Sinopsis Golden Garden Episode 1 Part 1

Sinopsis Golden Garden Episode 1 Part 1 – Hay guys, kali ini saya mau buat sinopsis drakor yang kayaknya bakalan panjang sampai puluhan episode. Pemeran utama dalam drama ini adalah sama kayak Marry Me Now? Itu lho. Yang pada jadi dokter. Mereka dipertemukan lagi di drama ini.

Episode selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini yaaa guys. Selamat membaca. Semoga saya kuat bikin sampai selesai ya.

Sebuah panti asuhan bernama aram di busan.

“Se Mi gadis yang manis. Teman-temannya menyukainya karena dia baik. Semua orang dewasan menyukai Se Mi karena dia sopan. Se Mi berbeda dengan anak lain. Bukan itu saja, dahulu…”

Ucap Mbak-Mbak yang membacakan cerita di depan anak-anak.

Kemudian ada suara yang dikatakan Eun Dong Joo (Dimainkan oleh Han Ji Hye).

Ada cerita yang kudengar di panti asuhan. Ada seorang gadis yang terlahir di hari yang sama dengaku. Juga memiliki nama dan takdir yang sama. Karena orang itu dan aku tinggal di dunia yang sangat berbeda. Kami tidak diizinkan bertemu. Meski bertemu, salah satu dari kami harus menghilang. Karena salah satu dari kami telah saling berbagi takdir.

Ada semacam animasi cerita pengantar.

***

Eun Dong Joo bekerja sebagai perawat nampak sedang memasak sup rumput laut. Rekannya bertanya, “Ada yang ultah? Kenapa menyajikan sup rumput laut dan kue untuk sarapan?”

“Hari ini ultah Bambi. Jadi, aku akan memberinya selamat.”

“Astaga, kamu terlalu perhatian.”

Kemudian Dong Joo memejamkan mata dan berdoa.

“Kamu sedang apa?” tanya rekannya merasa aneh.

“Sebenarnya ini hari ulang tahunku, jadi, aku membuat permohonan.”

***

Eun Dong Joo dengan wajah cerita masuk ke ruangan bambi diopname. Eun Joo bakan bernyanyi.

“Ini hari ultahku. Aku tahu kamu berpuasa, tapi kita tetap harus merayakannya. Ayo tiup lilinnya. Aku menyiapkannya untukmu.”

Lilin ditiup. Bambi langsung mencomot dengan membabi buta.

“Tidak boleh… kamu sedang berpuasa.” Teriak Eun Dong Joo.

“Tidak apa-apa. Jika makanannya dimakan, tidak ada 1 kalori. Konon, kamu harus makan seperti ratu untuk sarapan.”

“Aigoooo sadarlah. Besok kamu akan mendapatkan masalah besar karena akan operasi!”

“Apa julukanku?”

“Epikur cantik bagai pergi, bambi.”

Tarik menarik kue terjadi. Eun Dong Joo sempat akan menang karena berhasil mengancam. Hingga tangan Eun Dong Joo digigit Bambi. Kalahlah dia. Kue berhasil dimakan si bambi.

Kemudian wali dari bambi datang… “OMEEEGAATTT…. Situasi macam apa ini? honey… kamu melanggar janji kita.”

“Tidak bukan begitu.”

“Kakimu encok karena kamu terlalu banyak makan. Kaki bambi-mu menggemaskan. Kini jadi kaki gajah.” Wkwk.

“Aku hanya…”

“Kamu akan dioperasi besok. Jadi. kamu harus berpuasa. Bukankah kita akan bercerai jika kamu melanggar janji?”

“Tidak… bukan begitu… aku tidak berniat memakannya. Ini karena dia. Dia bilang jika aku tidak makan kue ultah, aku akan sial tahun depan.”

“Tidak…. aku hanya…….”

“Katakan siapa kamu? Eun Dong Ju? Baik Eun Dong Ju. Jika kamu perawat, kamu harus fokus merawat pasienmu. Kenapa kamu repot-repot merayakan ultah mereka?”

“Dengar dulu.” Teriak Eun Dong Ju.

“Dengar apa? Kamu tidak punya urusan di sini. Pergi sono!!!!”

***

Beda nasib dengan sabina yang mandinya mewah banget. Tuhan, kapan ini saya bisa mandi seperti ini? Ibu Sabina,  Shin Nan Sook pun masuk.

“Apa itu?” Emak memberikan minuman ijo. Sepertinya air lumut.

“Kamu tidak melihat kerutan di bawah matamu? Jika melawan para gadis muda itu, kamu harus siap untuk meminum apapun.”

Sabina meminumnya.. keknya nggak enak gitu. “Rasanya nggak enak.”

“Minuman manis nggak baik untuk kesehatanmu. Habiskan.”

Kemudian Emak menepuk tangannya. Masuklah pelayan dengan kue yang nampak mewah.

“hbd to sabina.”

“Hari ini?”

“Ya.”

“Ah yaa… hari ultah Eun Dong Ju.”

Hussttttt…. “Omma kan udah bilang, lupakan nama Eun Dong Ju. Lupakan dulu kamu Eun Dong Ju. Dan kamu bukan dia. Kamu selalu menjadi sabina. Kamu tidak ingat tinggal di korea. Kamu kreator kecantikan korea-amerika. Mengerti?”

“Jangan khawatir. Mengenai itu, aku lebih teliti dari ibu.”

“kita sudah melewati banyak kesulitan untuk sampai ke sini. Dalam setiap kesulitan itu, kita melaluinya bersama dan bertahan.”

“Seorang sutradara pernah berkata. “aku masih mau lebih”. Perjalanan ibu masih panjang jika ingin puas.”

“Benar. Kita hampir sampai puncak. Jadi, kita harus melanjutkannya. Ayo cepat. Kita menuju puncak sekali lagi hari ini.”

berlanjut ke bagian 2 yaaa… klik di sini.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!