Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 12 Part 2

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 12 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa baca di tulisan yang ini.

Woo Kyung membacakan cerita pada Eun Seo dan Eun Seo pun tertidur.

Woo Kyung ada di rumah Ibunya karena hari ini adalah hari kematian ayahnya.

“Pasti banyak kerjaan saat mempersiapkan perayaan. Berapa usia ibu saat menikah dengan ayah?”

“24 sepertinya.”

“Apakah kamu ingin menikahi pria dengan dua anak pada usia semuda itu?”

“Aku kira itu karena takdirku.”

“Ahh Omaa sangat kasar dan tidak ramah. Ayah sangat manis dan baik. Aku ingat melalui album foto saat ia menjelaskan bagaimana kami begini saat kecil… bagaimana kami begitu saat kecil… menurutmu mengapa ayah sangat memperhatikan foto itu? Gumawo Omma… karena sudah membesarkan aku dan Se Kyung.”

“Apa kamu sungguh-sungguh?”

“Apa maksud ibu?”

“Terkadang aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan.”

***

Detektif menjelaskan setelah mengikut Ahn Seok Won saat membeli arang. Anehnya Ahn tertangkap membeli arang dan naik kereta bawah tanah.

“Dia menghindari bertemu seseorang yang ia kenal di toko.” Ucap Ji Hun.

“20 menit berjalan kaki. 30 menit naik kereta. Mengapa dia tidak memilih opsi yang lebih efisien?”

“Apakah seseorang yang ingin bunuh diri menjadi waras?”

“Baiklah. Misteri ke 2. Mengapa kita kehilangan jejaknya di sini.” *usai dari kereta bawah tanah. “Dia menghilang setelah rekaman ini.” setelah diselidiki lagi dengan bantuan teknologi. Orang yang selama ini mereka kira adalah Tuan Ahn. Mirip dengan profil ahjumma yang berjalan dengan kaki pincang.

***

Ahjumma dibawa kembali ke ruang intergogasi.

“Ahjumma… kamu mau menyangkal lagi? Apa alasanmu menyamar sebagai suamimu untuk membeli arang?”

“Itu bukan aku.”

“Kamu menganalisis secara ilmiah dan membuktikan bahwa itu adalah kamu. menyangkal tidak akan membawa kamu ke manapun.”

“Jangan salahkan orang yang tidak bersalah.”

“Kamu tidak menyebutkan di mana kamu mendapatkan 3000 dolar. Kami bisa membuktikan bahwa ahjumma dibayar atas cidera yang kamu alami  oleh asuransi. Kamu pikir kamu akan mati. Kamu takut. Kamu ingin membunuhnya karena akan mencelakai putrimu demi mendapatkan asuransi kembali.”

“Tidak. Aku tidak membunuhnya.”

“Jika dia tidak mati, kamu mungkin akan mati. Atau mungkin putrimu. Dan kamu tidak melakukan apa-apa? Apakah seorang ibu melakukan itu?”

“Aku tidak membunuhnya. Aku tidak membunuhnya!!!!” Ahjumma pun teriak. Kemudian menangis. “Aku tidak membunuhnya!!!”

“Aku tidak berpikir bahwa ahjumma membunuhnya. Aku percaya padamu. Aku sungguh-sungguh. Tapi, motivasi, alat, memalsukan adegan bunuh diri. Semua bukti menunjuka kepadamu. Aku harus menyerahkanmu kepada jaksa. Di pengadilan, kamu akan diadili. Dengan semua bukti ini, dia akan menemukanmu bersalah. Kamu akan menjadi wanita yang membunuh suaminya.”

Tangis pecahh….

“Pasti ada jalan. Pasti ada sesuatu yang membuktikan kamu tidak membunuh suamimu. Apakah kamu mempercayaiku?”

Ahjumma pun mengangguk.

“Siapa yang membuatmu melakukan itu?” Tanya Ji Hun.

***

Eun Ho sedang menggambar di kamarnya. Ada Woo Kyung yang mengunjunginya.

“Aku ingin mengucapkan terima kasih. Ini adalah makan malam. Makanlah jika kamu lapar.”

“Apakah kamu menemukan anak itu?”

“Ya. namanya Jung Seok Woo. Aku bahkan bertemu dengan ibunya.”

“Syukurlah.”

“Ya. apakah kamu menggambar?”

“Hanya membuat sketsa. Aku bosan.”

“Lalu Eun Hoo… bisakah kamu membantuku?”

***

Ke ahjumma dan Ji Hun lagi.

“Ahjumma kamu berdandan seperti suamimu dan membeli arang. Diakah yang memberitahumu toko mana yang harus dituju? Rekaman CCTV sangat buruk dan berbintik. Jika kamu tidak bicara. Aku tidak bisa membantumu. Apakah kamu tidak ingin bicara?”

“Dia bukan orang jahat.”

“Aku yakin dia tidak buruk. Dia hanya ingin membantumu.”

“Dia mendengar semua cerita sedihku. Dia banyak menghiburku. Aku sangat berterimakasih padanya.”

“Kamu tidak bisa melakukan hal itu. dia tetap pembunuh walaupun menurutmu dia baik.”

“Dia sangat mengkhawatirkan So Ra. Dia orang yang sangat baik.”

“Orang baik itu. siapa dia?”

***

Eun Ho membantu Woo Kyung dalam membuat sketsa gambar. Woo Kyung memberikan gambaran tentang gadis dengan gaun hijau. Satu per satu bagian wajah pun di buat.

***

“Kamu tidak bicara?” Ucap Ji Hun. “Baiklah. Buat surat penangkapannya.” Perintah Ji Hun pada Soo Young.

“Tangisan merah.” Ucap ahjumma.

“Apa?”

“Dia membuatku melakukannya. Tangisan merah. Dia mengatakan semua hal yang harus aku lakukan.”

***

“Seberapa besar mulutnya? Apakah besar? Atau ukuran rata-rata?”

“Dia punya kebiasaan tertawa dengan dagu ke atas.” Woo Kyung membayangkan gadis itu berputar-putar sambil tertawa. “Dia selalu tertawa.”

Dalam bayangannya. Woo Kyung melihat gadis itu didorong oleh lelaki.

“Aku mengenalnya. Aku tahu… anak itu.” Ucap Woo Kyung.

Bersambung…. klik di sini kelanjutannya.

Dugu?

 

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!