Sinopsis Drama Beautiful World Episode 1 Part 5

Sinopsis Drama Beautiful World Episode 1 Part 5

Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini yaaa guysss…

Ahjumma Ibu dari Joo Young Chul melihat toko roti hoho yang nampak tutup. Kemudian, Ahjumma tak sengaja melihat In Ha yang sedang berjalan.

In Ha pun menyapa ahjumma. “Pasti kamu ke sini karena cemas.”

“Bagaimana keadaan Sun Ho? Apa dia membaik?”

“Kita bicara di dalam saja.”

In Ha pun membuka tokonya. Mereka bicara di dalam.

“Kamu sudah makan?” Tanya Ahjumma.

“Aku tidak selera.”

“Sun Ho Omma… sebenarnya.” Kemudian ada suara ponsel ahjumma yang berbunyi. Pesan dari Young Chul yang isinya adalah…. Omma, sepertinya Sun Ho kehilangan ponselnya. Bisakah ibu berpura-pura tidak tahu soal ini? kumohon, Omma.

In Ha pun menyediakan Ahjumma minuman. “Sepertinya aku harus kembali ke rumah sakit.”

“Kamu harus pulang dan beristirahat. Masih ada waktu sampai jam besuk tiba.” Ucap Ahjumma.

“Aku merasa lebih cemas saat berada di rumah. Aku selalu berpikir yang aneh-aneh. Tapi, saat berada di rumah sakit, aku merasa agak lega.”

“Apapun yang membuat kamu lebih baik.”

“Apakah kamu bisa menolongku?”

“Soal apa?”

“Kamu bisa tanya Young Chul? Mungkin dia tahu sesuatu soal ini. kamu bisa tanya apa ada sesuatu yang terjadi pada Sun Ho di sekolah atau tempat les?”

“Ohh…”

“Aku ingin menemui teman-teman Sun Ho termasuk Joon Seok, dan tanya mereka langsung. Tapi menurut sekolah, mereka akan menginvestigasi semua murid. Dan sejujurnya, aku terlalu fokus pada Sun Ho hingga tidak peduli hal lain.”

“Baiklah, nanti aku tanyakan.”

“Gumawo.”

“Jangan berterima kasih kepadaku.”

“Aku akan pergi.” Ucap In Ha.

“Tunggu… aku akan memastikan Soo Ho untuk makan. Kamu fokus saja soal Sun Ho.”

“Adikku akan mengurusnya. Terima kasih atas perhatianmu.”

“Jangan berterima kasih kepadaku. Aku sangat…” ahjumma mendadak menangis.

“Kenapa kamu menangis?”

“Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf.”

“Kenapa kamu minta maaf?”

“Aku ingin memeluk Sun Ho, tapi aku… aku tidak berani melihatnya.”

“Jangan bilang begitu, jangan khawatir. Sun Ho akan segera siuman. Apa pun yang akan terjadi, dia akan siuman. Terima kasih banyak.”

***

Kita beralih pada sekumpulan anak-anak di sekolah.

Ki Chan berkata. “Apa kubilang? Sudah kubilang tidak perlu cemas.”

“Joon Seok sudah datang. ada apa denganmu? Kamu mengabaikan SMS dan telpon kami. Kamu mengabaikan kami di kelas.” Ucap Ki Chan pada Joon Seok. “Sepertinya kamu ingin mengkhianati kami. Apa masalahmu?”

“Suaramu agak keras.” Ucap Joon Seok.

“Kita harus sepakat dulu, sebelum mereka mewawancarai kita.” Ucap Ki Chan.

“Untuk apa aku sepakat?”

“Astagaa… pengkhianat macam apa ini? yakkk!!! Kamu yang memulainya.”

“Siapa bilang?” Ucap Joon Seok.

“Ada tiga saksi mata di sini. kalian hanya diam sajaaa????” Ki Chan teriak pada Young Chul dan Dong Soo.

Joon Seok malah marah. “Dasar gerombolan pembunuh!”

“Apa?”

“Aku juga punya video itu. mau kusebarkan?” Ucap Joon Seok.

“Jika kamu sebarkan, memangnya kamu akan selamat?” Tanya Ki Chan.

“Aku tahu kamu ingin membungkamku. Seharusnya kamu meminta tolong kepadaku.” Ucap Joon Seok yang sombong.

“Yang benar saja. kamu membuat kami melakukannya dan kamulah yang memulai.” Ucap Ki Chan.

“Kalau begitu, bilang saja pada detektif itu. mau aku yang bilang? Aku tinggal ceritakan kejadian sebenarnya. Aku memang bilang ini permainan populer, dan kalian melakukannya.”

“AASTAGAAAA ucapanmu membuatku kesal.” Ucap Ki Chan.

Dong Soo berkata. “Jangan bertengkar. Sejujurnya, tidak ada yang tahu permainan itu penyebab…..”

“Itu sebabnya dia melakukannya.” Ucap Joon Seok.

“Bagaimana kamu tahu?” Tanya Young Chul.

“Apa lagi alasannya? Toh, aku tidak ada kaitanya dengan ini. ini demi kebaikanmu sendiri. jadi, dengarkan aku baik-baik.”

***

Tibalah saat interogasi.

“Pasti kamu sangat syok karena kamu dan Sun Ho sangat akrab bukan?” Tanya polisi pada Dong Soo.

“Joon Seok lebih akrab dengannya. Tapi benar, aku memang syok.”

“Apa Joon Seok itu sahabatnya?”

“Dia dan Sun Ho teman sekelas selama tiga tahun ini. dan kedua ibu mereka juga berteman.”

“Begitu ya? apa kamu tahu, apa yang sedang dicemaskan Sun Ho? Atau ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan kepadaku?” Ucap Polisi.

Namun. Dong Soo mengingat kalimat Joon Seok seperti ini. “Dengar aku baik-baik. Itu hanya prosedur biasa, jadi, kalian tidak perlu gugup. Kita masih di bawah umur. dan kita tidak wajib untuk menjawab jika kita tidak ingin menjawab. Detektif tidak berhak memaksa.”

Dong Soo kembali bicara. “tidak ada lagi yang kuketahui. Tapi sepertinya dia memang stres belakangan ini kerena nilainya turun.”

“Sun Ho bilang begitu kepadamu?”

“Dia tidak bilang soal itu. tapi dia bilang dia harus lebih giat belajar karena ibunya pindah ke area sini demi Sun Ho.”

***

Kini Young Chul yang diinterogasi.

“Aku tidak tahu.”

“Menurut teman-teman yang lain, Sun Ho stres karena nilai-nilainya turun.” Dan lagi-lagi Young Chul mengingat kalimat Joon Seok. Sama seperti Dong Soo.

“Aku tidak tahu soal itu.” Jawab Young Chul.

“Apa Sun Ho memiliki kekasih?”

“Aku tidak tahu. Sepertinya tidak ada. tapi aku tidak tahu pasti.”

***

Kini giliran Ki Chan…

Ki Chan terus menggoyang-goyangkan kakinya saat polisi bertanya. “Jika dia ingin bunuh diri karena nilai-nilainya turun… apa maksudmu?”

“Aku hanya berasumsi.”

“Ahh baiklah. Teruskan.”

“Jika menurut anda dia bunuh diri karena nilai-nilai pelajarannya, separuh anak di sini pasti juga ingin bunuh diri.”

“Apa menurutmu, Sun Ho mungkin melakukan keputusan drastis karena nilai pelajarannya?”

“Mana aku tahu? Aku tidak berlebihan seperti… maksudku, aku bukan Sun Ho.”

“Apa maksudmu? Artinya dia berlebihan? Apa Sun Ho suka berlebihan?”

“Terkadang. Terkadang dia berlebihan. Dia suka membantu teman-teman sekelasnya yang dirisak.”

“Kenapa itu kamu bilang berlebihan? Selain nilai pelajarannya, apa dia punya masalah lain?”

“Entahlah. Maksudku, si Hantu lebih mungkin untuk bunuh diri.”

“Si Hantu?”

“Han Song Hee. Dia itu dikenal penyendiri di sekolah kami. Benar-benar penyendiri.”

“aku mengerti maksudmu.”

“Jadi, nama julukan dia Si Hantu, dia tidak pernah dianggap ada. Sun Ho satu-satunya yang berteman dengan dia.”

“Sun Ho pernah bermasalah dengan murid lainnya gara-gara itu?”

“Tidak. Tidak pernah. Sepertinya sudah cukup. Aku boleh pergi, bukan?”

Lanjut ke bagian 6 yaaa… klik di sini.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!