakannya dengan tangan.

Kini Woo Kyung membacakan cerita.

“Kini harimau memangsa. Jika kamu memberiku kue beras, aku tidak akan memangsamu. Ibu sangat ketakutan…”

Eun Seo malah bertanya tentang Hana. “Hana Eunnie tidak punya ayah dan ibu?”

“Tentu saja punya. Hanya saja, orangtuanya sangat jauh. Jadi, dia akan tinggal bersama kita untuk sementara.”

“Sama seperti ayahku?”  Eun Seo kembali tidur. “Bacakan lagi ceritanya.”

***

Hana tidak tidur di kasur. Dia tidur di lantai. Hana juga menatap langit-langit sambil berkata.. “Hustttt…. jangan berani-barani bicara. Atau aku cekik lehermu nanti.”

***

Ahjussi penjagal anjing nampak sedang memberi makan para anjingnya. Kemudian Ji Hun pun kembali datang dengan membawa bir.

Ji Hun menunjukkan video hana yang sedang bermain.

“Lantas? Aku tidak mengenalnya.” Ucap ahjussi.

“Istrimu hamil, melahirkan anak, dan merawatnya sampai sebesar itu. tapi kamu tidak tahu?”

“Begini, jika anak itu sungguh ada. hanya aku yang tidak tahu dia berselingkuh dariku dan punya anak. Aku yang bodoh.”

“Apa yang kamu lakukan malam hari tanggal 4 oktober? Lee Hye Sun terekam di CCTV pada 4 oktober. Anaknya ditemukan besok paginya. Itu mempersempit waktu kejahatannya. Kini, kami butuh alibi tersangka.”

“Maksudmu aku tersangka?”

“Ya.”

“Coba pikirkan. Untuk apa aku membunuhnya padahal kami sudah bercerai?”

“Tepat sekali. Haruskah menyembunyikan anak sendiri padahal kamu punya uang pun tidak?”

“Kenapa? sialan kamu!!!”

“Jika kamu sekesal itu, lakukan tes DNA.”

“Anak itu, dia bukan anakku. Untuk apa aku melakukan tes DNA?”

“Lantas jangan kesal begitu.”

“Kamu membuatku gila.”

“Apa yang kamu lakukan pada malam hari tanggal 4 oktober?”

“Jarang ada orang mengingat hal-hal seperti itu. kamu ingat apa yang kamu lakukan?”

“Aku tidak perlu mengingat apa pun karena aku tidak bersalah. Tapi kamu pasti sangat lelah membunuh malam itu. ahjusssi, 80 persen kasus pembunuhan dilakukan oleh kerabat dekat. Hanya kamu kenalan mendiang Lee Hye Sun. Coba pakai otakmu. Atau kamu akan dituntut atas pembunuhan. Apa yang kamu lakukan?”

Berlanjut ke bagian 2. klik di sini.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!