Drama Korea My Liberation Notes (2022) Adalah Salah Satu Drama Terbaik
Menyelesaikan sebuah drama tepat waktu dengan semangat dan pikiran macam-macam telah saya alami belakangan ini.
My Liberation Notes bukan hanya menemani sabtu minggu saya, melainkan menemani dalam melihat gagasan ide cerita yang membuat terhanyut.
My Mister hadir pada tahun 2018. Penulisnya membuat saya sangat kagum. Karena drama ditulis dengan sangat baik. My Liberation Notes merupakan salah satu karyanya (Park Hae Young), yang tertunya sangat baik juga.
Nontonnya di mana?
Netflix.
Kalau mau tahu ceritanya tentang apa. Coba baca tulisan kesan pertama di sini.
Kalau pertanyaannya adalah apakah direkomendasikan, maka jawaban saya adalah SANGAT SAYA REKOMENDASIKAN.
Saya Sarankan Untuk Stop Baca Tulisan Saya Karena Mengandung Spoiler
Kebebasan. Apa kebebasan dalam hidup? Konon, ada yang bilang hanya ilusi. Ada yang bilang juga terbebas dari apa? atau terbebas untuk apa? *Dalam filsafat demikian.
Tapi.
Sebagai makhluk yang mengalami pengalaman sebagai manusia. Pada My Liberation Notes saya merasakan sekali kegelisahannya.
Yeom Mi Jeong, ia bukan saja gagal dalam berkasih. Tapi uangnya dibawa kabur. Di tempat kerja, ketua timnya selalu tidak senang akan karya designnya. Padahal karya Mi Jeong pernah dapat apresiasi yang cukup baik.
Mi Jeong ada dalam perkumpulan teman kerja yang pura-pura baik lalu busuk di belakang.
Mi Jeong dikatai soal penampilan oleh ketua timnya. Celananya kepanjangan dan pakaiannya relatif sederhana.
Meski Mi Jeong nampak trendi usai ia tinggal di Seoul.
Perempuan yang banyak diam. Sulit mengekspresikan kesedihannya. Juga sangat unik. Ia ingin dipuja seseorang. Cukup satu. Kemudian perasaan ketidakbebasannya tergantikan dengan mencoba untuk bahagia dan layak untuk dicintai.
Pertanyaan apakah “saya layak untuk dicintai” mudah menyerang orang-orang yang sudah dicampakkan orang dan keadaan.
Apakah kamu salah satunya?
Saya iya.
Perasaan terdalam pada Mi Jeong sedikit banyak menggelitik saya pribadi dan mampu saya pahami.
Dipikirnya Setelah dapat Cinta Balik, Bakalan Bahagia Terus?
Yeom Gi Jeong. Si sulung. Mbak ceplas ceplos dari episode satu sampai episode akhir. Kalau ngomong kenceng. Sampai tetangga di Mars bisa dengar.
Kegelisahan Mbaknya pernah saya tulis di sini.
Ia yang paling tua. Paling terang-terangan mendamba cinta. Cinta ia dapatkan, meski usai penolakan berkali-kali.
Tapi apakah terus bahagia?
Nggak juga. Yeom Gi Jeong dapat banyak intimidasi. Dari kakak kekasihnya dan anak kekasihnya yang seakan-akan ingin menelannya.
Bahkan, sinisme calon kakak ipar harus ia makan tiap ada ketemuan.
Kalau saya?
Harga diri saya pasti sangat terluka meski sangat menyukai Cho Tae Hun. Saya pikir, tidak setimpal dengan ketulusan Yeom Gi Jeong. Ia dapat banyak cemooh.
Apakah memilih mundur?
Apakah mereka menikah setelah sekian waktu berpacaran?
Nggak.
Masih galau-galau ria. Sampai potong rambut sendiri.
Sampai saya ikutan sedih ketika Cho Tae Hun bilang “syukur nggak hamil.”
Cinta bertahan sampai akhir?
Jawaban saya tidak.
Cinta akan tetap diuji. Pasangan ini hanya masih bertahan. Saling tersenyum. Ending berupa pernikahan? Dramanya nggak sampai sana.
Hanya bunga mawar yang patah dan diletakkan di tempat kecap.
Tidak ada romantisme, yang ada cuma bertahan meski tergeletak. Tidak tahu sampai kapan.
Menjadi Saksi Kematian Banyak Orang
Dia adalah si paling tengil Yeom Chang Hee.
Pria yang menjadi saksi kematian kakek, nenek, ibu dan pria yang ia panggil Hyung.
Awalnya, saya pikir Chang Hee yang paling beruntung. Karena kegelisahannya adalah punya mobil doang.
Tapi nggak sampai itu.
Usai ibunya meninggal. Ayahnya sakit dan nggak ada Mr. Gu yang menjadi asisten terkuat. Keluarga masih menyisahkan masalah berupa “utang”.
Chang Hee layaknya pria sejati yang berusaha sekuat tenaganya. Ia bahkan berpikir akan menemani ayahnya jika ada kemungkinan terburuk lainnya.
Meski dikisahkan Chang Hee mampu membayar lunas utang-utang.
Saya tahu. Kalian tahu. Apalagi yang punya utang. Bahwa membayarkan utang yang bukan hanya utang pribadi, beratnya nggak main-main.
Betapa hal-hal harus ditahan dan tidak dilampiaskan.
Kisah asmaranya juga nggak kalah unik, melamar perempuan yang sudah menjadi kekasih orang lain di depan proses kremasi ibunya.
Hubungan mereka?
Tentu tidak mulus. Sayangnya kurang ruang dijelajahi dengan episode-episode lainnya.
Chang Hee menghadirkan kelucuan. Tapi juga celoteh segarnya bersama dua teman kampungnya memberikan perspektif yang masuk akal dan mind blowing.
Mr. Gu adalah Pria Baik dalam Situasi Buruk
Kalau boleh memilih.
Siapa yang mau jadi pria penghibur? Siapa yang mau naik jabatan jadi penyalur pria penghibur juga?
Siapa pula yang mau bekerja dalam bar dengan lalu lintas uang yang deras tapi bisa ditendang kapan saja kalau uangnya kurang?
“Selalu bertahan dan bertarung” membuat kelelahan yang amat.
Sanpo dalam keheningannya, ia menemukan kedamaian. Meski harus pulang kembali ke Seoul.
“Aku muak dengan suara keras”.
Ingat?
Gu Ja Gyeong capek denger orang ketawa, mengeluh, dan macam-macam.
Dulu. Dulu sekali. Mungkin Gu punya mimpi kecil yang normal. Ia punya harapan kemudian lupa karena kerasanya hidup yang dijalaninya.
Minum.
Minum minuman keras tak tahu waktu, alkoholik. Ia menghadapi hari-harinya dengan tidak sadar penuh.
Karena sebagai manusia.
Ketika dalam keadaan kesadaran penuh, yang kita rindukan dalam hidup adalah hal-hal yang wajar semata, yang bisa jadi menjadi barang mahal bagi yang lain.
Apakah Berakhir Bahagia?
Saya percaya bahwa selama hidup. Kebahagiaan bukanlah stasiun pemberhentian.
Maka ending dalam drama simbolik sekali.
Ayo diulik.
Mr. Gu membawa sekoper uang. Dugaan saya adalah membayar setoran yang dicuri kepada Pimpinan. Ia membeli miras di toserba, tapi meninggalkannya dan membawa receh yang hampir jatuh ke got.
Mr. Gu secara simbolik meninggalkan dunia miras. Ia mungkin akan menjalani pengobatan dan cara lainnya.
Kemudian resign dari dunia klub malam.
Uang receh yang jatuh, hampir masuk got, tapi masih nyangkut dan diambil dengan senyuman. Artinya, hal-hal kecil bisa jadi sangat berharga. Mr. Gu mulai memberi harga (dengan senyuman) pada hal-hal kecil dalam hidupnya.
Sama seperi Mi Jeong yang belajar bahagia 5 menit dengan cara nyicil.
Siapa lagi?
Yeom Chang Hee. Dia jalan di trotoar sebentar dengan Ji Hyeon A. Ini tentang kebersamaan? Yeom Chang Hee masih punya “teman”. Itu hal yang baik.
Mengenai kehidupannya yang diperlihatkan peristiwa kematian, ia salah masuk akademi dan menikmati materi yang diberikan.
“Ini adalah penerimaan. Bukan soal baik atau buruk. Tapi pada akhirnya, yang terjadi dalam hidup adalah diterima dengan baik.”
Mobilnya?
Ia nampak punya mobil biru oskadon yang membawa pemanggang ubi. Tidak lebih baik dari mobilnya Mr. Gu dulu. Tapi ia punya mobil yang membantu mempermudah pekerjaannya.
Masa depan. Acap kali tidak seperti yang dibayangkan. Yeom Chang Hee juga nampak sepedahan kemudian galau-galau ria.
Yang disayangkan, di episode terakhir. Yeom Chang Hee nggak ketemu sama Mr. Gu.
Siapa lagi?
Yeom Gi Jeong?
Hidupnya ada di level bertahan padahal ia adalah jiwa pemberontak. Betapa dirinya kalah dengan anak kekasihnya dan Tante Cho Gyeong Seon.
Ia masih berekspresi dengan rambutnya. Yeom Gi Jeong menjadi perempuan yang mudah dibaca. Tulus bukan main. Tapi juga tabah.
Sama seperti mawar di mangkuk kecap. Ia bukan mawar yang gagah di pot bunga. Ia mencoba bahagia dengan sisa-sisa cintanya.
Sampai kapan? Bisa nikah nggak?
Nggak ada yang tahu.
Tapi bukannya gitu? Hidup kalau nggak melawan, maka bertahan. Kadang bertahan malah lebih melelahkan.
Lalu…
Yeom Mi Jeong.
Ia masih belajar. Sama kayak kita semua. Masih belajar memaknai hidup. Masih bekerja dengan baik. Masih mencoba baik sama mantannya saat di tempat ATM.
Masih cinta sama Mr. Gu. Masih merasa layak untuk dicintai.
Ia menjadi perempuan yang akhirnya dipuja. Meski sering dicampakkan. Menjadi “tempat ngobrol” sang pujaan hati. Ditatap dengan dalam dan perhatian.
Mi Jeong. Ia sangat dipuja oleh Mr. Gu dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Kalian tahu?
Di episode-episode terakhir. Yeom Mi Jeong lebih mudah tersenyum. Ia lebih cantik. Lebih tahu apa yang dia mau (soal kerjaan) dan dipenuhi cinta.
Perempuan, siapapun itu, kalau tahu apa yang ia mau, ia nampak lebih berani bahagia.
Kebebasan dengan Kematian
Ibu dari keluarga Yeom pernah ngeluh. Bahkan usai kecelakaan, ia harus memikirkan makanan keluarganya.
Ia mengeluh akan hidupnya, suami dan anak-anaknya.
Ia menangis dan tertawa untuk putri-putrinya.
Kemudian istirahat dengan tenang. Kematian menjadi deklarasi kebebasannya.
Kamu Menemukan Kebebasannya?
Kalau saya belum.
Saya cuma manusia gampang galau. Tapi masih bangun pagi buat kerja. Masih nulis di blog sepanjang 5 tahun ini diantara gempuran media lainnya.
Masih suka galau apa nanti bisa dipuja kayak Mi Jeong.
Masih galau apakah bisa sekuat Yeom Gi Jeong dalam bertahan.
Apakah bisa sekuat Yeom Chang Hee dalam menutup utang.
Masih galau soal makanan kayak Omma yang sudah nggak ada. Makanan kucing saja saya galauin.
Lalu…
Mereke berempat. Apapun yang sudah terlampaui. Mereka tumbuh.
Tidak sempurna.
Tidak menjadi penuh bunga.
Hanya sewajarnya manusia biasa, yang menjalani hidup, karena belum mati.
Tulisan saya panjang banget. sampai 6 halaman.
Sam Shik pernah dipanggil Yeom Mi Jeong, Ok Ja. Tapi sangat bahagian dipanggil Kim Woo Bin. wkwkwkw.
Tiap detail drama terasa berharga. Sangat.
Sekian yaaa.
Penutup
Link trakteer mimin ada di sini.
Suka banget min sama ulasannya, drama ini punya warna yg berbeda dibandingkan tipikal drama lain yg lg jalan saat ini dan itu yg membuatnya menarik. jadi semangat mau nonton soalnya sempet mandek kemarin hehe… Setuju semua orang punya makna yg berbeda2 akan arti kebebasan, pilihannya ada di dalam diri kita sendiri.
nonton deh nonton.
seri terbaik. ever!!!. episode pertama- akhir nonjok semua .. dialog ngena kabehh. !!
Stuju mbak bwaan nya pengen screenshot dialognya mulu tiap episot ad aj yg ngena 😆
kalau di netflix nggak bisa di ss. 😀
Aku belum nonton Liberation notes, taunya Mr. Gu ini dari Designated Survivor 60 days, drama tentang politik yang aku suka banget. Disana dia jadi sekretariat presiden, selalu turut andil dalam keputusan politis dan kebijakan negara. Baru liat lagi di Doberman nyempil di pertengahan cerita. Drama dia yang lain aku gak atau belum nonton. Meliat dia ditandem ama Kim Ji Won dan melihat rekam jejak penulisnya, wajib masuk watchlist sih ini drama. Bakal kutonton deh~
nonton deh Mi… nanti kalau udah, balik ke tulisan ini lagi. wkwkw.
Keren, drama yang warnanya paling beda sejak pertama kali ngikutin drama mainstream di 2010
Akhirnya kesampean juga buat nuntasin drakor ini sehingga bisa baca reviewnya disini (biar gak spoiler aja sih, dh ada warning nya juga) ahahaha. Suka banget sama drama model begini, yang slice of lifenya perkara moralitas dan norma2nya cukup related serta sangat asik untuk dinikmati karena bukan drama yang “berisik”. btw ada poin2 yang masih bikin saya penasaran :
– Mobil hitam yang dipake jalan2 ke pantai berarti dijual buat nutup hutang ya? saya galiat ada mobil tsb lagi soalnya di rumah yg dkt ladang ataupun dirumah tiga bersaudara ini.
– Mr Gu baik banget ya mau nutupin duit yang dicuri buat judi di akhir episode. keren
– Penasaran juga sih. Semisal kedepannya mbak kim jiwon sama mr gu lanjut, apakah mr gu bakalan tetep jadi abang2 bendahara club yang kesana kesini dengan resiko nyawanya gede bukan maen. Gamau buka warung makanan aja apaya
Aku ngga terlalu suka drama ini, bahkan sempet stop di episode awal karena menurutku alurnya sangat lambat. Tapi setelah tamat akhirnya nyoba dari awal buat nonton sampe abis, dan ini adalah drama yang berat menurutku. Sepanjang episode rasanya sesak dan seperti merasakan ketidakbebasan tiap karakter, terutama yeom mijeong. Dan aku banyak nangisnya sepanjang nonton dramanya, bahkan cuma baca review disini juga malah nangis (mungkin emang dasarnya cengeng kali ya haha)
Makasih reviewnya, dan semangat buat review-review selanjutnya
Drama ini terlalu bagus!!! tapi kayanya aku mikir-mikir lagi kalo mau rewatch, terlalu berat. Dan drama bikin aku stuk ga mau nonton drama yang lain.
FIGHTING AUTHOR!!!!!!
Udah nonton drama ini, menurutku bagus dan agak berat. Yash walaupun nontonnya belum sampai tamat. Banyak pelajaran yang diambil dari drama ini. Reviewnya bagus dan detail, aku yg nontonnya skip2 karena memang berat wkwkkw jadi sedikit paham gimana alurnya. Semangat terus buat ngereviwnya kak!