Sinopsis Marry Me Now? Episode 48 Part 2 – Untuk episode sebelumnya ada di sini dan lengkapnya ada di sini.
Yoo Ha mengatakan pada Jung Eun Tae bahwa dia kebingungan untuk menitipkan Eun Soo di akhir pekan. Mendengar hal itu, langsung saja Nyonya Jung bersedia untuk mengasuh Eun Soo di akhir pekan.
Ada kabar juga dari dr Kim yang menginginkah Eun Tae untuk pergi ke luar negri karena ada masalah. Namun Eun Tae menolak. Kabar itu sudah terdengar di telinga Yoo Ha.
***
Eun Soo ada di rumah Nyonya Jung. Dia ikut upacara minum teh dan Eun Soo tidak menyukai itu. saat Nyonya jung menginginkah Eun Soo memanggilnya bibi. Eun Soo jadi ingat Chae Hee Kyung yang sering membuat ibunya susah. Akhirnya melihat Eun Soo yang bersedih, Nyonya Jung memberikan Eun Soo makanan dan minuman yang Eun Soo mau.
Park Hyo Seob menemukan seseorang yang memotret Mi Yeon dari kejauhan. Namun ia tidak terlalu curiga. Kemudian Hyo Seob juga mendapatkan info dari ahjumma Shim dan Ahjussi Ma mengenai dokumen Mi Yeon di rumahnya yang mungkin ada yang mengacak-acak.
Yoon Siljang menemui Mi Yeon di rumahnya.
“Apa ada kabar dari perusahaan?”
“Selain Direktur Hong yang sedang pergi ke luar negri, tidak ada hal yang spesial.”
“Semua orang tahu aku disingkirkan dari perusahaan.”
“Ya. sebenarnya ada rumor, Anda mencari seseorang yang akan membeli gedung Anda diam-diam.”
“Ada rumor seperti itu? menarik. Ada masalah lain?”
“Tidak ada.”
Kemudian Yoon Siljang pun pergi. Mi Yeon pun merasa bahwa Yoon Siljang sama sekali tidak berbohong.
***
Jung Eun Tae berkencan dengan Yoo Ha dan sambil ngiklan samsung note 9 itu. yang harganya 17 jutakkkk itu.
Hingga ada obrolan, “Eun Tae-sshi, jika kamu mau menunda pernikahan kita, aku tidak masalah. Kita sudah menundanya demi ayah dan ahjumma, tapi aku tidak keberatan menikah setelah kamu ke Afrika.”
“Setelah aku ke Afrika?”
“Ya. jadi, kamu bisa ke sana tanpa mengkhawatirkanku. Aku bisa menunggu tiga sampai empat bulan.”
“setelah pergi ke sana, aku bahkan tidak yakin akan setahun atau dia tahun. setelah mulai bekerja di sana, aku tidak bisa berhenti di tengah-tengah.” Eun Tae pun tertawa, “Aku tidak akan ke mana-mana, hari ini aku menyadari aku tidak bisa pergi bahkan untuk sehari. Astagaaa… kamu terlalu cantik aku bahkan tidak bisa meninggalkanmu satu jam saja.”
Saat Eun Tae dan Yoo Ha menjemput Eun Soo. Ada Nyonya Jung (yang dipanggil nenek) sedang bermain dengan Eun Soo.
Saat Yoo Ha mengatakan untuk memanggil bibi pada Eun Soo. Nyonya Jung sama sekali tidak berkeberatan dipanggil nenek.
***
Perkembangan kafe ibu Kyung Soo juga membaik, dia menjual roti bakar dan berhasil menjual puluhan cangkir kopi.
Esoknya, Ibu Kyung Soo jauh lebih semangat dari sebelumnya. Saat keluar subuh-subuh, Ibu Kyung Soo melihat Sun Ha sedang melamun.
“kenapa kamu selalu di luar sini setiap subuh? Ibu tidak bilang apa-apa, jadi pasti bukan ibu penyebabnya. Ini soal keluargamu?”
“Ini bukan… Ibu, maaf, tapi aku akan berbenah di akhir pekan. Selama hari kerja, aku mau menemui keluargaku sesering mungkin.”
“Apa kamu belakangan bertingkah seperti mengurus seseorang yang sakit. Ibu juga tahu kerena ibu mengurus suami ibu bertahun-tahun. kamu bisa mengurus keluargamu, tapi urus dirimu sendiri dahulu. Saat mengurus orang lain, kamu juga bisa jatuh sakit.”
***
Da Yeon dan Jae Hyung sedang berkencan sambil berpegangan tangan.
“Kamu masih tidak bicara dengan ayahmu?”
“Ya. aku tidak akan menyerah dengan mudah kali ini.”
“Jika kamu memberontak karenaku, aku mau kamu menghentikannya. Kamu bahkan tidak tahu cara membenci seseorang. Tapi kamu melakukan ini terhadap ayahmu. Pasti kamu kesulitan.”
“Bukan seperti itu.”
Dan tiba-tiba mobil Direktur Yeon sampai dan Dir Yeon sedang mabuk.
Dir Yeon yang mabuk mengatakan, “Kamu bicara seolah-ulah aku tergila-gila dengan uang. saat di rumah, aku tidak pernah berbincang. Kamu mengabaikanku.”
Da Yeon pun memapah ayahnya dan meminta Jae Hyung untuk pulang. namun Jae Hyung menawarkan diri untuk membawa Direktur Yeon masuk. Dan akhirnya Direktur Yeon masuk ke rumah dengan bantuan Da Yeon.
Di ruang keluarga, Yeon Chan Ko masih mengomel yang dilihat oleh Nyonya Jung dan Eun Tae.
“Aku paling iri padamu Yeon Da Yeon.”
“Kenapa?”
“Karena kamu putri ayah. Karena aku ayahmu. Orang berikutnya yang membuatku iri adalah kamu. wanita yang suaminya adalah aku, Jung Jin Hee.”
“Ya yaaa… terima kasih sudah iri denganku.” Ucap Nyonya Jung.
“Selanjutnya Jung Eun Tae. Aku kakak iparmu, tidak… aku tidak iri padamu. Aku tidak berbuat banyak untukmu.”
“Aku senang kakak ipar menyadarinya.”
“Baik. Akan kukecualikan dia. aku tidak berbuat apa untukmu sampai kamu sekesal itu? istriku selalu bilang, jiwanya lapar. Putri yang aku besarkan seperti Tuan Putri, bilang dia malu denganku. Yakkk… kamu kira, ayah mau hidup seperti ini? ayah mau mengembangkan rumah sakit sedikit dan menyerahkannya kepadamu, itu saja. apakah itu….” Yeon Chan Ko masih mabuk.
“Jae Hyung. Pergilah. Kamu tidak perlu melihat ini. pulanglah.” Ucap Da Yeon.
“Baik. Kalau begitu aku pergi dahulu.”
“Yaaa kamu boleh pergi. Tidak ada cinta di keluarga ini. semua orang merasakannya kecuali aku. Yaaa aku mengerti. Aku orang luar.” Masih mabuk deh…
***
Hyo Seob berbicara pada Mi Yeon di apartemen milik Mi Yeon.
“Jadi. Apakah aku bisa bicara denganmu?” Ucap Hyo Seob.
“Tentang apa?”
“Banyak hal aneh terjadi di sekitarmu. Kamu diikuti dan ada yang memotretmu. Apakah ada alasan yang terpikirkan olehmu?”
“Sejujurnya, Tuan Yang dan Ayah Moon Sik mengkhawatirkanku.”
“Ayahnya Moon Sik? Aku tahu hubunganmu dengan Pak Yang sedang tidak baik. Dari yang aku tahu, ayahnya Moon Sik berutang banyak kepadamu.”
“Ya, tapi aku terus melihat mereka berdua. Mempertimbangkan gaya bisnis dan kepribadian mereka, mereka tidak mungkin berekan. Jika soal kesamaan, hanya ada satu hal… aku… itu kesamaan mereka. Itulah alasanku takut.”
Berlanjut ke part 3 yaaa klik di sini.