
Berikut ulasan drama korea The Legend of the Blue Sea berjumlah 20 episode dengan waktu tayang di SBS 16 November 2016 sampai 25 januari 2017 dengan mengusung genre fantasi, roman dan komedi. Fantasinya berbau ikan duyung yang diperankan oleh Jun Ji Hyun (yang jadi Cheon Song Yi di Man from the Stars).
Sejujurnya kalau urusan putri duyung, aku kok jadi inget Ayu Ashari yang main bareng Zainal Abidin Domba di salah satu stasiun TV dulu, entahlah judulnya apa (anak jaman sekarang mungkin nggak akan tahu, mereka tahunya Mermaid in Love yang nggak jelas itu). Dari sinetron itu aku cuma tahu kalau kaki duyung kena air nanti bisa jadi sirip lagi dan kalau nangis nanti air matanya bakalan jadi mutiara. Duhhh yaaa, seandainya kalau aku nangis nanti bisa jadi mutiara. Nanti mutiaranya aku tuker sama berkarung-karung beras deh…
Baiklah, pembukaan yang cukup panjang ya… jadi, beginilah Ulasan Drama Korea The Legend of the Blue Sea :
- Jun Ji Hyun Emang Daebak
Mungkin karena jam terbangnya sudah banyak dan lama kali ya? Jun Ji Hyun aktingnya luar biasa, gilanya luar biasa di awal-awal, nggak nanggung-nanggung pula. Padahal di awal episode dia nggak ada dialog yang banyak… Dapet banget gregetnya.
Dannnn entah kenapa yaa, Lee Min Hoo berasa banget juniornya disini. Apa cuma perasaanku doang ya?
- Beberapa dialog bermuatan filosofis
Mungkin karena duyung yang baru belajar dari manusia dan emang banyak tanya kali ya? Pertanyaannya emang sih cukup sederhana, tapi pertanyaanya seringkali berbobot dan aku jadi ikut-ikutan “mikir”.
- Kehadiran Cameo Terkenal
Ada Lee Hwa Shin nya Pyo Nari di pertengahan episode. Sampai-sampai soundtrack di jealousy incarnate juga ada dan Lee Min Ho bahkan dibuatnya cemburu. Menghibur sih… kok lucu ya Lee Hwa Shin jadi duyung laki-laki. Hahaha.
Di episode akhir juga ada yang jadi hantu di Oh My Ghost (Kim Seul Gi). Jadi duyung juga dia. Yaaa, walaupun aku nggak ngerti dia muncul buat apa… hahaha.
- Para Teman Duyung
Ini nih, yang paling bikin betah lama-lama nonton kdrama. Karena, untuk peran remeh aja selalu diperhitungkan, yang artinya nggak ada yang remeh-remeh. Masing-masing peran punya misinya masing-masing.
Shim Cheong Yi (Jun Ji Hyun) berteman dengan anak kecil yang sering berkeliaran sendiri di lingkungan tempat tinggalnya karena kedua orangtua mereka bercerai dan ibunya merupakan ibu tunggal yang sibuk dengan pekerjaannya. Tapi, badannya doang yang masih kecil, gadis kecil ini bisa sangat dewasa melebihi usianya, bahkan dia juga punya pandangan-pandangan terhadap orangtua, perceraian, dan masa depannya. Heuh…
Satu lagi, ahjumma yang suka mulung barang-barang di tong sampah… Dari sini aku mulai tahu kalau orang korea sering banget buang barang-barang yang sekiranya masih bagus atau layak guna. Entah kenapa aku mulai tertarik jadi pemulung di korea. Hahahaha *apa ini *cetek sekali. Ahjumma ini emang terlihat urakkan, tapi dia adalah jiwa yang bebas, seringkali ucapannya berbobot. Tentang bagaimana orang-orang yang banyak menunduk ketika pulang bekerja, tentang para perempuan yang gila akan barang bagus, banyak deh pokoknya.
- Mesti yaaa ada peretas?
Apa ini udah jadi sesuatu yang biasa dari kdrama ya? selalu aja ada peretas yang “SEMUA BISA DITEMBUS, SEMUA TAK ADA RAHASIA”. Kalau di kdrama yang ini ada Tae-O yang jarang ngomong tapi jago tembus menembus, tapi ternyata Tae O ( Shin Won Ho) lahir tahun 1991, mukanya muda bener yaa, kaya masih 20 tahun, haha. Eh tapi, soal peretas. Aku suka Ahjumma yang jadi peretas di Healer…
- Bolak-balaik dari jaman dulu ke sekarang
Biasanya di awal penayangan, kita akan terlebih dahulu ditayangkan jaman jadulnya, baru kemudian balik ke dunia modern. Nggak ada masalah sih sama alur yang begini. Ehh.. tapi gimana coba kalau nggak ada cerita di jaman dulunya?
Mungkin nggak akan dapat kesimpulan begini: Seseorang yang ditakdirkan untuk kita, walau dijauhkan dengan cara apapun, dia akan tetap kembali untuk kita.
Musuh dari jaman jadul dan sekarangnya pun masih sama. Tapi, kok kayaknya unsur jahatnya kurang kuat ya? Jadi agak kurang greget di episode menuju akhir. Nggak terlalu seru kaya di awal. Mungkin ini juga alasan kenapa ku nontonnya lama pake banget.
- Ending?
Emmmm sudah kuduga. Kurang ada yang istimewa sih sebenarnya, walaupun happy ending…
Endingnya? Ciuman di kasur berkali-kali *eh, tinggal di deket pantai, si duyung hamil… (ini spoiler banget yaaaa, hahaha).
Kesimpulan dari Ulasan Drama Korea The Legend of the Blue Sea
The Legend of the Blue Sea itu bagus, tapi kalu dibuat grafik, makin banyak episodenya kok makin turun ya? Tapi layak buat ditonton sih…
Catatan : Untuk Lee Min Ho, maap ya, aku nggak muji-muji. Soalnya aku lebih suka yang laen. Hahahaha….
Mantaaapp…