Sinopsis Golden Garden Episode 3 Part 1

Sinopsis Golden Garden Episode 3 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih…. hohihoh.

Dua anak perempuan bermain di laut dengan gembira.

Kemudian berganti hati. Langit menggelap. Salah satu dari merek dipenuhi dengan kebencian, kemudian mengambil stiker nama bertuliskan Eun Dong Ju. Anak itu dengan kasarnya mendorong yang lainnya sampai jatuh.

Anak yang jahat itu pun meninggalkan saudaranya. Ia lari.

Ternyata. Itu adalah mimpi dari sabina. Sabina berteriak-teriak memanggil nama Eun Dong Ju. Akhirnya, emaknya datang.

***

Di sisi lain, mimpi Eun Dong Ju adalah dia dipinggir pantai sendirian. Ia memanggil nama ibunya. Dong Ju mimpi buruk sampai dibangunkan oleh Mi Ju.

***

“Kenapa kamu bermimpi buruk?” Tanya Emak pada Sabina.

“Itu karena dia. Si kembar yang kutemui hari ini.”

“Kamu memimpikan apa?”

“Aku bermain dengannya di pantai. Lalu aku mendorongnya ke laut.”

“Perjalanmu masih panjang. Hanya karena pernah mendengar namanya sekali, kamu bermimpi buruk?”

“Omma…”

“Sudah lebih dari 20 tahun. Waktu telah berlalu. Jika kamu tidak bisa memutar waktu, kamu harus melupakannya. Ibu sudah bilang, nama itu, Eun Dong Ju. Kamu harus menyingkirkannya dari ingatanmu.”

“Begitulah aku hidup selama ini. tapi aku bertemu dengannya kemarin. Bagaimana jika dia tahu semuanya?”

“Semuanya? Semuanya apa?”

“Ibu tahu maksudku. Ibu tahu perbuatan ibu kepadanya.”

“Bagaimana denganmu? Kamu tidak mendengarkan ibu. Kamu berhenti sekolah dan terlibat masalah.”

“Hentikaaan!!!! Ibu tahu aku benci mendengar itu. Kenapa ibu membahas itu?”

“Sabina. Lupakan saja. Gadis yang kamu temui kemarin bukan saudari kembarmu. Dia hanya orang dengan nama yang sama. Kebetulan seperti ini hanya ada dalam film.”

“Tidak. Rasanya aneh. Dia sebaya denganku. Kurasa dia mirip dengannya.”

“Jangan khawatir. Meski itu dia, ibu bisa mengatasinya. Akan ibu pastikan dia tidak muncul di dekatmu lagi. Besok hari yang penting, kamu harus tidur. Agar, wajahmu mekar seperti bunga.”

***

Mi Ju menggunakan jarum di tangan Eun Dong Ju.

“Apa karena kamu tumbuh tanpa kasih sayang orang tuamu? Pencernaanmu selalu terganggu saat bermimpi buruk. Ini salah ibumu. Apa yang dia lakukan saat meninggalkanmu? Kamu bermimpi buruk terus. Sudah bertahun-tahun. Kudengar hal terpenting di dunia adalah tali pusat. Jika dia memotongnya dan kabur, jelas putrinya kan menjalani kehidupan yang sulit. Dia tidak hanya menghancurkan hatimu. Seolah-olah dia melubangi dadamu.”

“Aku harus menemui perempuan itu lagi.”

“Bagaimana caranya?”

“Aku memberinya nomorku. Dia akan meneleponku.”

“lalu apa?”

“Aku punya firasat aneh. Aku yakin dia tahu sesuatu tentangku.”

“Lupakan saja. Dia tinggal di dunia yang berbeda dengan kita. Dia pasti punya ribuan jaket mewah seperti itu. Dia tidak akan meneleponmu hanya untuk mencari satu jaket.”

Telepon Eun Dong Ju berbunyi. “Nee…”

“Apa ini Eun Dong Ju Sshi?”

“Ya. Ini siapa?”

“Kamu ingat wanita yang kamu temui di hotel seojin hari ini?” emak yang telepon.

“Ya… aku berniat mengembalikan jaketnya.”

“Baguslah. Akan kurimkan waktu dan lokasinya lewat pesan. Kita bertemu besok.”

****

“Dimatikan? Dia ingin jaketnya kembali?”

“Yesss… dia mungkin tahu sesuatu tentang ibuku. Setelah bertemu dengannya besok, aku akan menanyakannya.”

****

Emak melihat sabina yang tidur. “Jangan khawatir nak, omma bisa melakukan apa pun untukmu. Sama seperti sebelumnya.”

****

Jang diinterogasi Pil Seung.

“Di mana kamu menyembunyikannya?” Pil Seung tanya soal tas. “Aku sendiri melihatnya dengan jelas hari itu. Buku besar, tabungan, telepon, dan uang yang kamu kumpulkan. Di mana tas hitamnya?”

“Tas uang. Keletakkan di mana ya?” Jang malah tertawa memuat Pil Seung kesal.

Pil Seung akan menyerang dan dihentikan rekannya. “Periksa semua kotak hitam dari mobil di lingkungan itu untuk mencari tahu lokasi tas uangnya.”

***

Di luar ruangan. Nenek Pil Seung datang.

“Aigooo sudah kuduga.” Nenek menjewer cucunya.

“Siapa perempuan tua itu?” Ucap Jang yang melihat nenek.

“Apa? Kamu baru saja memanggilku wanita tua? Ahh rupanya si berengsek itu? Yang kamu tangkap semalam. Si bajingan yang mengincar orang tua miskin.”

“Hei nenek.”

Kemudian Jang malah ditampar oleh nenek. Wkwkwk…

“Kamu bahkan tidak tahu alasanmu dipukul. Pertama, untuk para wanita tua malang yang kamu incar. Yang satunya untuk cucuku yang berharga. Aku memukulmu karena kamu melukainya. Kamprett Luuu!!!”

Lanjut ke bagian 2 klik di sini.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!