Sinopsis My Absolute Boyfriend Episode 7 Part 3

Sinopsis My Absolute Boyfriend Episode 7 Part 3 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini yaaa guys… terima kasih sudah sabar ngikutin sinopsis di besoksore.com.

Young Gu menunggu di rumah. Ia pun melihat jam. Kekasihnya tidak kunjung datang sementara itu makanan di meja sudah dingin. Young Gu pun menyentuh lengannya dan terdengar aliran listrik yang konslet. Young Gu pingsan. Ia terpejam.

Kemudian Da Da pulang. “Aku lelah, aku mau tidur. Aku tidak akan makan.” Tapi, karena Young Gu diam saja. Da Da jadi mendekati Young Gu yang terdiam.

“Apa ada yang salah? Apa dia tertidur?” kemudian bahu Young Gu dipegang dan Da Da pun kepanasan. “Hahhh apa yang terjadi? Apa yang harus kulakukan? Apa… Nam Bo Won Sshi….”

****

Bo Won sedang makan mie instan di mini market. Sayangnya, ia malah membuang ponselnya.

Da Da berusaha menghubungi Nam Bo Won tapi tidak diangkat. “Kenapa tidak diangkat?”

Akhirnya Da Da mengambil tablet manualnya. Ada tulisan jika terjadi kerusakan.

Suara pun muncul….

Dampak fisik dapat menyebabkan panas berlebihan. Gunakan peranti rawatan untuk menjalani sistem restorasi otomatis.

“Dampak fisik?” Da Da kemudian mengingat Young Gu yang memegang lengannya saat di lokasi syuting. “apa dia terluka saat itu?”

Da Da mengklik di tablet untuk menjalankan sistem.

Ada suara lagi ; masukkan peranti perawatan ke lokasi yang tepat. Ketika isi peranti dimasukkan. Perawatan akan dimulai secara otomatis.

“Aku harus melakukan ini? Aku tidak bisa melakukan hal seperti ini. Apa ini yang dilakukan Pak Na, waktu itu?” Da Da mengambil alat dan membukanya. “Kurasa dia melakukan ini. Bagaimana cara kerjanya?” kemudian munculah seperti suntikan. “Aku harus memasukkan ini? Astagaaaa aku sangat gugup.”

Da Da malah menyuntikkan di leher. Emang bego dia…

Kemudian muncul suara lagi. “Suntikkan di area yang tepat.”

Da Da mengambilnya lagi dan disuntikkan ke area belakang tengah leher.

Sistem penyembuhan otomatis telah diaktifkan.

“Ahhh berhasil… kenapa Nam Bo Won tidak menjawab panggilannya?”

Da Da akan masuk ke kamarnya. Tapi Young Gu malah memgang tangannya. “Kamu sudah sadar? Kamu tidak apa-apa? Apa kamu baik-baik saja?”

“Ya. Aku baik-baik saja. Berkat kamu. Pacar.”

“Syukurlah. Aku sangat khawatir karena kukira ada yang salah karena aku.”

“Pacar… kamu mau melihat bintang?”

***

“Mau ke mana kita? Orang-orang jarang ke sini karena lampu jalannya lama rusak.” Kemudian seketika lampu yang rusak pun nyala.

“Apa?” Da Da takjub.

“Aku memperbaikinya. Menurutku sangat berbahaya melewati daerah seperti ini.”

“Daebak….”

“Ayo bergegas.”

***

“Kamu bilang kita akan melihat bintang. Sejauh apa kamu membawaku pergi?”

“Kita sudah sampai. Ini tempatnya.”

“Di sini? Ini bukit tepat di belakang rumahku. Dan tidak ada bintang. Di Seoul bagian mana kita bisa melihat bintang?”

“Jika bintang adalah benda yang bersinar di malam hari. Di sana ada banyak, Pacar….” ternyata nunjuk pada gedung dan bangunan.

“Benar. Banyak sekali. Benar-benar banyak.” Kemudian Young Gu menempelkan kaleng bir ke pipi Da Da…. “Ahhh kamu mengagetkanku. Apa-apaan ini? Waktunya tepat sekali. Bagaimana kamu tahu ini? Apa? Ini juga dingin. Bagaimana kamu melakukan ini? Jangan-jangan…apa kamu punya mode pendingin? Bisakah kamu membuat es dengan tanganmu?”

“Tidak. Aku menyimpannya di kulkas untuk kuberikan saat kamu datang. Kamu pasti sering menonton film, pacar….”

“Kalau begitu, lupakan…”

Mereka pun duduk berdua.

Da Da meminum birnya. “Aaaahhh enak sekali. Baik… terserahlah. Aku akan menghadiahimu karena aku berterima kasih padamu hari ini. Aku memasukkannya ke sakuku kemarin dan tidak mengeluarkannya.” Ternyata hadiahnya adalah stiker.

Stiker itu ditempelkan di tangan Young Gu….. “Ding Dong…. kamu diakui!!! Ahhh tunggu.” Stiker dilepas lagi. “Kamu robit 10 juta dolar yang terampil. Kamu harus punya nilai A plus.”

Wkwkwkkwk dan ditempel lagi stiker A plus yang biasanya jadi tempelan pada daging super.

“Apa aku diakui olehmu?” Tanya Young Gu. “Apa aku pacar kelas A plus ganda?”

“Kamu berlebihan… kenapa robot 10 juta dolar sangat sederhana?”

“Terima kasih, Pacar…. sungguh menyenangkan rasanya bisa diakui. Ahh yaaa… aku juga punya sesuatu untukmu.”

Eeehhh Young Gu malah mengeluarkan cincin dari Ma Wang Joon dulu. “Kenapa ini ada padamu?”

“Aku memungutnya saat sedang memperbaiki mesin cuci. Tampaknya penting.”

Da Da mengambilnya dan mengingat kisah di dalam cincin itu. “Wajar saja jika cinta memudar saat sudah terlalu lama. Kukira aku akan bisa menerimanya dengan tenang saat waktunya tiba. Aku pasti menantikan sesuatu yang kekanak-kanakan seperti cinta abadi dalam dongeng.”

“Itu tidak kekanak-kanakan. Saat memberi hati kita pada seseorang wajar jika kita terus mencari orang itu. Itulah cintaa….” yaaaa Tuhaaannnnn…. bisa aja ni robot.

“Itu karena kamu diprogram untuk jadi seperti itu. Tapi orang berbeda. Mereka berubah, dan mereka menjauh. Terima kasih untuk hari ini. Aku akan sangat sedih jika bukan karena kamu. Berkat kamu, aku melihat bintang-bintang seperti ini juga.”

“Kamu harus datang ke sini sesekali bahkan tanpaku mulai besok.”

“apa kamu akan pergi besok?”

Young Gu mengangguk.

“Apa sudah selama itu?” Tanya Da Da.

“terima kasih atas sepekan terkahir, Pacar.”

“Ahhh akhirnya aku akan tenang besok. Aku sangat lega. Bir sudah habis. Kita harus pergi.”

Saat Da Da berjalan, ia hampir terjatuh dan langsung dicegah oleh Young Gu. Kemudian mereka saling menatap.

Da Da pun melepaskan dirinya dari Young Gu. “Maafkan aku. Aku pasti mabuk. Aku mengantuk. Aku harus segera tidur.” Da Da pun turun.

Bersambung,,, klik di sini kelanjutannya episode 8 part 1.

Tapi mau komen dulu….

Entah kenapa…. Young Gu emang robot koplak, tapi di sisi lain, kadang drama ini kerasa banget romancenya kayak manusia aja. *lhhaaa yang buat naskahnya manusia.

Saya kadang cukuppp uhhhhh banget sama yang dikatakan Young Gu. Termasuk tadi. Saya quotes yaaa…

Itu tidak kekanak-kanakan. Saat memberi hati kita pada seseorang wajar jika kita terus mencari orang itu. Itulah cintaa

Kalian pernah patah hati kayak Da Da? Saya pernah…. saya pernah ada di posisi di mana saya boro-boro dianggap. Udah kayak nggak ada dan putus begitu aja. Terus sama kayak Da Da yang bahkan nggak punya waktu bersedih karena kerjaan numpuk. Begitu guysss….

Lhhhaaa bukan komen malah curhat!

You May Also Like

3 Comments

  1. Makin seroooo, miminnya juga asyeek, terima kasih miiin, mimin sudah bekerja keras, kerja bagus!! Hwaiting!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!