Sinopsis VIP Episode 5 Part 1

Sinopsis VIP Episode 5 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini yaa.. ini adalah minggu kedua dari drama ini, masih belum mantep mau gimana kedepannya. Ohh iya, kadang drama ini kerasa pendek karena nggak banyak dialog, jadi kayak gambaran-gambaran galau gitu. Saya juga bakalan hanya merekap di bagian yang saya pikir lebih baik direkap.

Kilas balik ke 2010 di mana Na Jung Sun masuk ke perusahaan. Saat baru masuk ke perusahaan, Jung Sung sudah berteman dengan Hyun A, saat itu Park ditunjuk untuk membimbing Jung Sun.

Jung Sun menggambarkan bagaimana karakter suaminya.

“Mungkin dimulai sejak pertama kita bertemu. Dia rajin, sopan dan…. dia berhati-hati dengan ucapannya. Dia bukan orang yang paling baik. Tapi dia manis.”

Beginilah perempuan ketika sudah jatuh hati. Nggak beda jauh sama klean-klean guys.

“Aku menyukainya begitu saja.”

Park saat itu bahkan membantu Na Jung Sun yang salah dalam melakukan pekerjaan. Gimana nggak klepek-klepek hati wanita yang suka lemah ini kayak bihun di prasmanan.

****

“Aku mengetahui ini di kemudian hari. Tapi dia berpaling setiap kali berbohong.”

Episode 5 (Retakan)

Kembali ke kelanjutan episode 4 lalu.

“Jelaskan situasi ini padaku.” Ucap Na Jung Sun. “Kamu sungguh punya wanita lain? Jika kamu menyangkal. Aku akan memercayaimu.” Wkwkwkkwkw njir kenapa sama kek Sunny ke Suneo tahun lalu yaaa… Jang Nara tobat dong kamutuhhh tobattt!!!

“Jung Sun Ah…”

“Aku akan percaya. Sangkal saja.”

 

“Sudah berakhir.”

“Aku harus pulang.”

“Jung Sun Ah….”

****

Jung Sun pulang dengan taxi dan saat itu hari hujan. Ia pulang dan langsung mengunci kamar. Tak diperbolehkannya Park masuk.

Esok harinya, Jung Sun juga nyueki Park.

Abis itu jalan-jalan motor-motoran dong sama genk motornya. Karena kesel, dia baik motor paling kebut.

*btw, yang diotak saya adalah….. Jang Nara kan pendek banget. Naik moto gede berat dan tinggi. Keknya hampir mustahil gitu. Nggak salah kalau kalau motornya honda beat atau yamaha mio. Nahhh ini.

Dengan teman anggota genk motornya. Jung Sun curhat.

“Kenapa semua orang yang kucintai akhirnya meninggalkanku. Aku benar-benar yakin bahwa dia tidak akan pergi.”

“Kamu bodoh. Kamu tidak boleh memercayai seseorang. Kamu harus percaya pada burung camar di sana.”

“Tepat sekali. Kenapa aku melakukan itu? Jangan bilang ayahku…”

“Aku tidak akan mengatakannya. Astaaagggga si berengsek itu!!! Tidak apa-apa. Kamu tidak boleh mati karena hal seperti itu.”

“Begitukah?”

“Hanya memikirkan bagaimana dia bersama wanita lain membuatku kehabisan napas dan menjadi gila. Kuharap aku tidak pernah melihatnya. Kenapa aku mengikutinya?”

“Hal sebusuk itu pasti akan diketahui.”

Jung Sun menangis. “Aku takut. Aku bisa kehilangan dia. Apa yang harus aku lakukan ahjussi jang? Ottokeee?”

Lanjut ke bagian 2 klik di sini.

You May Also Like

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!