Besok Sore Review Drama Korea 2022 Ulasan Drama Korea Kill Heel (2022)

Ulasan Drama Korea Kill Heel (2022)

Ulasan Drama Korea Kill Heel (2022)

Kesan pertamanya saya tulis di sini yaaa. Memang drama ini tidak sering dibicarakan seperti drama TVN lainnya, meski demikian, saya nonton sampai habis dan akan saya ulas usai nonton sampai episode 14.

Awalnya…

Awalnya saya pikir drama Kill Heel akan jadi drama model perselingkuhan atau drama dengan konflik kental untuk urusan rumah tangga.

Bagaimana tidak, drama ini menyuguhkan perempuan yang bisa melakukan apa saja untuk hal yang mereka inginkan. Termasuk “menjual” diri mereka. Bahkan bukan hanya perempuan, melainkan pegawai laki-laki juga.

Serumit itukah dunia kerja di sana?

Nonton Drama Korea Kill Heel (2022)

Berjalannya Waktu

Ternyata Kim Ha Neul meski peran utama. Ia bukan peran kunci. Peran kunci ada pada Manager Umum Gi Moran. Moran digambarkan menjadi perempuan yang sukses dan nampak kejam.

Benarkah demikian?

Awalnya, saya melihat sosok peran utama Woo Hyun (Kim Ha Neul) sebagai korban. Namun, ia juga pelaku. Dengan keinginan kuatnya. Ia bisa menjadi “ganas”.

Kemudian, ada perempuan lainnya yang dimainkan oleh Kim Sung Ryung (karakter Baek Oksun). Oksun nampak seperti saudara bagi Moran. Namun, karena kecemburan yang menahun dan berlapis-lapis. Menyebabkan dendam.

Pada perjalannya. Drama ini adalah tentang dendam Baek Oksun pada Moran yang melibatkan Woo Hyun pada beberapa momen.

Woo Hyun seperti “digoreng” untuk kepentingan.

Adalagi mengenai Nyonya Ko Eunnara (isti dari Pimpinan yang terlibat kisah dengan Woo Hyun). Ia seperti Nyonya yang selalu cemburu, memaksa dan bisa melakukan apa saja pada orang lain agar keinginannya terpenuhi.

Sepanjang kisah.

Drama ini tentang kisah pertarungan perempuan, pada dunia karir, keluarga, pernikahan, persahabatan sampai urusan anak.

Karakter Kuat

Tidak ada karakter yang benar-benar lemah dan suci.

Tidak ada karakter yang benar-benar buruk dan selalu mirip iblis.

Tidak ada yang benar-benar bersih atau buruk, yang ada hanyalah karakter-kakarakter kuat dari masing-masing luka yang mereka alami.

Ada yang berapi-api karena karir.

Ada yang berapi-api karena kecemburuan.

Ada yang berapi-api karena menginginkan lelakinya.

Ada yang larut dalam kesalahpahaman tanpa ujung.

Akting mereka?

Kece semua.

4 Episode Terakhir Paling Asyik dan Bahkan Bikin Sedih

Saya suka drama romansa kayak Bussines Proposal. Suka episode awalnya, kemudian kecewa sama endingnya yang cuma gitu aja.

Itulah kelemahan dari drama yang sifatnya umum.

Kill Heel malah menemukan tempo terbaiknya saat-saat episode mendekati habis. Wow, saya berasa dibuat seimbang dengan nonton banyak genre.

Segala tirai misteri terbuka lebar dan gamblang.

Tiga perempuan di sini daebak semua. Mereka bertarung sampai mereka nggak bisa bertarung.

Jadi Apakah Bagus?

Bagus.

Intrik.

Masalah.

Kecemburan.

Emosi.

Dendam.

Dan penderitaan.

Mantap dirangkum dengan baik di Kill Heel. 14 episode rasanya nggak kepanjangan. Meski bukan yang terbaik dan suka banget. Kill Heel melebihi ekspektasi saya karena kisah tersembunyinya.

Lagi-lagi. Kita nggak bisa lihat orang sepotong doang. Semua perempuan di sini punya lukanya masing-masing.

Menyedihkan memang. Memilukan.

Penutup

Link trakteer mimin ada di sini.

Alhamdulillah. Udah liburan, jadi bisa nulis dan nonton drakor lagi.

2 Likes

Author: besoksore

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!