Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 13 Part 2

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 13 Part 2 – Episode sebelumnya kamu bisa baca di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.

Di sisi lain, Woo Kyung mencari teman lamanya ketika masih TK.

***

Ahjumma Kim menelpon Woo Kyung dari telpon umum namun ia urungkan. Akhirnya, esok pagi. Woo Kyung mengunjungi Ahjumma di rumahnya. Woo Kyung memberikan banyak barang.

“Orang-orang menyumbang banyak hal berbeda tahun ini. apakah jaket ini pas dengan So Ra?”

“Kamu selalu mengurus kami, terima kasih banyak.”

“Tadi malam, kamu menghubungiku bukan? Jika ini tentang hal yang aku katakan terkahir kali… aku terlalu emosi saat itu.”

“kamu menemuimu untuk memastikan apakah kamu baik-baik saja?”

“Kenapa?”

“andaikan polisi menangkapku, aku memberitahu mereka tentang Red Cry.”

“Red Cry? Apa itu?”

“Situs daring untuk para ibu yang kamu perkenalkan. Red Cry… dari situs itu.”

“Apakah itu nama ID Daring? Ada apa dengan itu? apa yang dilakukan orang itu?”

“Kenapa kamu bertingkah seperti itu?”

“Apa?”

“Kamu Red Cry.” Ucap ahjumma. “Kamu mengirimi aku pesan langsung dan kita bicara secara daring. Kamu mendengar ocehanku dan menghiburku.”

“Maksud kamu apa? Aku tidak pernah melakukan itu.”

“Pembohong. Lalu bagaimana orang itu tahu rahasia yang aku katakan kepadamu? Bahwa suamiku menyakiti So Ra untuk mendapatkan asuransi. Aku tidak pernah memberitahu siapapun kecuali kamu. bagaimana Red Cry tahu?”

“Aku tidak pernah menggunakan nama panggilan seperti itu. kita tidak pernah bicara secara daring. Aku benar-benar tidak tahu apa-apa.”

“Kalau begitu siapa Red Cry?”

***

3 detektif mulai bekerja secara sembunyi-sembunyi. Mereka bahkan menggunakan ruang sendiri.

“Kamu meminta NFS menguji sesuatu?” Tanya Soo Young pada Ji Hun.

Ji Hun akhirnya mengingat tentang keleng bir ahjussi yang diselidiki. Untuk tes DNA Hana.

***

Ji Hun muncul kembali di depan Ahjussi.

“Ada kecocokan.” Ucap Ji Hun yang tanpa babibu. “Anak itu, anak anda.”

“Apa maksudmu? Kamu menyebalkan sekali. Kenapa kamu seperti ini?”

Akhirnya mereka pun bicara di dalam rumah.

“Aku pikir ini tidak adil. aku merasa sangat bersalah. Aku benar-benar tidak tahu.”

“Anda bilang sebelumnya, mantan istri Anda tidak punya teman atau keluarga. Dia terus berada di rumah dan tidak pernah keluar.”

“Benar.”

“Wanita itu melahirkan anak suami dan membesarkannya selama bertahun-tahun tanpa kamu sadari? Apakah itu masuk akal?”

“Itulah kenapa semua ini membuatku gila. Ini bahkan akan menakuti hantu. Lihatlah dirimu, tidak percaya kepadaku. Maksudku, aku tidak mendaftarkan kelahiran anak itu, mengurungnya, menyiksanya, dan memperlakukannya dengan buruk? Kamu tidak berpikir aku seorang penyiksa anak bukan?”

“Aku pikir itu sangat mungkin.”

“Sejujuranya aku tidak takut polisi atau detektif. Apa ada buktinya? Bawakan aku bukti. Kamu punya? Atau tidak?”

“Bukti? Putri Anda. Ha Na.”

“Ha Na anakku, mungkinkah dia bicara tentang aku? Apakah dia menyebut namaku? Apakah hana bicara tentangku?” Ahjussi tertawa. “Mari kita lakukan ini. hana dan aku serta kamu juga detektif lainnya bisa bertemu bukan? Kita bisa melakukan percakapan 3 arah. Kapan kita akan melakukannya? Mari kita tentukan tanggal.”

***

Ji Hun dan Woo Kyung sedang memandang Hana yang sedang bermain.

“Lupakan bahwa dia mengulur waktu. Dia menyarankan agar kita melihat anak itu dahulu. Bagaimana seharusnya kita menafsirkan itu?”

“Dia yakin bahwa dia tidak akan ketahuan.”

“Darimana keyakinan itu berasal? Hana pasti tahu seperti apa rupanya.”

“Anak-anak menerima saran dengan mudah. Jika kamu menambahkan ancaman terhadap itu, rahasia akan menjadi lebih kuat.”

“Sebagai contoh.. aku akan mencekik lehermu dan membunuhmu.”

“Jangan sampai mereka bertemu.”

***

Woo Kyung menyerahkan sketsa gambar pada Ji Hun. “Aku menerima saranmu untuk menggambarnya. Itu anak yang aku kenal.”

“Kamu ingat?”

“Hanya fakta bahwa aku mengenalnya.”

“Ini nampak seperti awal yang bagus.”

“Jadi, aku hanya mencari anak-anak yang aku kenal.”

“Dia terlihat imut. Ini juga gambar yang bagus.”

“Eun Ho menggambarnya untukku. Kamu masih mencurigainya?”

“Kami harus mencurigai semua orang sampai pelaku tertangkap.”

“Apakah aku termasuk?”

“Tentu saja.”

Woo Kyung menyerahkan dokumen konsultasi Ha Na. “Dia tidak sengaja menyebut ayahnya secara langsung, tapi dia menunjukkan karakteristik anak yang disiksa dan diabaikan.”

“Aku akan meminta perintah pembatasan.”

“Ibu So Ra memberitahuku tetang situs daring. Red Cry bukankah itu puisi juga?”

“Ya. terlalu aneh untuk suatu kebetulan.”

“Apakah kamu tahu identitas orang itu?”

“Ya. yang membuat frustrasi, itu orang yang sudah mati. Park Ji Hye.”

“Park Ji Hye yang itu?”

“Ya.”

****

Woo Kyung memeriksa situs daring yang dibicarakan Ibu So Ra. Woo Kyung memberikan pesan untuk Red Cry. Ia mulai mengetik.

“Aku Cha Woo Kyung. Apakah kamu mengenalku?” kirim.

***

Soo Young mendapatkan temuan. “Ini alamat IP Red Cry yang digunakan untuk mengakses situs web. Red Cry masuk 76 kali dalam enam bulan terakhir. Lebih dari 90 persen memakai alamat IP dinamis. Dia masuk menggunakan IP statis hanya 7 kali. semua berasal dari warnet.”

“Kamu melihat rekaman CCTV nya?”

“Setiap satu bulan. CCTV itu dihapus.”

“Kita tidak bisa mendaptkan apa-apa dari alamat IP dinamis.” Ucap Detektif Kwon.

Ji Hun pun menumpuk 4 kotak berkas. “Untungnya kita memiliki banyak masa lalu.Park Ji Hye. Ahn Seok Won. Lee Hye Sun.”

“Semua masuk akal dengan dugaan tersendiri karena nampak seperti “pohon” yang berbeda.” Ucap Soo Young.

“Sekarang mari kita lihat sebagai hutan. Dari sudut pandang yang berbeda, kita akan menemukan hal yang baru, dan hasilnya mungkin sangat berbeda. Cari sampai menyeluruh.”

Tim pun mulai bekerja dengan semangat. Mereka terlalu sibuk hingga tidur di kantor dan makan makanan cepat saji.

“Mari kita kembali ke kasus Park Ji Hye. Kita mengidentifikasi tersangka, tapi tidak menyelesaikan satu masalah, yaitu?”

“Bagaimana Park Yong Tae membawa Park Ji Hye ke tempat dia dibunuh.” Ucap Soo Young.

“Jawabannya, mungkin kunci yang menyatukan semua kasus ini.”

“Maksudmu kamu punya jawaban?” Tanya Kwon.

“Seseorang mengunjungi Park Ji Hye sebelum dia meninggal. Orang itu mengingggalkan kalimat dari sebuah puisi yang menjadi ciri khasnya. Aku pikir orang itu memancing Park Ji Hye ke tempat dia dibunuh.”

“Red Cry.”

“Itu sangat mungkin.”

“Park Ji Hye sangat tertutup dan agar dia membiarkan seseorang masuk…” Soo Young ngomong langsung dipotong Ji Hun.

“Sulit dibayangkan. Tapi bagaimana kita salah tentang sikap tertutupnya? Park Ji Hye punya satu cara untuk keluar.” Ji Hun mengeluarkan surat dari kotak.

“Surat yang dikirimkan ke penjara?”

“Tujuh orang menulis kepadanya secara terus menerus. Lima dari mereka memberi Ji Jye rincian pribadi kontak mereka.”

“Satu dari dari lima kotak itu adalah Red Cry?” Tanya Kwon. “Bukankah itu terlalu mengada-ada?”

“Itu layak untuk diperiksa.”

“Aku mulai denga pernyataan sama. bagaimana bisa tersangka Park Yong Tae membawa Park Ji Hye ke tempat di dibunuh.” Soo Young memulai menjelaskan. “Setelah Ji Hye bebas, Yong Tae mencari cara untuk mengikutinya. Foto yang dia ambil menjelaskan di mana dia berada. Jadi, aku pikir fotonya akan membrikan kita jawaban untuk pertanyaan ini.”

Soo Young menemukan foto terakhir. Dan di foto itu ada mobil Cha Woo Kyung sedang ada dijalanan. Mungkin Cha Woo Kyung juga memperhatikan Park Ji Hye. Itulah asumsi Soo Young.

Bersambung. klik di sini kelanjutannya.

Komen dulu…

Jadi, dulunya Woo Kyung memang memperhatikan Ji Hye saat membuang sampah. Laaahh ini gimana sih??? hahahhaa… kayaknya semuanya bisa saling tuduh deh.

You May Also Like

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!