Sinopsis Golden Garden Episode 9 Part 2

Sinopsis Golden Garden Episode 9 Part 2 – Haloooo, episode sebelumnya ada di sini yaaaa… selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. yooolaah dilanjut.

Emak dalam perjalanan pulang dan membawa sketsa.

***

“Kalau begitu. Kamu pasti sudah melihat ini juga.” Pil Seung membawakan sketsa.

“Ya. Tentu saja.”

“Kalau begitu. Kamu mengakui  bahwa ini kamu?”

“Ya.”

“Kalau begitu. Aku punya pertanyaan terakhir. Apa hubunganmu dengan Lee Sung Wook? Apa benar kamu mantan istri yang menelantarkan anaknya 12 tahun lalu serta ibu kandung Mid Eum?”

“Semua yang kamu katakan tadi benar. Aku mengenal Lee Sung Wook, aku bertemu putranya pagi ini. serta wanita di gambarnya adalah aku.”

“Jadi, kamu mengakui bahwa kalian pernah menikah? Apakah dia mantan suamimu?”

“Begini… Lee Sung Wook adalah…”

Emak pun datang. Menjawab. “Seorang penguntit. Aku bergegas datang setelah menerima telepon darinya. Aku memang akan menelepon polisi. Waktu yang tepat.”

“Tunggu. Apa katamu?” Tanya Pil Seung. “Dia penguntit?”

“Ya. Kali pertama, kami bertemu dia dua tahun lalu. Setelah melihat sabina di Tv, dia mendekatinya, entah semirip apa mereka. Tapi dia selalu bilang putriku ini mantan istrinya. Dan telah menyiksanya sejak saat itu.”

Eun Dong Ju tidak terima. “Itu tidak mungkin. Dia ayah yang baik bagi anak-anaknya.”

“Anda punya bukti dia penguntit?” Tanya Pil Seung.

Emak membawa kumpulan sketsa. “Dia mengirimkan ini. setiap kali kami pindah, dia mengetahui alamatnya dan mengirimkan banyak gambar.”

“Kenapa kamu tidak melaporkan ini ke polisi?” tanya Pil Seung.

“Kalian bisa apa? Jika aku melaporkannya. Dia akan membalas dendam. Nanti putriku dalam bahaya.”

“Lalu, kenapa kamu ke rumahnya sepagi ini?” Tanya Eun Dong Ju. “Jika kamu takut kepadanya. Kenapa kamu di sana?”

“Aku ingin mencegahnya melakukan ini.” Ucap Sabina.

Emak membela. “Kami sudah tidak tahan lagi. Dia selalu tahu jadwal Sabina dan mendekatinya selagi menyemar sebagai agen parkir valet. Jika tidak percaya. Panggil dia sekarang kemari.” Wkwkwk anjay nih emak.

“Dia menghilang saat ini.” Ucap Eun Dong Ju.

“Menghilang? Jadi, kalian menginterogasinya untuk mencari keberadaannya?”

“baik. Maaf telah menyinggung.” Ucap Pil Seung.

“Jika kamu mengganggunya seperti ini. aku tidak akan tinggal diam.” Ucap Pil Seung.

Pil Seung pun menyeret Eun Dong Ju pergi.

****

“Aku akan melindungimu. Aku akan memberi tahu ibuku malam ini bahwa kita akan menikah.” Ucap Joon ki.

“Joon Ki Sshi…”

“Dia tidak bisa menghentikanku lagi.

****

Eun Dong Ju masih kesal. “Kamu akan pergi begitu saja? Kamu percaya semua ucapan mereka? Detektif, tidak mungkin Supir Lee penguntit. Anak-anaknya sangat menyayanginya. Dia ayah yang hebat.”

“Diam. Kamu tidak melihat video acara itu? Lee Sung Wook sendiri mengakui adalah penggemar Sabina. Kuperingatkan kamu. Jangan ikut campur. Kamu hanya mengganggu penyelidikan. Jangan bersikap sok tahu lagi.”

“Aku juga memperingatkanmu. Kita tidak boleh pergi begitu saja seperti ini. pikirkan anak-anak.”

“Anak-anak? memangnya kamu ibu mereka? Jangan ikut campur. Jika tidak, aku akan memenjarakanmu karena menghalangi penegakan hukum.”

Dan Eun Dong Ju malah ditinggal dan hanya diberi selembar uang untuk naik taxi.

****

Ibu Joon Ki menunggu anaknya pulang *btw, rumah ini udah kebiasaan buat syuting nih. Nggak aneh. Entah berapa drama pakai ni rumah.

“Hei, dia bukan anak kecil. Kenapa kamu menunggu bocah berusaia 33 tahun?” Tanya Choi. “Jika kamu menangkap burung karena bulunya indah, kamu pikir burung itu akan bertahan? Sekarang, berhentilah mencemaskannya. Cium saja bunga ini. ini sama cantiknya denganmu.”

“Kamu benar-benar berbeda. Meski dunia hancur. Kamu akan tenang. Kamu pikir aku punya waktu untuk mencium bunga?”

“Dia bilang itu rusa besar. Kamu harus memercayainya, ya? Melihat bagaimana beberapa hari berlalu tanpa terjadi apa-apa. Itu artinya semua akan baik-baik saja.”

“Aku ingin percaya itu. Tapi apa yang bisa kulakukan jika aku khawatir?”

“Kamu harus melampiaskan kekhawatiran itu kepadaku.”

“Kamu sudah gila.”

Eehh malah diajak dansa. “Lepaskan aku. Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu.”

“Kita ini suami istri. Tidak bolehkah aku memeluk istriku sendiri?”

Nona Han tbtb muncul dan Nyonya malah masuk rumah.

Lanjut ke bagian 3 klik di sini yaaa.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!