Mengapa dalam Drama Korea Peran Utama Perempuan Jatuh Cinta Lebih dahulu – Iya, kenapa coba? kenapa yang lebih dahulu selalu dari pihak perempuan? Kenapa nggak cowok dulu? Atau yang lebih adil saja, kenapa keduanya nggak jatuh cinta dalam waktu yang bersamaan saja? Kenapa?
Sebenernya ini adalah salah satu unek-unek mimin besoksore.com saja kalau pas nonton drama korea kok kesannya pihak perempuan selalu yang lebih dahulu jatuh cinta dibandingkan dengan peran utama pria. Kalau nggak percaya tengok saja drama korea My Name is Kim Sam Soon, dalam cerita Sam Soon yang hanya pura-pura jadi kekasih bohongan kemudian jatuh cinta sama Hyun Bin peran utama laki-laki. Bahkan nih, waktu mantan peran utama laki-laki datang ke kehidupan Hyun Bin lagi, Kim Sam Soon ditinggalkan dan patah hati lagi dan lagi.
Kasusnya kurang? Ada lagi nih, salah satu drama populer sepanjang zaman yaitu Full House. Masih ingat kan Han Jie Eun jatuh cinta pada Lee Young Jay padahal Joung Jay sama sekali belum bisa move on dari perempuan yang ia sukai? Saya bahkan masih ingat saat Jie Eun menunggu Young Jay pulang sambil khawair.
Baca juga : ulasan drama korea school 2017.
Masih kurang juga? Tahu drama korea Goong? Dalam cerita, memang sih itu adalah pernikahan yang dijodohkan. Pangeran Lee Shin tidak menyukai Putri Mahkota sama sekali di awal-awal cerita. Namun seiring berjalannya waktu, Putri Mahkota jatuh cinta pada Lee Shin, yang sampai lihat punggungnya aja bikin pengen nyender-nyender itu *ah saya mengingat ini sambil senyum-senyum. Oh iya, Lee Shin dulu sukanya sama peran yang dimainkan oleh Song Ji Hyo.
Masih kurang aja? coba pikir sendiri !
Makanya, dari sekian pengalaman saya nonton drama korea terpikirlah sebuah pertanyaan besar : Mengapa dalam Drama Korea Peran Utama Perempuan Jatuh Cinta Lebih dahulu.
Jawaban klasiknya mungkin adalah karena perempuan terlalu membawa perasaanya, alias baperan. Dikasih perhatian dikit baper, dikasih ikan asin dikit langsung baper *eh ini perempuan atau kucing?
Barangkali terlalu membawa perasaan alias terlalu pakai hati adalah salah satu kelemahan sekaligus kekurangan dari perempuan. Tapi kok saya jadi mikir ya, seseorang yang selalu membawa hatinya dalam hal apapun adalah orang-orang kuat dan tulus. Mungkin agak terlihat bodoh. Iya bodoh banget, saking terlalu bodohnya sudah tahu orang yang disukai masih punya urusan dengan perempuan lainnya di masa lalu tapi masih berani-beraninya jatuh cinta sama lelaki yang begitu.
Tapi dalam kisah selanjutnya yang saya sebutkan dalam drama korea di atas berakhir bahagia. Maksudnya adalah pada akhirnya peran utama laki-laki nyadar bahwa dia juga suka, tapi agak telmi alias telat mikir bin telat nyadar saja. Kemudian, sang pemeran utama perempuan seneng deh, karena dia nggak jatuh cinta sendirian lagi.
Saya mikir begini sih, katakanlah laki-laki lebih banyak menggunakan logika daripada perasaan. Lha apa pemikiran yang masih suka sama seseorang di masa lalunya itu pakai logika? Kok masih suka sama seseorang yang jelas-jelas sudah memilih pergi? Justru nih menurut saya, pada kasus yang seperti ini, sang peran utama laki-laki jauh lebih baperan dari peran utama perempuan.
Terus nih, peran utama perempuan kan jatuh cinta sama laki-laki yang katakanlah “dekat sekarang dengan dia”, lelaki itu real, ada, nyata, terpampang nyata. Kan itu masuk akal? Jatuh cinta pada lelaki yang mengisi haru-harinya.
Kesimpulannya menurut saya, jika jawabannya adalah karena perempuan lebih baperan adalah salah besar.
Perempuan hanya merespon atas apa yang ia dapatkan dengan seseorang yang banyak menghabiskan waktu dengan dia saat ini.
Itu saja. Sesederhana itu.
Kalau menurut kalian Mengapa dalam Drama Korea Peran Utama Perempuan Jatuh Cinta Lebih dahulu?
Bisa ditulis di kolom komentar yaa…
GUMAWO :3
1 Comment