Review Film To All the Boys I’ve Loved Before 2018 (Netflix) – Satu film remaja saya tonton, sebuah film yang diadaptasi dengan judul yang sama, sebuah film yang saya nikmati di Netflix saat siang hari, saat saya patah hati. Saat hati ini seharusnya tidak kembali merasakan sakit hati.

Profil Film To All the Boys I’ve Loved Before

Sebuah film tentang cinta remaja di Amerika Serikat pada tahun 2018. Saya baru kesempatan nonton tahun 2019 setelah pendistribusiannya dibeli oleh Netflix. Film ini dari novel keluaran tahun 2014. Untuk novelnya sendiri, saya sudah sering lihat covernya di toku buku. Tapi nggak pernah baca dan nggak tertarik sih. Heheh.

Entah kenapa, saya merasa lebih enak nonton aja kali ini yaaa…

All the Boys I’ve Loved Before disutradari oleh Susan Johnson, ceritanya dari Jenny Han, rilis asli pada 17 agustus 2018. Diperankan oleh Lana Condor, Noah Centineo.

Sinopsis Film To All the Boys I’ve Loved Before

Lana Condor memerankan Lana Jean, dia siswi kelas 11, belum pernah pacaran, tapi sudah naksir 5 laki-laki. Kelima-limanya pernah ia tulis surat cinta, tapi nggak pernah dikirim. Hanya ditaruh di satu kotak pemberian mendiang Ibunya.

Hingga satu hari adiknya Kitty mengirimkan kelima surat itu pada pemiliknya, surat itu ditulis tangan dan berisi alamat lengkap dan siapa yang dituju.

Hingga beberapa diantaranya memberikan respon. Salah satunya adalah Peter. Peter mengajak Lana untuk berkencan untuk memanas-manasi mantan kekasihnya yang masih Peter sukai.

Perjanjian kontrak pacaran palsu pun dibuat. Hingga keduanya larut dalam kepalsuan dan terasa sedikit nyata.

Masalah kemudian datang, bisalah, masa remaja yang penuh dengan gonjang-ganjing. Sempat putus tapi akhirnya balikan lagi.

Ringan sih… agak klise lagi daah… hehhe.

Komentar Film Review To All the Boys I’ve Loved Before 2018 (Netflix)

Saya nonton ini fokus sampai habis, nggak ada yang dipercepat karena bosan. Awalnya sih tertarik aja sama judulnya, ini apa yaaa… tentang apa yaaa… eh setelah dicari tahu, rupa-rupanya dari sebuah buku yang sebenarnya sama sekali nggak asing buat saya.

Sebuah buku yang belum sempat dan nggak akan saya baca. Hanya pernah lihat covernya saja.

Kadang, saat melihat sosok Lana, saya melihat sosok saya sendiri. Menulis untuk seseorang yang nggak akan pernah dikirim. Nggak akan pernah dibaca sama yang bersangkutan.

Tentang lana yang nggak punya pacar. Tentang lana yang takut punya hubungan karena makin banyak orang di lingkungan kita, maka kita makin banyak kehilangan juga.

Yhaa, sebuah film remaja yang saya nikmati betul tahun ini. rasa-rasanya saya nggak menyesal mengunduh dan menonton film ini.

Mungkin klise, mungkin ketebak banget. Tapi, setidaknya, Lana punya 5 kemungkinan dengan 5 surat berkat adiknya, daripada tidak sama sekali.

Lana, SMA kelas 2. Masih panjang ceritanya. Masih muda. Masih punya kemungkinan-kemungkinan.

Ini beda banget sama saya yang udah berumur gini ya. Wkwkwkkw.

Seperti yang saya katakan di paragraf awal. Film ini saya tonton saat saya merasakan sakit hati. Emang nggak sembuh gara-gara nonton film. Tapi senang aja, senang karena Lana jadian dengan Peter. Ternyata cintanya bersambut guys, bukan hanya kalimat omong kosong di dalam surat yang nggak ada gunanya.

Kesimpulan To All the Boys I’ve Loved Before 2018 (Netflix)

Saya rekomendasikan untuk yang mau nonton film ringan, film ini untuk 13 tahun keatas, adegannya nggak ada yang macam-macam. Masih sangat bisa ditonton remaja saya pikir.

Curhat ah…

Lana tinggal bersama ayahnya yang seorang dokter, ia punya kakak perempuan yang baru masuk kuliah di LN, ada adiknya yang masih kelas 6. Kadang saya iri guys, iri sama keluarga yang hangat dan dekat satu sama lain.

Saat kakak Lana mau kuliah, mereka pelukan berempat kok saya mau nangis yaa… apa mungkin saya butuh pelukan ya. Hiks.