Review Drama Korea Gu Family Book (2013)
Ngomongin Gu Family Book berarti hanya sekadar mengingat drama lama yang pernah saya tonton di masa lalu.
Sebuah drama dengan pemain Lee Seung Gi yang entah kenapa tayang terus di Indosiar.
Profil Drama Korea Gu Family Book (2013)
*saya ambil dari asianwiki yaa.
- Drama: Gu Family Book / Kang Chi, the Beginning
- Revised romanization: Gugaui Seo
- Hangul: 구가의 서
- Director: Shin Woo-Cheol, Kim Jung-Hyun
- Writer: Kang Eun-Kyung
- Network: MBC
- Episodes: 24
- Release Date: April 8 – June 25, 2013
- Runtime: Monday & Tuesday 22:00
- Language: Korean
- Country: South Korea
Pemain Utama Drama Korea Gu Family Book (2013)
Lee Seung Gi memerankan Choi Kang Chi.
Bae Suzy memerankan Dam Yeo Wool.
Yoo Yeon Seok memerankan Park Tae Seo.
Sinopsis Drama Korea Gu Family Book (2013) dari Asianwiki.com
Choi Kang-Chi (Lee Seung-Gi) adalah gumiho legendaris yang merupakan setengah manusia dan setengah hewan. Dia berjuang untuk menjalani hidupnya sebagai manusia dan juga jatuh cinta.
…
Seo-Hwa (Lee Yeon-Hee) adalah putri dari keluarga bangsawan, tetapi ayahnya dicap sebagai pengkhianat oleh Jo Gwan-Woong (Lee Sung-Jae) dan dipenggal di depannya. Setelah itu, Seo-Hwa dan adik laki-lakinya Jung-Yoon (Lee Da-Wit) diserahkan ke rumah gisaeng. Seo-Hwa menolak menjadi gisaeng atau memasuki rumah. Dia kemudian diikat ke pohon selama 3 hari sebelum pingsan karena kelelahan.
Sementara itu, Koo Wol-Ryung (Choi Jin-Hyeok) adalah roh pelindung Gunung Jiri dan memiliki kehidupan yang kekal. Koo Wol-Ryung juga penuh dengan rasa ingin tahu dan berkeliaran di seluruh dunia manusia. Suatu hari, dia melihat Seo-Hwa diikat ke pohon dekat rumah gisaeng dan tertarik padanya.Seo-Hwa tidak bisa melihat adik laki-lakinya dipukuli karena dia. Dia akhirnya mengalah dan setuju untuk menjadi seorang gisaeng. Dia kemudian belajar bahwa dia harus menghabiskan malam dengan pria yang membunuh ayahnya. Dengan bantuan pelayannya, Seo-Hwa kabur ke gunung bersama adik laki-lakinya, tapi mereka terpisah. Seo-Hwa diselamatkan oleh Koo Wol-Ryung, tetapi adik laki-lakinya ditangkap oleh seorang pemburu budak.
Seo-Hwa bangun di depan Koo Wol-Ryung. Mereka menikmati hari-hari mereka bersama dan jatuh cinta. Koo Wol-Ryung memutuskan untuk menjadi manusia bersamanya. Agar Koo Wol-Ryung menjadi manusia, dia harus menahan diri untuk tidak membantu orang, makan daging, dan menyembunyikan penampilan aslinya selama 100 hari.
11 hari tersisa sebelum Koo Wol-Ryung menjadi manusia, Seo-Hwa ditangkap oleh tentara dan melarikan diri dari mereka. Tragedi terjadi, tapi Seo-Hwa akhirnya melahirkan bayi dari ayah Koo Wol-Ryung. Bayi itu kemudian ditemukan mengambang di keranjang di sepanjang sungai. Salah satu pria terhormat menamai bayi itu Choi Kang-Chil.
Komentar Review Drama Korea Gu Family Book (2013)
Masih ingat beberapa momen dalam drama ini, termasuk yang aneh-aneh. Dramanya cukup panjang, tapi sama sekali tidak dijelaskan GFB itu kayak gimana. Jadi, tidak setia dengan judul.
Zaman dulu masih baca sinopsis.
Terus kebagian nonton di indosiar.
Terus nonton di DVD yang gambarnya punya kualitas yang bisa dibilang sangat buruk. Wkkwkw.
Tapi jujur aja. Meski dramanya sangat populer pada zamannya, saya tidak terlalu terkesan dengan ide ceritanya. Kehadiran Bae Suzy dalam drama memang semuanya populer. Tapi Bae Suzy belum jadi aktris yang wow di mata saya.
Mata saya lho ya.
Tapi kalau masalah visual. Adulahhh. Neng Suzy sangatlah cantik.
Kalau banyak yang suka banget. Saya ada di kubu biasa aja.
Makanya, sampai saat ini, agak males aja ngulas dramanya, yang mana saya mengingat masa lalu dan merasa nggak terlalu berkesan di masa itu.
Bisa dibilang kepopuleran drama zaman dulu daebak banget yaa? kalau bener-bener tranding, ratingnya sangatlah bagus. 22 persen lebih di episode akhir. Saat ini saya melihat kenyataan bahwa drama dengan sentuhan fantasi agak sulit mendapatkan skor sebesar itu. Mungkin karena pilihan channel makin banyak dan selera penonton juga makin banyak kali ya?
Kesimpulan Review Drama Korea Gu Family Book (2013)
Mengingat drama lama setidaknya membuat saya percaya saya pernah muda. Pernah ada di zaman susah nonton drama.
Kemudian jadilah masa lalu yang samar-samar. Sama seperti kebanyakan momen biasa dalam hidup.
Agaknya menulis masih menjadi hal menyenangkan.
Terlebih, jika umur saya sampai tua. Saya ingin menjadi orangtua yang tetap mengingat kenangan dan mampu mempertahankan fungsi otak dengan baik.
Kemarin, saya nonton Navillera sampai bener-bener nangis.
*Dahlah, malah bahas drama sebelah.