Cara Menghadapi Ejekan Tanpa Emosi

Cara Menghadapi Ejekan Tanpa Emosi

Cara Menghadapi Ejekan Tanpa Emosi – Apakah kalian pernah di ejek oleh teman-teman kalian di sekolah saat kecil atau remaja? Bagaimana cara kalian menghadapi ejekan tersebut? Apakah kalian marah? Apakah ejekan tersebut masih kalian simpan dalam hati saat kalian tumbuh menjadi dewasa? Dalam postingan kali ini, saya akan membagikan bagaimana cara menghadapi ejekan tanpa emosi. Yukkk simak baik-baik…

Mnurut KBBI, mengejek diartikan sebagai perbuatan mengejek, mengolok-olok atau sindiran. Banyak sekali bahan ejekan yang sering kita dengar dari mulut orang lain, dari keadaan fisik, ekonomi dll. Begitulah, akan selalu mudah bagi para pembenci untuk melihat kekurangan dalam diri kita.

Sebelum fokus ke cara, saya akan membagikan sedikit cerita saya yang diejek teman-teman sekolah saya dulu, kebanyakan berbau hal yang menyangkut fisik. Dan jujur saja, dulu saya ini termasuk orang yang terlalu menaruh ejekan di dalam hati hingga saya menjadi sedih dan saya menyimpan itu di hati, yang tentunya membuat keadaan saya menjadi lebih buruk.

Ejekan apa saja yang saya peroleh? Diantaranya adalah “dasar tiang listrik”, “ahh kamu perempuan jelek saja nggak usah belagu jual mahal”, “hei kamu mirip sama omas”, “badan kamu kaya orang yang busung lapar”, “kamu jelek seperti monyet”, “kamu item kaya orang Afrika”, “kamu miskin”, “orang kalau miskin itu nggak usah belagu buat nabung segala”, “kamu bodoh ya? bahasa inggris sederhana seperti itu saja nggak bisa”, “hei kamu dada rata”, “kamu itu nggak cantik, nggak usah dandan, nggak akan ngaruh ke kamu”, “kamu nggak punya baju lain ya? kok baju kamu itu terus dari kemarin, dasar miskin.” Dan kalau diterusin bikin tulisan saya jadi panjang bener.

Cara Menghadapi Ejekan Tanpa Emosi

Dulu, hal-hal demikian sangat mengganggu saya, bahkan tidak jarang saya menangis selama beberapa hari karena merasa tersakiti. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan saya tahu bahwa saya adalah individu yang layak untuk bahagia apapun keadaan yang saya alami, mulailah saya tidak terlalu mencemaskan apa yang mereka katakan.

Nahh beginilah metode atau cara yang saya gunakan agar ketika diejek, saya menjadi lebih woles dan tidak emosian.

  1. Saya sangat percaya bahwa hal yang terjadi dalam hidup kita itu bersifat netral. Ia kemudian memiliki arti tergantung bagaimana kita memberi makna padanya. Katakanlah begini; semua ejekan yang kita dengar dari mulut orang itu adalah “hadiah”, kemudian menjadi pilihan kita apakah “hadiah” itu mau kita terima atau tidak. Biasankanlah untuk tidak menerima dan menaruh ejekan itu di dalam hati karena itu akan membuat kita menjadi sedih.
  2. Ejekan yang kita peroleh, bisa kita ambil pandangan positifnya. Seperti Tulus pada lirik lagunya Gajah, ia mengambil hal postif terhadap ejekan yang pernah ia peroleh saat anak-anak. Tulus bilang, gajah itu hewan cerdas, terima kasih karena kalian sudah mendoakan saya. Nah, kalau kasus yang saya alami kalu diejek seperti tiang listrik, saya membayangkan bagimana dunia tanpa saya (baca : tiang listrik), maka mungkin dunia kan gelap.. hehe
  3. Mencintai diri apa adanya. Kalau boleh diminta secara alami, mungkin saya akan minta tubuh yang tanpa cela, tapi itu semua tidak mungkin dan saya juga percaya bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna walaupun dengan ketidaksempurnaan di mata makhluk lain. Percayalah pada Tuhan karea Dia adalah yang Maha Pengasih dan Maha Penakar, ia memberikan hal-hal luar biasa pada fisik kita. Jangan karena omongan orang lain, hal itu membuat kita tidak bersyukur. Tak mengapa orang lain bilang kita itu sipit seperti Cina, memangnya ada masalah dengan Cina, bersyukur saja kita diberi penglihatan yang baik.
  4. Jadikan bahan pembelajaran dalam hidup. Terus terang saya banyak belajar dari para pengejek tadi, karena merekalah saya tumbuh menjadi kuat. Dan karena saya tahu rasanya diejek atau diolok-olok, saya merasa tidak tega melakukan hal demikian terjadap orang lain. saya tidak mau menjadi jahat dengan melukai orang lain.
  5. Jadilah menjadi lebih baik. Bukan berarti kita operasi plastik atau hal lain, karena jika kita masih percaya bahwa diri kita buruk, maka teknologi bedah plastik apapun yang akan membantu kita tidak akan membuat kita tenang dan bahagia. Jadilah pribadi yang lebih baik dari sisi yang lain, karena bisa jadi Tuhan memberikan kita kelebihan di hal yang lain.

Begitulah cara menghadapi ejekan tanpa emosi, temukan caramu yang paling tepat, tapi hal di atas sudah saya lakukan dan sejauh ini berhasil. Saya tidak mudah terpancing menjadi marah atau balas dendam, justru hal itu membuat saya memilah kalimat untuk diucapkan karena kita hidup dengan tingkat kebaperan orang yang berbeda-beda.

Yukkk menebarkan cinta, jangan tebarkan kebencian.

Bukan kejadian yang mengubah seseorang, tetapi orang tersebut yang mengubah dirinya sendiri dan mengambil pelajaran dari kejadian itu.

 

You May Also Like

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!