Besok Sore Kumpulan Tulisan Curhat Mimin Menanyakan Pembaca, Silakan Kasih Kritik dan Saran

Menanyakan Pembaca, Silakan Kasih Kritik dan Saran

Menanyakan Pembaca, Silakan Kasih Kritik dan Saran

Selamat pagi. Karena tulisan ini saya buat pagi-pagi sekali, izinkan saya pada tulisan ini mengajak pembaca sekalian untuk ngasih tahu saya tentang kritik dan saran yang bisa diberikan untuk besoksore.com dalam perjalanan berikutnya membuat ulasan.

Saya bersyukur setidaknya ketemu sama pembaca yang baik-baik. Misalnya kalau saya salah ketik, apalagi soal nama. Langsung dikasih tahu. Pernah salah ketik juga harusnya JTBC tapi TVN, terus dikasih tahu, eehh ini bukan salah ketik yaa. Tapi salah paham. Pernah dikritik juga harusnya Mas yang main dikatakan langganan JTBC, bukan langganan OCN, katanya saya harus riset dulu dalam menulis.

Dan masih banyak lagi. Saya senang kalau pembaca memberikan pemikiran mereka lewat pandangannya, bisa jadi berbeda dengan saya tidak masalah. Pokoknya original menurut pandangan mereka.

Apa Sih Tujuan Bikin besoksore.com?

Pada dasarnya adalah berbagi.

Berbagi pikiran saja. Kalau teman-teman sering baca tulisan saya. Pasti sudah tahu kalau usia saya sudah kepala 3. Pada usia ini, lingkaran pertemanan sangatlah mengerucut. Kebebasan untuk berdiskusi dengan teman satu frekuensi berkurang.

Alasannya wajar. Semua orang sibuk dengan nasib yang membawa mereka masing-masing.

Dulu, setelah nonton drama. Saya selalu menuliskan kalimat “komentar…. *diisi judul drama di mesin pencarian google. Tapi saya jarang nemu apa yang saya inginkan. Biasanya yang keluar malah web besar yang mana mereka tidak mewakili pribadi. Mereka adalah wajah perusahaan yang mana bisa ditumpangi banyak hal ketika menulis.

Akhirnya daripada mengharapkan dari orang lain. Saya membuatnya sendiri.

Urusan ngomongin drama di blog. Saya sudah memulainya dari tahun 2001. Dari domain gratisan. Kemudian mulai fokus di besoksore.com di tahun 2017. Kalau dihitung, sudah satu dekade.

Saya melihat diri saya yang dulu berbeda dari saya sekarang. Tentunya karena pengalaman dan tempaan hidup. Beberapa selera saya berubah sekali. Dulu, yang bisa kesemsem baper karena drama romance. Sekarang nggak terlalu demikian.

Jadi bukan berarti saya nggak baper nonton drama lho.

Akan sangat tidak wajar ketika nonton drama bagus tapi nggak baper.

Meski Tumbuh Banyak Sosmed dan Cara Orang Mengulas Saya Masih Menulis

Coba lihat di sekelilingmu.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan makin banyaknya orang yang suka sama drakor. Semua orang bisa bicara. Ada yang tenar di instagram dengan akunnya, ada yang di youtube, ada juga yang di tiktok.

Karena kecintaan saya pada menulis. Sebisa mungkin saya masih setia menulis. Bukan di sini saja. tapi di beberapa tempat. Kalian juga bisa membaca tulisan saya soal kehidupan, tidak melulu soal drama. Menonton drama hanyalah satu aspek dalam hidup saya yang berlapis-lapis.

Satu Hal yang Saya Pegang Teguh

Kejujuran.

Saya tidak menambah-nambahi agar dramanya menjadi buruk.

Saya tidak menambah-nambahi agar dramanya menjadi bagus.

Semuanya adalah pandangan saya pribadi. Kalau saya berkomentar tidak bagus, saya punya pegangan akan hal itu. Biasanya saya jelaskan pada tulisan. Pastilah ada perbedaan pendapat. Laah namanya saja komentar bukan?

Kalau saya sering salah dalam menulis. Saya tidak malu akan hal itu. Nanti bisa diperbaiki. Tapi yang saya malu adalah kalau saya jahat.

Saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri, apa saya sudah mulai jahat? Apa saya sedang jahat atau bagaimana?

Ada Pembaca Bilang Mending Saya Jangan Bikin Review

Katanya saya bisa membuat pembaca salah kaprah.

Juga katanya saya saya terlalu banyak berkeluh kesah ketimbang menilai secara bijak.

Begini.

Menghilangkan kebiasaan yang sudah terbangun lama itu susah. Nggak nulis itu susah. Kalau saya nggak nulis, saya akan merasa ada yang kurang dalam hidup saya.

Kemudian dari kegiatan saya menulis sebagai hobi, di dalamnya ada pendapatan yang saya dapatkan untuk menghidupi saya, keluarga saya, dan hewan peliharaan saya. Maka menulis di beberapa titik sudah sama seperti bekerja, meski saya anggap pendapatan saya di situ sebagai konsekuensi logis saja.

Punya blog bagi saya adalah rezeki.

Jangan sempitkan rezeki dengan uang saja. Saya menjadi orang yang ikut bahagia ketika penonton drama menemukan hal-hal yang lebih dari hiburan. Sangat indah kalau ada hal-hal indah sampai banget ke hati.

Melihat Pola Pembaca

Pembaca saya kadang pengetahuannya lebih banyak dan baik. Seringkali saya dapat masukan dari pembaca, bahkan drama Kairos kemarin saja. Saya lanjut nonton grgr komentar pembaca yang menjanjikan. Kemudian bagus dramanya.

Terima kasih pembaca sekalian.

Untuk urusan drama yang sudah berlalu. Saya juga dapat beberapa rekomendasinya dari pembaca.

Saya juga melihat pembaca tetap tegak dengan pandangannya bagaimanapun saya nulis. Mereka adalah pribadi yang amat sangat merdeka dengan kehendak dan selera mereka. Saya yakin sekali, kadang pembaca hadir ke blog saya bukan sekadar acuan, hanya melihat bagaimana komentar saya.

Untuk Ukuran Kebijakan Akan Saya Perjuangkan

Terima kasih lho sudah diingatkan.

Saya amat mencintai kebijakan. Tapi dalam perjalananannya saya nggak langsung jadi bijak. Bijak menjadi yang saya upayakan. Karena output dari kebijakan adalah keindahan. Siapa yang nggak cinta sama kebijakan bukan?

Tidak semua yang saya ungkapkan adalah kritik. Di beberapa drama saya merasa nggak nemu kekurangannya, drama itu bulat. Saya juga mencoba berimbang sesuai temuan saya.

Hal itu dinamis, terus diupayakan.

Tulisan Saya Memang tidak Baik/Bagus

“saya tidak melihat tulisan anda baik secara umum.”

Betul.

Saya tidak pernah merasa tulisan saya bagus atau baik. Saya tidak tahu betul bagaimana kaidah review yang benar sampai saat ini. Tulisan saya kadang tidak lebih dari tulisan biasa saja antara teman. Tidak ada bahasa meliuk indah. Kadang cuma hahahihi yang biasanya kalian temukan dalam obrolan biasa saja.

“Tulisan anda cocoknya buat status facebook atau lainnya.”

Saya nggak punya facebook pribadi. Hehe. Sejak tahun 2016.

Saya sudah mencoba beberapa sosmed dan tidak punya kenyamanan karena kegaduhannya. Saya butuh tempat yang lebih privat. Dipilihlah blog.

Saya membayar sejumlah uang untuk membangun besoksore.com tiap tahunnya dari 2017. Tidak murah. Hal itu didasari dari pendangan ingin mengekspresikan diri lebih bebas. Saya pilih blog karena di dalamnya saya berangkat dari kecintaan saya pada menulis.

Pada Akhirnya…

Terima kasih untuk pembaca sekalian siapapun itu. Terima kasih atas kepedulian kalian dengan bentuk kritik dan sarannya.

Saya masih terbuka untuk kritik dan saran lainnya.

Monggo jika berkenan. Bisa ditulis di komentar. Jangan minta maaf, tidak ada yang salah dari komentar kalian. Kalian adalah manusia yang autentik sesuai dengan pemikiran kalian.

Saya buat tulisan ini supaya komentarnya lebih terkumpul dengan baik sesuai dengan topik.

Salam hangat.

Mimin besoksore.com

Buat kalian yang ingin membantu mimin dengan memberi tip. bisa klik link yang ini. terima kasih.

2 Likes

Author: besoksore

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

23 Comment

  1. saya pertama kali mampir di blog besoksore sekitar 2019 pertengahan mau ke-akhir-an (apasih? XD)
    tujuan saya baca blog kaka admin, tujuannya sama yang kaka admin jelasin di atas..
    saya search google dengan kata review drama A, yang muncul rata-rata blog kelas media besar.. yang isinya gak sreg dengan yang saya inginkan..
    lalu jadi rajin baca blok besoksore, terasa bagai ngobrolin drama sama temen meski gak tatap muka..
    setiap tulisan atau ketikan kaka admin seolah-olah saya dengerin aja,
    kadang kaka admin sisipin lawakan yang membacanya saya pun senyum-senyum sendiri..
    namanya pemikiran orang beda-beda, kadang kaka admin rekomendasikan pun ternyata saya kurang sreg.. adaaaaa,
    setelah saya ingat-ingat, sesungguhnya dalam strategi marketing ada yang namanya demografi, salah satu cabang dari statistik..
    intinya si demografi ini adalah target pasar(dalam kategori drama yaitu target penonton)
    kenapa saya hampir selalu setuju dengan review kaka admin bseoksore, karena demografi kita sama..
    wanita akhir 20~awal 30tahun..
    feel-nya ketika kita nonton drama anak sekolahan udah gak kerasa lagi, karena kita udah banyak makan sama garam kehidupan, dan udah eneg bosan sama drama sekolahan yang udah pernah kita tonton.. rasanya akan seperti itu lagi-itu lagi..
    dan preferensi setiap orang terhadap genre sebuah film, drama pun beda-beda..
    mungkin kita sama-sama wanita, tapi bisa jadi saya sukanya genre melodrama atau rom-com, tapi misalnya kaka admin sukanya action atau thriller.. ketika terjadi perbedaan seperti itu, bukan berarti saya harus bilang kaka admin harus bubarin ini blog.. enggak
    yang seharusnya terjadi adalah, bijak sebagai pembaca.. ambil masukan atau pendapat yang kita mau, tapi biarkan saja untuk pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat kita..
    toh kaka admin selalu bilang bahwa ini pendapat pribadi, kalo ada tontonan yang bagus kaka admin akan bilang rekomendasi bukan “kalian harus nonton”
    ketika ada yang kurang bagus, kaka admin selalu menyelipkan kata “pendapat pribadi, terserah kalian mau nonton apa enggak” bukan “kalian jangan nonton ini”
    ibarat blog itu sebuah rumah, pembaca adalah tamu, yang punya rumah menata halaman/taman depan rumahnya, itu terserah dia.. bukan berarti si tamu akan bilang, “saya gak suka sama taman rumah kamu, pindah rumah aja kamu ke daerah ini/itu yang rumahnya banyak taman kayak gini”

    saya komentar kayak gini karena saya ingin mendukung kaka admin,
    saya akan kehilangan banget blog yang searah dengan opini saya ketika nonton drama atau film..
    senin pagi saya selalu buka blog besoksore, untuk melihat apa ada tulisan baru dari kaka admin,

    btw, saya juga mengurangi media sosial karena ketikan jari netijen lebih tajam dari mulut Bu Tejo di film Tilik..

    1. terima kasih komen panjangnya.
      logikanya masuk akal.
      kalau boleh jujur, saya agak terdiam ketika membaca “jangan nulis review…”
      kesannya apa yang saya lakukan seolah buruk sekali. tapi saya ingat tujuan awalnya, saya di sini bukan untuk dapat “pecinta yang mabuk” akan saya. saya harus berani tidak disukai.

      kemudian saya jalan lagi. saya ambil pelajarannya. kemudian mengulas lagi yang perlu diulas.

      kalau untuk urusan sosmed. saya ada rasa “sudah eneg” di beberapa momen. kalau besoksore.com punya sosmed pun bukan hal yang utama, melainkan sebagai salah satu jalan agar mudah berkomunikasi.

  2. Halo Min, saya sudah mengikuti blog ini sekitar 2 – 3 tahun. Saya dan suami kebetulan penggemar drakor, jadi sering baca kesan pertama di sini dulu sebelum nonton. Banyak yang dibilang Mimin kurang bagus, ternyata memang begitu. Tapi kadang ada juga yang menurut saya bagus – bagus saja, namanya juga selera kan? Agak lucu ada yang ngelarang Mimin nulis review, lha ini kan blog Mimin, terserah – serah lah mau ngereviewnya gimana, kalo ga suka ya jangan baca, buat aja review sendiri, hehehe.. Saya sampe baca tulisan – tulisan awal lho, karena banyak drakor lama yang belum saya tonton juga. Saya juga suka baca tulisan Mimin walaupun bukan tentang drakor. Umur saya di atas Mimin yang baru di awal 30, tapi kalau saya baca tulisan Mimin kadang suka tertangkap sedikit “kepahitan” yang pernah dialami (maaf kalau sok tahu, tapi kesannya gitu). Terus semangat ya Min, tetaplah menulis jujur seperti sekarang ini.

    1. tentu dong. dan saya bangga akan kepahitan itu. hehehe.

      kepahitan bisa jadi bahan bakar yang tepat dalam menjalani hidup.

      wwaaaah Indah sudah lama mampir di sini yaaa. Terima kasih masih suka mampir di sini. Tetap sehat berserta keluarga di rumah.

  3. Banyak yang punya pendapat apalagi sebagai penulis blogger jangkauan kita bukan hanya satu dua kalangan. Semua orang bisa ngikutin. Aku salut sama kaka. Gak semua orang bisa konsisten dalam hal menulis (catat: pemalas semakin banyak). Kaka jangan pernah berhenti nulis. Seorang penulis harus siap menerima semua pendapat. Gak selamanya buruk. Mereka bisa membuat kaka lebih kuat. Toh hal seperti ini justru bisa bikin seorang penulis berkembang. Kaka membuat seseorang gemar membaca, dan suatu hari nanti akan lebih banyak orang dengan hobi membaca berkat seorang penulis yang konsisten seperti kaka.

    1. aamiin. yang jelas membaca juga nikmat. saya juga ada di posisi pembaca.
      mungkin sesekali saya juga harus memposisikan diri sebagai pembaca tulisan sendiri. kemudian berbenah lagi.

      terima kasih Alia.
      Alia ini bukan adiknya Sisca Kohl yang itu ‘kan? hehhe

  4. Youre good, i started read this blog since corona. Terlepas dari pernah suka dan kesel terkadang dgn tulisan di blog ini, the good things yang saya dapatkan bahwa penulisnya memang pecinta drama. Saya juga menulis di sebuah blog, membaca di banyak blog, but this blog is the only one that i can find all of the title of kdrama. Jadi saya ingin bilang penulisnya hebat. Kalo saran saya mungkin ada benarnya utk kita lebih memperhatikan penggunaan kata yang tepat agar dlm berbagi pendapat kta tidak akan terkesan menyudutkan atau menghakimi suatu karya. But overall saya tauh tiap penulis tdk prnh bertujuan seperti itu, trkdng kta tdk sengaja menuliskan kata yg kurg tepat saking kecewanya dgn sebuah karya yg kita lihat. So its wonderfull ketika saya baca postingan ini. Saya respect dgn penulis yg selalu mengintropeksi diri dari readersnya. Please don’t stop writing, banyak yang suka membaca tulisan di blog ini,, semangattt.

    1. ohya.
      pokoknya ohya. terima kasih sarannya. saya tampung banget.
      saya akan memperhatikan lagi kata yang tepat, namun bisa mewakili tanpa menjadi hakim.

      semangat kok. saya masih senang menjalaninya, baik sepi pembaca atau ramai pembaca. hatiku tak pernah sepi. 😀

  5. Kalau kritik dari saya paling coba dibaca ulang min tulisannya, kadang ada guyonan eh karena ada typonya bukannya ketawa malah saya jadi mikir “Ini mimin mau nulis apa ya?” wkwkw
    Sebagai orang yang baru nonton drakor 2 tahun belakangan ini, saya sejauh ini cuma cocok baca review drakor dari besoksore. Jujur saja, mayoritas review drakor itu terlalu subjektif (atau mungkin cari aman) dalam arti semuanya dibilang bagus, ada kritikan pun juga tidak jelas. Beda dengan blog review film atau serial barat, kritiknya lebih gamblang dan pembacanya juga jarang sekali yang sensian kalau beda pendapat. Menurut saya review di besoksore ini walaupun subjektif tapi berasa objektif, kenapa? kalau mimin memberi kritik pasti ada penjelasannya tidak hanya sekedar bilang engga suka tanpa alasan. Saya miris kadang kalau mimin selalu harus menekankan bahkan beberapa kali dalam satu tulisan kalau selera orang beda-beda. Ini menunjukan masih banyak pembaca sumbu pendek. Tapi ga heran sih, kebanyakan orang Indonesia emang masih anti-kritik dan tidak menerima perbedaan pendapat, apalagi udah ditambah bumbu obsesi terhadap sesuatu (dalam hal ini Korea).
    Hal ini bisa dibuktikan dari komentar yang nyuruh mimin ga usah ngereview lagi. Saya bisa pastikan komentar itu ada pada review drama yang ramai penontonnya atau drama yang pemainnya punya fans segambreng. Saya bisa pastikan pula itu juga perwujudan dari kekesalan karena ada yang tidak suka dengan apa yang dia sukai. Gini ya pembaca budiman, kalau emang anda cerdas harusnya taulah ya bedanya kritik dan hujatan/ujaran kebencian.
    Buat mimin tetep pertahankan kejujurannya mereview ya min, semua orang berhak punya perbedaan pendapat selama tidak berniat untuk menghujat atau menjatuhkan. Kalau masih ada yang bandel saya siap bantu ‘menegur’ min 🙂
    Saya juga mau nambahin kutipan dari drama The Untamed, “Apa yang dilakukan orang lain itu tidak akan bisa dinilai dari perspektif kita. Benar atau salah itu tergantung dari niat dan tujuannya.”

  6. tapi saya sering punya pendapat sama loh, kayak drama it’s okay to be not okay, wah sepakat bangeeet….dan kalo mau nonton drama biasanya saya baca dulu disini, biar nggak zonk, hahahhaa….thanks!

  7. Saya udh mengikuti besoksore ini dari pertama muncul d halaman” pertama google setiap ketik kata kunci “Drama xxx review indonesia”.

    Menurut saya, mimin memang jujur dalam mengulas suatu drama. Terutama di bagian kesan pertama. Krn memang first impression itu penting sih. Untuk memutuskan apakah drama ini bakalan ditonton terus atau tidak. Dan juga yg selektif pilih drama bisa memutuskan.

    Terkadang pendapat mimin juga berbeda kok dengan saya. Misal menurut mimin Its okay to not be okay d awal punya plot menarik tapi di tengah2 mulai kehilangan arah. Bagi saya drama tersebut bagus dari awal sampai akhir. Tapi saya gak protes perkataan mimin. Toh itu opini mimin sendiri. Atau pas mimin bilang klo mimin gak suka Alice. Tapi saya suka. Eksekusinya walau ada beberapa plot hole yang mengganggu. Overall. Alice termasuk oke buat saya. Balik lagi drama itu subjektif kan?

    Tapi ada saatnya juga pendapat mimin sama kaya saya. Yg paling saya inget pas mimin bilang drama Forest ep 1-2 nya gaje banget. Dan saya sangattt setuju. Gak perlu sejam. 30 menit pun lgsg saya matiin tuh drama. Atau pas backstreet rookie. 1 ep dan saya langsung drop itu drama. Senada sm perkataan mimin yang drama itu gak jelas dan terlalu lebay (?)

    Intinya sebagai pembaca, saya butuh review yg jujur sih. Kalau mau lebih mantap, disertakan juga sisi positif negatifnya. Karena setiap drama pasti ada kelebihan kekurangan.

    Soal web besar yang merupakan wajah perusahaan dan ditumpangi berbagai oknum dkk. Saya juga setuju. Terkadang yang saya cari bukan promosi semata. “5 alasan kenapa drama X layak ditonton” atau “7 fakta menarik drama X, bikin baper!”. Saya gak butuh tulisan begitu. Saya butuhnya opini dri pribadi yg menonton. Dan aspek2 apa aja yang ada di drama tsb. Termasuk kritik dan alasannya.

    1. manggut-manggut. iya, seperti yang saya bilang, orang akan tetap dengan seleranya, dan beruntunglah orang-orang yang punya sesuatu yang dia sukai. ia menjadi teguh dengan alasannya menyukai.

      dan saya terharu sama paragraf terakhirmu Bai Ying Hua. karena secara “ilmu web”, mereka jauh di atas saya. saya sering menjadi tulisan yang nggak dianggap mesin pencari karena profesionalitas mereka mengelola web sampai ada di laman pertama terus.

      yang saya upayakan adalah menjadi manusia lewat tulisan.
      karena saya sadar betul pembaca saya adalah manusia.

  8. Hi Min, saya mengikuti blog ini sudah sekitar 1-2 tahunan. Tulisan mimin bagus, banyak faktor yang direview, sehingga ulasannya komplit,.

    Beda selera dalam drama sih biasa ya, namanya juga beda kepala hehe.
    Keep on writing min, tulisan dan review dari mimin membuat saya mau nonton atau tidak, kebetulan udah setahunan ini rada males nonton drakor, jadi selektif aja kalo misal mo nonton, secara tiap hari aja bermunculkan judul2 yang baru.

    1. emang, udah kayak jamur drama tuh. belakangan juga muncul drama-drama dari tv kabel yang bagus-bagus.
      netflix aja suka bikin drakor atau film.

      memang sedang ada dalam masanya.

      terima kasih inge… eeeehh punya blog juga ya. nanti saya mampir ah…

  9. saya membaca blog ini sepertinya akhir 2018 atau awal? sy sampai lupa 🙂
    dan sepertiny kita seumuran sy thn ini masuk di umur 31.. beberapa kesan pertama, review dan lain2 cocok dgn pikiran sy, walaupun ga semua donk,, tapi sy sangat menghargai apa yg sudah anda tulis.. bahkan sekarang setiap ingin mengikuti drama sy selalu menunggu ulasan kesan pertama bahkan review dr anda krn sy klo nonton drama senengnya marathon.. :).. percayalah banyak org2 sederhana seperti sy yg hanya butuh tulisan anda sebagai referensi nonton drama dan tidak ingin berlelah lelah mengomentari apa yg sudah anda ketik :).. tetap semangat menulis krn sy selalu menunggu tulisan anda 🙂 Hwaiting!!!!

    ps: sy beberapa kali komen di tulisan anda tp sprtinya tidak d balas 🙁 sy follow IG juga lho 😀

    1. Ya ampun. mian saya tidak membalas. soalnya kadang buka blog langsung ke bagian untuk ngetik supaya cepat selesai dan beralih ke pekerjaan lain.

      terima kasih telah sudi main-main di sini dan menyemangati jiwa saya yang kadang lelah ini. *hahahha.

      salam untuk Ranti, semoga senantiasa sehat.

  10. Ini satu2x blog yg rutin saya kunjungi, kalau yg lain paling tinggal ketik di google, apa yg muncul d halaman awal itu yg dklik. Kalau blog ini tempat langganan saya cari review drama korea.

    Mungkin karena usia yg sama, saya jg ada d usia awal 30an, mulai nonton drama luar sejak SD (jaman meteor garden, bkn drakor, tp dracin), setelah nongol endless love d tv bru beralih ke drakor, mulai dr nntn d tv, dvd bajakan, donlod gratisan, smpe skrg nge viu n netflix..

    Membaca review admin membuat saya seperti mendapat rekomendasi makanan dari org yg sudah mencoba ribuan masakan dbanding dengan yg baru mencoba puluhan jenis masakan, kemudian memberikan rekomendasi, walaupun tentu saja ada beberapa yg tdk sesuai selera juga (seperti makanan, ada yg doyan pedas ad yg manis bukan?), tp setidakx reviewnya selalu berbobot, bahasanya pun lugas dan kadang ad lawakanx yg bkin senyum2 sendiri bacax.

    Dian sastro saja yang ditanyain rekomendasi drakor baru bisa nyebut sebatas what’s wrong with secretary kim, crash landing on you, fight for my way, dll aja bkin w mikir, nah ini mbakx selerax bagus mgkin tp krn baru nntn dkit aja, jdix yah bsa blg yg itu okeh, pdahal klo dh nntn sebanyak yg lain mgkin rekomendasi ini cuman d anggap B aja..

    Jadi, terus semangat mbak menulisx, terlepas dr review yg kadang jg gak sejalan dgn seleraq, sya tetap suka membaca tulisan mimin..

    1. btw, saya juga lihat Dian Sastro yang menyebutkan drama-drama di atas.
      ingin rasanya menyodorkan rekomendasi ke Mbak Dian lewat tulisanku. tapi saya bukan siapa-siapa. hahahah. terus gimana caranya, Dian Sastro sepertinya sosok yang terlalu tinggi untuk diajak main-main di sini 😀

      terima kasih pokoknya sudah sering mampir.

  11. saya adalah salah satu silent reader besok sore yang rajin bgt buka blog ini hampir tiap hari untuk cari review drakor untuk ditonton. karna saya adalah penggemar drakor sejak jaman bahula maka saya mulai bosan dengan drakor yg ada saat ini dan saya sgt pemilih sekali dalam menonton drakor. mulai bosan dengan cerita cinta yg menye2 dan mulai mencari drakor yg menantang utk dipilih. dan kayaknya tulisan dibesok sore mewakili saya, ya meskipun ada yg berbeda namanya juga selera, bahkan saya hanya dengan baca review disini sudah mewakili saya nonton,, hehehehe..
    terus semangat menulisnya, jadikan kritikan sebagai alasan untuk menjadi lebih baik..

    1. iya Mita.
      semoga kedepannya lebih baik dari sisi penulisan. mungkin saya juga suka keterlaluan juga 😀
      apalagi sering langsung aja bilang “jelek” dududuud.

      terima kasih Mita sudah menjadi pembaca setia.

  12. Cuma blog review Mimin yang aku percayai. Meskipun kadang dibeberapa drama nggak sama pendapat 😂 tapi aku tetap suka. Review Mimin itu selalu jujur, suka bilang suka, nggak bilang nggak. Karena mungkin pandangan orang memang beda kali ya, jadi kalau ada hal yang dia suka dikritik, dia bakal KEBAKAR!! Gapapa min, cuekin aja. Aku suka ke orang yang malah marah-marah ke mimin karena drama yang dia suka dikritik:’) Drama itu kan suatu karya, dan suatu karya ‘dilahirkan’ untuk dinikmati keseluruhannya. Dan nggak semua orang bakal suka sama suatu karya kan? Nah, lagian, komentar pedes Mimin ke Drakor2 romance emang bener kok. Jarang banget ada yang fresh. Kayak cerita-cerita teenfict yang sering aku baca belakangan.

    Baca review Mimin itu seru banget. Rasanya kayak dengerin seorang temen yang lagi ngomong. Jadi nggak asing dan sangat enak buat dinikmati. Semoga mimin sehat selalu dan nggak nge down gara2 hate komen ya min:( sebagai pembaca review yang cukup setia, ehem, aku selalu menunggu review2 Mimin selanjutnya. Semangat!!! Lopyuuu kakkk:(

error: Content is protected !!