Besok Sore sinopsis drama korea Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 8 Part 2

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 8 Part 2

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 8 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. selengkapnya kamu bisa baca di sini.

Ji Hun bertamu lagi di rumah ahjussi Go.

“Apa yang terjadi di luar?” Tanya Ji Hun. “Kamu kenapa?”

“Si pencuri jalang itu masuk ke mari. Jadi, ada urusan apa kemari? Sudah menangkap pembunuhnya?”

“Belum. Aku baru melihat autopsinya di NISI.”

“Kenapa dia bisa tewas?”

“Kondisi tubuhnya membusuk. Jadi belum tahu pasti. Omong-omong, apa yang terjadi di luar?”

“Seorang konselor sialan atau pencuri atau semacamnya datang ke rumahku. Dia melihat barang-barang milikku. Dia melihatku, lalu melarikan diri. Jadi aku panggil polisi. Aku menyerahkannya ke polisi? Kenapa?”

“Tubuh Lee Hye Sun menunjukkan tanda-tanda pernah melahirkan. Tapi tidak ada anak yang didaftarkan. Ada apa sebenarnya?”

“Mana aku tahu.”

“Apa?”

“Memangnya aku harus tahu jika wanita bodoh itu punya anak dengan orang lain?”

“Bukankah kalian masih bersama sampau beberapa waktu lalu?”

“Yang benar saja. kamu masih melajang ya?kamu tidak tahu apapun mengenai pasanganmu.”

“Kamu bilang tidak tahu apa-apa. Tapi tidak terkejut saat mendengar dia punya anak?”

“Itu ya? wanita gila yang aku bilang tadi. Dia mengatakan beberapa hal. Dia membahas soal anak-anak dan semacamnya. Btw, ada yang mengusikku. Bagaimana pencuri jalang itu tahu mantan istriku seorang tunawisma sampai hari kematiannya? Bagaimana?”

“Aku minta maaf atas kebocoran informasinya.”

“Ini bukan permintaan maaf. Kalian berdua bersekongkol?”

“Pak Go, di mana anak itu?”

“Aku tidak tahu apapun soal anak. Itu membuatku gila.”

***

Woo Kyung akhirnya dibebaskan. Di pintu kantor polisi, Ji Hun sudah menunggunya.

“Dia akan menuntutku atas pembocoran informasi pribadi. Kamu?”

“Masuk secara terpaksa. Tapi pencurian tidak.”

“Sudah makan?”

***

Keduanya makan di pinggir jalan dan Woo Kyung makan dengan lahap.

“Kapan terakhir kali kamu makan?” eehh Woo Kyung malah menangis. “Aku salah bicara?”

“Aku merasa sangat mirip dengan binatang.” Ucap Woo Kyung. Ji Hun kemudian mengambil tisu.

“Mirip binatang itu bagus.bugar, sederhana, dan blak-blakan. Tidak ada yang berkhianat.”

“Aku melihat coretan anak kecil di rumah pria itu.serta buku soal kehamilan.”

“Katamu kamu pergi ke atas karena langit-langit yang kotor. Lalu menemukan mayat di sana. Benarkah itu?”

“Kenapa?”

“Penyebabnya sudah diketahui dan langit-langitnya sudah diperbaiki. Aku terus memikirkan tentang hal itu.”

“Sesuatu mengusikku, lalu aku ke atas dan menemukan…”

“Yang tidak aku pahami adalah… kenapa kamu bertindak sejauh ini demi anak yang belum tentu nyata adanya. Lee Hye Sun. Kamu pernah menemuinya sebelum tewas?” Woo Kyung menggeleng. “Kamu tahu dia pernah tinggal di sana bukan?”

“Aku tidak tahu.”

“Bagus sekali, lantas kenapa kamu mendatangi loteng yang sudah diabaikan bertahun-tahun,  kenapa kamu yakin sekali Lee Hye Sun memiliki seorang putri, dan kenapa kamu berusaha untuk menemukannya? Setidaknya jawablah salah satu pertanyaan itu. kamu sungguh berpikir anak itu benar-benar ada dan kita harus menemukannya?”

Woo Kyung pun mengangguk.

“Lantas, yakinkan aku.”

“Meski aku beritahu kamu tidak akan memercayaiku.”

“Biar aku yang memutuskan. Kenapa kamu mendatangi loteng itu?”

“Anak itu memberitahuku di sana ada sebuah jasad.”

***

Laproran sudah masuk ke Detektif Hong.

“Tidak ada luka luar, tidak ada reaksi zat beracun, tidak ada kekerasan dan perlawanan, kemungkinan kematian adalah pernyakit kronis atau syok. Menurutmu apa ini?” Ucap Detektif Hong sambil membaca.

“Kematian tunggal biasa.”

“Ternyata kamu sudah tahu. Lantas apa masalahnya. Sudah beres. Istriku bisa membunuhku jika ku ingkar janji lagi.”

“Tunggu… sudah aku bilang. Lee Hye Sun pernah melahirkan.”

“Baik. Anggap saja begitu. apa hubungannya dengan kematiannya?”

“Keberadaan seorang anak bisa memutarbalikan kasus ini. bisa menjadi kasus pembunuhan bahkan penculikan.”

“Ada yang pernah melihat Lee Hye Sun dengan seorang anak?”

“Tidak ada saksi yang melihat mereka, tapi ada bukti tidak langsung. Aku menemui mantan suaminya…”

“yakkk yaaakkk yakkkk… Ji Hun. Kamu kenapa belakangan? Kamu kerasukan? Syok setelah putus separah itu? kamu butuh teman kencan?”

“Hyung sedang becanda ya?”

“Kamu yang becanda. Kasus sebelumnya jelas bunuh diri dengan keracunan karbon monoksida. Tapi kamu menyeret kasusnya dan bilang itu pembunuha terencana. Pikirmu aku tidak kompkain karena tidak bisa? Jika kamu terus menyusahkan kami, aku tidak akan diam saja.”

***

Ji Hun kembali ke mejanya. Soo Young mulai bicara. “sejak oktober, ada 67 laporan anak hilang yang belum ditemukan oleh keluarga mereka. Aku memperkecil datang menjadi anak usia 5 sampai 7, lalu memeriksa di mana…”

“Cukup… kasusnya sudah ditutup. Kematiannya wajar. Kamu tidak dengar?”

“Lantas. Aku boleh pulang?”

“Silakan pulang.”

“Aku tidak merasa Cha Woo Kyung bisa dipercaya. Dia tampak terlalu emosional dan tidak stabil. Tapi ada satu hal yang mengusikku. Setiap kematian melibatkan puisi melibatkan anak-anak. Semua kasus yang kita anggap telah selesai. Benarkah sudah selesai? Ucapannya itu membuatku terus bertanya-tanya.”

***

Semua barang dari An Seok Won dibakar oleh ahjumma bersama dengan So Ra. Bahkan koran  yang ada puisinya itu.

Esoknya. Ahjumma ditemani So Ra mengklaim asuransi.

***

Eun Seo sudah pulang. Eun Seo juga mendapatkan hadiah dari Yeon Joo. Eun Seo pun mengatakan bahwa ia suka ahjumma yang bersama dengan ayahnya.

***

Ada kabar. Anak dari Hye Sun ditemukan. Ji Hun langsung menemui Woo Kyung.

“Dia ditemukan sedang tidur di luar panti asuhan sebulan lalu. DNA-nya cocok dengan Lee Hye Sun.”

“Terima kasih sudah memercayaiku.”

“Polisi tidak akan pernah memercayai fenomena semacam itu. kamu menemukannya dengan sains dan bukti tidak langsung.”

“Ya, apapun caranya.”

“Gambaran soal anaknya hampir pas dengan yang kamu berikan. Jika putrinya Lee Hye Sung memang gadis yang kamu lihat dalam halusinasimu, maka jadilah peramal saja. sayang sekali jika bakatmu tidak dimanfaatkan.”

***

Eun Ho mendatangi Si Wan yang sedang duduk sendirian.

“di mana anak perempuan yang biasa menggambar denganmu? Sudah lama aku tidak melihatnya, kupikir dia sudah mati.”

***

Ji Hun dan Woo Kyung ada di panti. Gadis kecil itu masih didandani.

Woo Kyung menemukan sebuah lukisan dengan puisi. Ia pun mengambil bingkai tersebut dan diberitahu kepada Ji Hun. Di lukisan ada puisi pengidap lepra.

Kemudian pintu terbuka. Sang anak bersembunyi di belakang ahjumma petugas.

klik di sini untuk kelanjutannya.

Komentar  

Anaknya belum dikelihatanin semua. Nanti di episode minggu depan yaaa…

Kira-kira siapa anak kecil yang dibicarakan si wan?

Terus? Eun Ho itu gimana sih? Jahat atau apa. Wkwkwk penasaran saya.

0 Likes

Author: besoksore

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Comment

error: Content is protected !!