Sinopsis The Secret Life of My Secretary Episode 18 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkanpnya kamu bisa cari tahu di sini yaaa guys. Terima kasih sudah mengikuti sinopsis di sini yaaa.. Gimana kelanjutan nina bobo tadiiii??? Hayookkkk ditengok!!!!

Do Min Ik langsung berbaring dan memegang tangan Jung. “Ini yang biasa ibuku nyanyikan kepadaku.” Ucap Jung. “Entah apa aku mengingatnya dengan baik.”

Kemudian Jung menyanyi…… suaranya lembut sekali. Sebuah lagu nina bobo.

***

Pagi pun telah tiba. Rupanya mereka tidur bersebalahan.

“Sekertaris Jung?”

“Direktur Do…”

Mereka berdua pun kalap dan bangun. Karena sudah pukul 09.00. mereka bangun dengan penuh kehebohan.

***

Dan kalian tahu??? Saat Do Min Ik di kamar mandi. Ia hampir menyundul plafonnya cobaaaa… kemudian saat mengambil handuk. Do Min Ik menemukan anting yang tadinya dipakai Jung saat menjadi Veronica Park.

“Kenapa ada di sini?” Ucap Min Ik saat melihat anting. Karena Jung minta bosnya cepat keluar. Min Ik pun mengantongi anting tersebut.

Dan saat Min Ik menemui Jung. Rupanya Jung menemukan Cutter. “Lihatlah ini…”

***

Di luar, supir sudah menunggu. Tak lama, Min Ik dan Jung langsung naik.

“Mau kuantar ke kantor?” Tanya Supir.

“Tidak. Kita menuju ke kantor polisi Yeongdeungpo.” Ucap Min Ik.

“Kantor polisi?”

“Kamu membawanya bukan?” Tanya Min Ik pada Jung yang memperlihatkan cutter dalam plastik.

“Seperti ini tidak apa-apa?”

Supir pun hanya melihat dari spion. Ia nampak menelan ludah.

****

“Aku sudah menyelidikinya, dan itu bukan cutter biasa.” Ucap Detektif.

“Lantas apa?”

“Itu alat melarikan diri otomatis. Lihatt ini…” Detektif menjelaskan pada rekannya. “Bagaian ini digunakan untuk memotong sabuk keselamatan. Dan bagian ini digunakan sebagai palu. Ini digunakan untuk memecahkan jendela mobil saat darurat.”

“Inikah cutter yang kamu lihat di hari kecelakaan?”

“Ya. Aku yakin itu.” Jawab Min Ik.

Detektif merasa aneh. “Jarang sekali orang membawa ini. Biasnaya yang membawa ini adalah supir dan mekanik. Tapi orang umum menganggap ini kurang berguna untuk dibawa.”

“Selain itu. Aku juga pernah melihat itu di tempat lain.” Ucap Min Ik. “Sopirku pernah membawanya.”

“saat itu kukira itu cutter biasa.” Ucap Jung.

“Kenapa? Menurutmu, dia pelakunya?” Tanya Detektif. “Kamu bilang kamu ingat wajah pelaku. Coba pikirkan. Tersangka menunjukkan wajahnya pada korban. Dan dia kembali sebagai supirmu? Nekat sekali dia? Aku ingin merekrut dia. Kita akan tahu setelah mengidentifikasi sidik jarinya. Apakah ada dokumen penting di dalam laptopmu? Semacam informasi pribadi pelanggan atau dokumenrahasia perusahaan.”

“Aku tidak menyimpan hal semacam itu.” Ucap Jung. “Aku hanya menyimpan jadwal Direktur Do dan materi pekerjaannya. Aahh aku hampir lupa. Ada satu fail aneh.”

“Fail apa?”

“Di hari insiden, Direktur Do mengamnil USB dari kantor Direktur Ki Dae Joo.”

“Ki Dae Joo? Luar biasaa…. ya ampun… kukira dia selicin belut.” Ucap Detektif. “Dan ini diaaa…”

“Sudah kubilang dia aneh.” Ucap rekan detektif lainnya.

“Dae Joo kenapa?” Tanya Min Ik.

“Semua alibinya pada hari itu tidak sesuai. Jadi, dia datang untuk menjalani penyedikan lagi. File apa yang kamu bicarakan?”

“Aku punya kopiannya. Aku akan mengambil dan menyerahkannya nanti.”

***

Jung mencari diksa lepasnya di kantor. Tapi tidak ia temukan.

“Tidak ada.”

“Tidak ada?”

“Aneh sekali. Aku yakin telah menaruhnya di sini.”

“Bukankah kamu bilang ada tulisan di dalam fail itu?”

“Orang tidak adil tapi para dewa adil.”

Do MiN Ik langung mencari tahu kalimat itu di internet. “Ini adalah kutipan terkenal dati Henry Wndasworth Longfellow… njirrr namanya nyusahin. Yang berarti keadilan akhirnya akan menang. Kita tidak boleh melupakan mereka yang berbuat tidak adil akhirnya akan diadili?”

“Apa artinya itu? Aaahhh seharusnya kubawa laptopku untuk segera diperbaiki.”

Lanjut ke bagian 3 yaaa… klik di sini.