Perihal Menjadi Dewasa, OST My Mister (Sondia) Grown Up

Perihal Menjadi Dewasa, OST My Mister (Sondia) Grown Up

Di tahun 2021. Saya pengen buat perbedaan dari tahun sebelumnya, yaitu membahas tema tertentu yang dikaitkan dengan lagu dalam sebuah drama.

Kali ini tentang menjadi dewasa.

Tentang sebuah lagu berjudul Adult/Grown Ups, lagu ini berulang kali diputar dalam beberapa momen drama kesukaan saya. My Mister.

Saya Percaya…

Percaya bahwa perjalanan apapun punya kedalaman bernama perjalanan spiritualitas.

Tunggu. Jangan anggap spiritualitas di sini adalah pekerjaan agamawan saja, jangan terlampau jauh mengartikannya. Spiritualitas di sini adalah proses perjalan menuju kedalaman, hal kayak gini, yang bisa jawab jujur cuma masing-masing pemilik hati.

Beberapa orang mungkin meremehkan drama korea, meremehkan pelaku penonton drama korea. Tidak jauh berbeda seperti komentar rekan kuliah (yang sudah tidak menjadi teman) beberapa tahun lalu di facebook. Dia bilang apa yang saya lakukan itu tidak berguna. Saat itu saya update status berupa foto DVD drama korea yang jumlahnya lebih dari 50 kepingan.

Begitulah manusia dengan pandangannya.

Untungnya saya bukan netizen dengan semangat menyerang. Hal itu saya diamkan saja.

Waktu berlalu. Drama korea bagi saya secara pribadi. Akan sangat indah ketika berjalan tidak hanya sebuah hiburan. Tidak masalah bahwa drama menjadi pemantik “lara”, bukan pelipur lara saja. Tidak masalah drama itu membuat berpikir selama berhari-hari.

Drama korea. Berjalan seperti proses hidup itu sendiri. Macam-macam sprektum warna di dalamnya. Ada kedekatan di dalamnya, bukan melulu soal menghalu ria melihat aktor atau aktrisnya.

Emha Ainun Najib pernah bilang, tidak masalah yang kita perhatikan adalah tai dari sapi. Selagi hal itu membuatmu menjadi lebih baik. Saya masih percaya bahwa output hidup itu nggak jauh-jauh dari lebih cinta sama ilmu, kehidupan, dan tentu saja dekat dengan Sang Pemilik Hidup.

Maka pekerjaan saya adalah benar-benar merindu kepada hal-hal itu. Apapun yang mendasarinya. Termasuk menonton drama korea. Yang meski katanya “gampang tinggal ngetik”

Menjadi Dewasa Karena Cobaan Hidup

Sondia dalam lagunya, My Mister pada perjalanan kisahnya adalah contoh bahwa kedewasaan manusia selalu diisi dengan cobaan hidup.

Sebaik apapun dirimu, kamu akan mendapatkan cobaan hidup. Ahjussi, pria baik yang sayang anak istri, mencari nafkah dengan tanggung jawabnya. Akhirnya ditusuk dari belakang sama istrinya. Betapa ada kebingungan dalam pikiran, kenapa pria sebaik itu, malah istrinya tidak tahan dengannya. Kenapa?

Awalnya saya bingung. Seorang berhati baik, tapi mendapatkan respon yang buruk. Oleh seseorang yang seharusnya mencintainya.

Tapi makin kesini, sepertinya hal itu adalah kewajaran. Bahwa kebaikan bisa menjadi keburukan di kacamata orang lain yang hatinya tidak siap dengan kebaikan orang lain.

Apa yang salah dari suami yang memikirkan para saudara dan ibunya? Tidak ada bukan? tapi istrinya nggak siap sama model-model kebaikan seperti ini. Membuatnya tidak nyaman dan berpaling. Ia malah berselingkuh dengan pria yang levelnya tidak sebanding dengan suaminya.

Katanya, hidup yang layak dijalani adalah hidup yang diuji. Begitulah.

Berterima Kasih Pada Penderitaan

Adalah hal yang saya pegang dalam hidup. Bahwa penderitaan yang sedang dirasakan saat ini juga sama berharganya dengan kebahagiaan. Bahwa saya akan sangat berterima kasih pada penderitaan hidup.

Namun syaratnya adalah saya terus bergerak untuk bangkit. Meski di beberapa momen rasanya ingin menyerah.

Saya percaya bahwa hati yang baik, akan dipertemukan dengan hati yang baik lainnya. Sama seperti saya yang terus menulis di sini. Percaya kalau pembaca-pembaca saya adalah orang-orang baik yang menyediakan waktunya untuk berkunjung di sini.

Menjadi dewasa adalah berterima kasih pada penderitaan, yang mana penderitaanlah yang telah membesarkan kita. Kita jadi tahu kualitas hidup kita dari bagaimana menghadapi cobaan hidup.

Ji An yang malang. Wajahnya murung. Kesuksesan pengembangan karakter Ji An adalah dia terus bergerak meski momen hidupnya sangat menyedihkan. Bahwa dalam penderitannya itu, ia juga melihat penderitaan lain yang dialami ahjussi kemudian yang terjadi adalah keindahan.

Secara hitungan matematis, penderitaan ditambah penderitaan adalah penderitaan yang mencapai puncak iklimnya. Tapi karena kedua karakter utama terus berjuang dengan porsinya. Ending hidup mereka adalah kewajaran saja dan hal itu sangat indah.

Betapa kewajaran dalam hidup juga keindahan.

Kamu yang lelah bekerja bisa minum kopi dan tertawa bersama rekan kerja, hal itu adalah keindahan.

Kamu yang gagal di banyak hal tapi terus berjuang meski kamu merasa kecil hati. Itu juga keindahan.

Kamu yang hatinya pernah disakiti. Itu juga keindahan. Betapa dirimu sekarang sudah mendewasa dengan kewajarannya masih bisa jatuh cinta lagi.

Dan masih banyak keindahan-keindahan lain yang bentuknya hal-hal biasa atau bahkan yang sumbernya dari penderitaan.

Belajar Mengakrabi Penderitaan

Orang bilang. Salah satu perjalan hidup manusia adalah mencari jati diri. Seakan hal itu ada di luar diri kita.

Padahal bisa saja prosesnya dengan menyadari diri.

Menyadari kalau di dalam diri kita ada yang terus bergerak, tidak mau menyerah akan kesulitan-kesulitan hidup. Menyadari bahwa alur hidup manusia jelas berbeda tanpa membandingkan dengan kondisi orang lain.

Jujur pada diri sendiri. Bahwa sebenarnya alur hidup kita tidak jelek-jelek amat.

Menjadi Dewasa Pada Akhirnya

Pada akhirnya bukan titik akhir dalam hidup. Ia hanyalah rel-rel panjang tanpa akhir selagi kita masih hidup.

Menjadi dewasa bukan tentang ketangguhan. Adakalanya hanyalah tentang kewajaran menjalani hidup saja.

Di akhir tulisan ini. Jujur, saya sama sekali tidak mengartikan lirik dari lagunya Mbak Sondia.

Saya mencoba mengartikan sendiri dewasa sesuai dengan pandangan saya sependek pengalaman hidup saya. Bisa berubah.

Angkat gelas untuk kita semua apapun hal-hal sudah berlalu, apapun hal-hal yang akan kita lalui. Salam hangat dari mimin besoksore.

Mari bertumbuh.

Angkat gelas untuk kita-kita yang sudah nonton drama bagus sekelas My Mister.

You May Also Like

5 Comments

  1. Min,saya suka sekali sama tulisan mu
    Seperti mewakilkan perasaan yang tidak bisa saya ungkapkan…
    Beruntung banget bisa kenal sama blog ini❤❤

  2. Ngerasa nyess banget baca review My Mister ini, mbak… Karena, drama ini memang semendalam dan sebagus itu. Terima kasih sudah menuliskannya, Mbak.

  3. awal nonton my mister nih rasanya hidup Jian dan ajushi dah berat banget. sy biasanya hobi rewatch drama yg sy suka banget tp khusus my mister nih ga sanggup. stlh ajushi dlm kehidupan nyatanya meninggal saya kuatkan utk rewatch dan ga bisa berenti nangis hanya melihat tatapnnya atau jalannya atau bahkan suara langkah kakinya. rest in love lee sun kyun ajushi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!