3 Tahun Besok Sore yang Tanpa Kue (Blog Kecil diantara Web Besar)

Tulisan kategori random nih. Di tulisan rekomendasi drama korea terbaik selama 30 tahun hidup. Kalian pasti sudah tahu waktu itu HUT-nya mimin.

Tahu nggak?

Malam di mana esoknya saya bertambah umur. Saya memimpikan satu kejadian, saya pergi bersama dua orang teman. Dua-duanya perempuan. Saat itu saya ultah, mau beli kue yang dipajang di etalase dan bagus-bagus. Kayaknya manis banget gitu. Tapi harganya antara 80rb-90rb. Sedangkan uang di dompet nggak lebih dari 30rb. Akhirnya, tidak ada kue di mimpi saya itu.

Pas bangun saya sadar. Memang tidak ada kue di kenyatannya.

Ada lagi, H-1 sebelum hari ulang tahun….

Di usia saya, teman saya itu nggak banyak. Yang saya anggap teman yang lumayan dekat, saya WA. Dan kalian tahu apa balasan chatnya?

“Bodoamat.”

Gitu katanya. Kemudian diiringi dengan kata, “wkwkkwkw.”

Anehnya, saya yang terbiasa dengan kalimat yang bahkan menyakitkan. Beberapa detik setelahnya malah menangis. Saya benar-benar menangis yang air matanya meleleh setidaknya beberapa menit.

Sejujurnya, saya nggak mengharapkan balasan atau respon yang bagaimana. Basa basi sudah cukup. Apalagi berharap hadiah. Sama sekali tidak demikian. Tapi kok kata bodoamat itu begitu menyakitkan saat itu, sampai saya menangis. Akhirnya saya diam saja. Tidak membalas kembali pesannya.

Mungkinkah sebenarnya kata “bodoamat” itu membuat saya merasa sebenarnya saya nggak pernah punya teman baik kayak di dramanya Be Melodramatic?

Mungkin saja.

Yap. Segitu saja curhat saya mengenai HUT saya sendiri.

Besoksore.com telah melewati kelahirannya yang….

Kalian tahu nggak? Kalau membuat blog/website itu butuh uang. Ada sewa ini dan itu setidaknya selama satu tahun. Besoksore lahir dari uang pinjaman ke dua orang teman. Saya bahkan masih ingat di alfamart mana saya membayar tagihannya.

Kemudian agak bingung bagaimana mengistall ini dan itu. Tapi lumayan lancar karena punya pengalaman sebelumnya.

Waktu itu saya masih di tempat kerja lama usai membayar di alfamart dan kembali ke tempat kerja. Sibuk dengan laptop putih saya yang sudah rusak.

Dan ada yang komentar. “Itu ngapain sih di depan laptop? Sok pinter banget.”

Tapi banyak teman membela saya tanpa saya perlu merespon. “Lhaa emang pinter….”

Wkwkkw. Kalau ingat jadi gelis sendiri.

Uang Pinjaman ini harus dikembalikan…

Dua teman saya yang dimintai pinjam sudah minta uang mereka balik. Akhirnya, terpaksalah gali lobang tutup lobang. Untuk menutupi utang saya itu. Saya sampai ambil pinjaman dengan bunga (karena jelas, nggak ada teman lagi yang bisa dipinjami). Lagian, zaman sekarang, susah sekali dapat pinjaman kalau nggak kasih bunga. Kalau mau sama teman, itu harus cepat banget.

Okelah aman. Setidaknnya saya sudah bayar tagihan ke teman. Bersyukur aja tagihan berikutnya saya bisa bayar sampai lunas.

Tahun 2017….

Karena kebutuhan hidup. Karena tagihan saya yang agak banyak. Akhirnya saya banyak nggak jajan. Makanan yang dimakan, haruslah yang “bikin kenyang”, nggak peduli enak apa nggak.

Ada kisah di mana saya punya sepatu karet yang harganya 30rb, saya pakai sepatu itu sampai retak. Sampai belah, dan di tahun itu masih belum bisa beli sepatu baru.

Karena keuangan susah banget saat itu, di jalanan sempit menuju rumah, yang lebih banyak sawah dan sawah. Bensin di motor menunjukkan satu garis, sedangkan uang hanya 5rb saja. bersyukur lagi, ada pom mini yang bisa isi 5rb. Akhirnya. Saya bisa sampai rumah tanpa motor mati di jalanan.

Di tahun yang sama. Tbtb motor yang saya naiki bocor bannya. Setelah ketemu tambal ban, ternyata robek karena paku. Biayanya 20rb saat itu. Tapi saya nggak bisa bayar sebab hanya ada uang 14rb.

Mamang tambal ban tahu saya nggak bisa bayar. Sebab saya nampak menelepon teman dan minta tolong tapi nggak ada yang bisa dimintai tolong. Mamang tambal ban dengan baik hati, saya bisa bayar besok.

Akhirnya saya ngutang ke mamang tambal ban. Dengan berpikir, “bagaimana kalau saya adalah pelanggan pertama. Bagaimana kalau mamangnya juga susah juga. Pelanggannya malah saya yang utang.”

Di perjalanan pulang saya nangis. Nangis karena uang segitu aja saya nggak punya. Bener-bener nangis. Cuma nggak ada yang tahu karena ketutupan helm.

Tahun 2017 tahun lahirnya besoksore, tahun yang berat. Tapi terlewati.

Yah, itu tahun lahirnya besoksore yang juga menjadi tahun terberat saya hidup. Saya juga putus cinta tahun itu, ada rasa kehilangan harapan (tapi kemudian saya bertahan), sebagai mana yang kalian tahu. Saya masih hidup. Ada yang bilang, ketika masih menulis, maka jiwa penulisnya masih sehat.

Menulis….

Pernah nonton Lovely Horribly?

Dalam drama yang dimainkan Song Ji Hyo, dia jadi penulis. Sebabnya adalah Bapaknya yang Tukang Bangunan begitu miskin. Sampai ada kertas terbang kena air, dan menulis adalah “mainannya” karena murah. Ayahnya nggak bisa membelikannya mainan.

Benar. Menulis adalah yang paling “murah”. Setidaknya saat itu saya ada laptop yang sudah dipunya dari tahun 2012 dan jaringan internet.

Akhirnya, saya mulai serius mengisi di blog.

Blog Kecil diantara Web Besar

Semua materi apapun itu, sudah diambil sama web besar. Bahkan untuk yang sesepele seperti rekap. Kalian paham web besar ‘kan? Itu lho yang nggak asing lagi kayak tribun, bahkan tirto(dot)id aja bikin konten tentang korea-korea.

Blog saya ini hanyalah blog kecil yang sering kali nggak menang kalau di mesin pencari dibandingkan web besar. Web besar itu punya modal besar, mereka bisa dengan mudah mendapatkan konten dan penulisnya banyak. Sedangkan blog ini masih mengandalkan saya. Sempat mau beli tulisan, tapi masih belum bisa. Karena beberapa alasan di keuangan, aahh lagi-lagi.

Blog kecil seperti besoksore masih ada sampai sekarang berkat dukungan para pembaca yang loyal datang lagi dan lagi ke sini. Itu sudah membuat saya cukup merasa punya teman guys.

Salah satu motivasi saya punya blog yang ngomongin drakor adalah saya sering nyari bacaan komentar nonton drakor. Tapi seringnya nggak sejalan sama apa yang dipikirkan. Karena web web besar biasanya bilang drama itu seolah bagus semua. Seolah semuanya direkomendasikan.

Buatlah saya blog ini. Berjalan agak lambat, natural aja nulisnya, sedapatnya isi kepala. Miminnya nggak jago promo di sosmed. Miminnya bahkan menyembunyikan tulisannya di orang-orang dekat. Tidak pamer. Diam saja, biar dikirain wakil presiden.

3 tahun besok sore dan ucapan terima kasih…

Terima kasih pada Tuhan sebab sudah memberi hidup yang warna-warni, kalau saya nggak pernah susah. Saya mungkin nggak akan banyak belajar.

Terima kasih pada diri sendiri. Terima kasih sebab nggak menyerah dan berjalan semampunya. Terus melakukan hal-hal yang sekiranya membuat hatimu tabah. Terima kasih telah bertahan.

Terima kasih pada pembaca besoksore, yang di follow di FB dan IG (Yang jumlahnya pengikutnya tidak seberapa), yang menunjukkan diri di kolom komentar maupun tidak. Tapi sudah cukup membuat saya punya teman. Kalian begitu berarti.

Sebenarnya ultah besoksore tanggal 23 agustus. Tapi biarlah. Saya buat agak duluan tulisannya.

Sekali lagi.

Gumawo.

Tidak ada kue.

Tapi masih mengharap kapan-kapan bisa beli kue.