Review Drama Korea River Where The Moon Rises (2021) – Selamat pagi, karena yang nulis pagi dan hampir-hampir tulisan di sini rata-rata dibuat pagi. Semoga kalian senantiasa sehat. Satu buah drama di tahun 2021 yang penuh konflik karena mengalami pergantian pemain utama disebabkan masalahnya di luar drama.
Drama sejarah banyak yang kena kasus untuk awal tahun ini, baik dari sisi internal pemain atau masalah naskah cerita.
Kesan pertama pernah saya tulis di bawah ini. Monggo yang mau baca sinopsis singkat, profil, sampai kesan pertama di awal.
Tulisan saya hanya mewakili pendapat pribadi. Langsung saja.
Ucapan Terima Kasih Pada Jisoo
Ada yang bilang stop di episode 6 karena nggak terima aktor kesayangannya selesai gitu aja. Kemudian digantikan dengan yang baru.
Saya ada di kubu terima kasih pada Jisoo meski dramanya tidak ia mainkan sampai kelar. Setidaknya ia berpenampilan bagus di episode 1-6.
Tulisan saya tentang Jisoo ada di bawah.
Masalah bintang utama diganti bagi saya bukan kasus aneh. Pernah nonton drama korea Return dan bintang utamanya ganti karena masalah internal. Internal yees, jadi masih ada kabut-kabut misteri.
Oke lanjut.
Kim So Hyun Lagi-Lagi dengan Bakatnya
Kim So Hyun adalah manusia yang tumbuh di depan kamera. Sedari bocil ia sudah main drama. Tatapan matanya yang jahat saat main di drama lawasnya masih saya ingat betul. Kini ia sudah memainkan peran dewasa dengan banyak sekali genre.
Lagi-lagi, saya angkat empat jempol bila perlu untuk seorang Kim So Hyun untuk aktingnya. Untuk perannya yang ganda dan berjenjang. *udah kayak sekolah cuy pakai jenjang segala.
Hidupnya syuting mulu. Tapi semua terbayar, jam terbangnya sudah bagus dan karirnya naik-naik kepuncak gunung.
Mas Na In Woo jadi On Dal
Asyik-asyik aja kok.
Meski saya sebagai penonton juga mengalami penyesuaian. Di awal agak janggal, tapi semacam kucing yang kaget sama tempat baru yang di diami. Mengendus sana dan sini. On Dal yang dimainkan Na In Woo bagaimanapun masih oke.
Pada perjalanan dramanya sampai akhir, tentu saja, drama ini lebih banyak porsinya Na In Woo. Masnya juga dapat jempol dari saya. Terima kasih telah memerankan On Dal dengan baik.
Choi Yu Hwa dan Lee Ji Hoon adalah Sosok Pencuri Perhatian
Kalian bisa nembak nggak? kira-kira obat bonding apa yang pakai sama Choi Yu Hwa? Atau berapa lama di nyatok rambutnya yang kayak Sancai itu?
Dan nggak ada rambut yang naik-naik di atas kepala. Rambutnya rapi sekali, itu rambut apa tentara yang lagi baris berbaris. Sungguh rambut saya iri dibuatnya.
Cocok sekali untuk duta sampo lain.
Selain itu, lambe nyinyir dari Hae Mo Yong (Choi Yu Hwa) juga lebih tajam dari cocote tonggo, alias mulut tetangga. Saat main bisik-bisik, alamak mantep bener aktingnya. Terus saya kaget ternyata doi lahir di tahun 1985. Kelihatan muda sekali yaa.
Choi Yu Hwa juga mantep bener senyumnya saat nampak seperti mbak-kena tipes.
Ada lagi sosok pria yang biasanya jadi bajingan tengik di drama-drama yang sudah-sudah. Dia adalah Lee Ji Hoon. Sama seperti Mbak Sancai, Ji Hoon juga sama-sama mencuri perhatian atas perannya di drama ini.
Jadi.
Melihat cast secara keseluruhan.
Saya nggak kecewa sama sekali.
Semuanya bagus. Meskipun ada pergantian pemain. Itu menjadi tidak masalah.
Ketika Mas dan Mbaknya berdialog, saling menatap dengan luka, aduh. Kalian layak jadi peran utama kapan-kapan pada drama di masa depan.
Bagaimanapun River Where The Moon Rises (2021) adalah Drama Sejarah
Ia lolos secara naskah dan tidak diboikot. Nggak kayak drama sebelah yang kelar di dua episode saja.
Setidaknya meski ada beberapa improvisasi pada kisah, masih ada pakem-pakem sejarah yang tidak diganggu.
Kapan yaaa. Indonesia bisa bikin drama sejarah yang bagus? Bukan cuma memanjakan bu ibu yang suka bapernya nggak ketulungan?
Endingnya?
Okelah saya bisa terima. Drama sejarah yang lebih menusuk-menusuk penonton di masa lalu banyak banget cuy. Drama ini semacam masih bisa diterima oleh paham penganut happy ending.
Kalau saya paham penganut apa saja nggak mesti happy ending. Asal nyambung sama cerita yang sudah dibangun. Karena beberapa drama saya pikir akan indah kalau sad ending.
Buat kalian yang suka sama drama sejarah ini cukup baik. Misalkan ada kisah sirik-sirik adu domba di dalamnya sudah biasalah yaaaa…
Ada kissue-kisseu juga di ujung. *duh spoiler nih.
Coba ingat-ingat di masa lalu, biasanya drama sejarah masuk ke episode 50an lebih dan yang bagus banyak banget. Drama zaman now kalau main di area sejarah nggak banyak ya? biasanya 20 atau 24 sudah masuk banyak.
Ada apa gerangan?
Editing dan Makeup
Karena latarnya lebih lama. Maka secara pakaian, drama ini mewakili zamannya. Beda dengan eranya Silla apalagi Joseon.
Yang jelas biayanya pasti banyak banget. Salut saya sama KBS2 yang masih bertahan, diantara persaingannya dengan TV kabel.
Kesimpulan Review Drama Korea River Where The Moon Rises (2021)
Saya nonton santai banget.
Drama sejarah kalau nontonnya nggak santai bisa-bisa lelah dan nggak nonton lagi. Di episode pertengahan saya agak capek nontonnya, maklum aja, drama lainnya juga “keras”.
Sebagai drama yang sejarah tanpa sentuhan fantasi, Drama Korea River Where The Moon Rises (2021) cukup menarik secara tontontan. Terlebih yang cast di dalamnya berpenampilan dengan baik.
Tapi buat kalian yang nggak suka drama sejarah yang konfliknya nggak jauh-jauh dari politik, drama ini pasti akan terasa melelahkan bagi kalian.
Jadi, kembali ke selera lagi.
Saya nggak nyesel nontonnya. Para pemain telah membayar waktu saya dengan cukup baik.
Meski secara kisah, drama sejarah yang sajiannya seperti ini bukan tipikal kesukaan banget.
Nah gimana?
Sudah memutuskan untuk nonton? Sudah nonton? Apa nggak usah nonton?
Makasih min udh bikin reviewnya…
Jadi makin yakin buat nonton 🙂
Btw, udh nonton page turner kah?
Yang main juga ji soo sama kim so hyun.
Lumayan bagus menurut saya, malahan ceritanya lebih berbobot daripada love alarm. Padahal ini cuma mini seri😅
oh kalau Page Turner belum sempat nonton. saya cari di blog sendiri nggak ada.
di ingatan saya pun nggak ada. haha.
terima kasih rekomendasinya.