Sinopsis Marry Me Now? Episode 44 Part 1 – Episode sebelumnya sudah dibuat di tulisan yang ini (klik di sini).
Dokter berkata, “semua penyakit timbul dari rasa sakit. Jika kita menemukan alasannya, itu bisa membaik atau lebih ringan.” Ucap Dokter saat Lee Mi Yeon sedang menjalani tes MRI.
Hyo Seob berkata terima kasih pada Moon Sik atas keterbukaannya menceritakan tentang kakeknya. Begitupula Moon Sik yang mulai meminta maaf atas perlakuannya pada Hyo Seob sebelumnya. Setelah Hyo Seob pulang, ia mencari Mi Yeon. Hyun Ha mengatakan pada ayahnya bahwa Mi Yeon sedang mencari tasnya yang hilang.
Usai MRI, Mi Yeon seharusnya melakukan tes selanjutnya. Namun, Mi Yeon menolak untuk dirawat inap dan ia lebih memilih untuk datang setiap harinya ke rumah sakit. Saat Mi Yeon pulang, ia beralasan kepada Hyo Seob bahwa ia usai melakukan pemeriksaan regulernya di rumah sakit.
Park Yoo Ha berbicara empat mata dengan Park Jae Hyung. Mereka mulai mengatakan hubungan mereka masing-masing. “Kami akan menikah, apa itu tidak apa-apa?” Ucap Yoo Ha.
“Tentu saja kalian harus menikah. Sebagai adik kakak lelaki satu-satunya, aku menghargai keputusan kakak.”
“Baik. Terima kasih. Mari rahasiakan ini.”
“Noona, tidak akan menentang kami, bukan?”
“Tentu saja tidak. Kenapa Noona menentang kalian?” dan keduanya sebenernya mengobrol dengan sangat canggung.
***
Nyonya Jung datang kembali ke TK Eun Soo. Di sana ia menasehati Eun Soo yang bertengkar dengan temannya. Namun, Eun Soo malah menangis. Sebagai penghibur, Nyonya Jung menarik semua kata-katanya pada Eun Soo dan mengatakan bahwa temannyalah yang bersalah.
Nyonya Jung bahkan berpura-pura menjadi nenek yang menyeramkan. Hingga suaminya Direktur Yeon pun datang. mereka berdua akhirnya berbicara empat mata di kantor direktur Yeon. Nyonya Jung berdalih bahwa yang dia lakukan adalah demi memahami hati anak-anak.
Kemudian Direktur Yeon mulai membahas hubungan Da Yeon Jae Hung dan Yoo Ha Eun Tae.
“Kita harus menentang hubungan Da Yeon dan Jae Hyung.” Ucap Direktur Yeon.
“Mengapa harus demikian? Bukannya hubungan mereka adalah masalah yang berbeda? Ada sesuatu yang belum aku ketahui?”
Direktur Yeon pun marah, “Aku tidak mau bilang.”
***
Jae Hyung dan Da Yeon bersama. Da Yeon mengeluhkan hingga saat ini dia belum mendapatkan pekerjaan. Kemudian membahas sesuatu, “Ibuku aneh, dia menyiapkan kudapan untuk Eun Soo. Kurasa karena dia menyukai Eun Soo.”
“Tentu saja, sudah jelas semua orang menyukai Eun Soo. Percayalah padaku. Apapun yang terjadi, aku akan mendapatkan restu dan mengurus semuanya.”
***
Hyun Ha sedang memakan kudapan lama sambil browsing. Saat ada Mi Yeon, Mi Yeon menanyakan dari mana Hyun Ha mendaptkan kudapan itu? Hyun Ha mengatakan bahwa ia membelinya sendiri. (pada episode sebelumnya, Mi Yeon yang mulai linglung juga membawa kudapan lama sambil kebingungan di jalan).
Dokter menyarankan Mi Yeon untuk merekam segala hal yang akan ia lakukan agar tidak lupa. Mi Yeon merekam dengan pulpen bahwa dia akan makan siang dengan Hyo Seob. Kemudian, Mi Yeon dihubungi oleh pihak rumah sakit agar datang.
“Mi Yeon. Hasil akhirnya sudah keluar.”
“Katakan padaku hasil tesnya.”
“Baik. Pencitraan otak, korteks renal di lobis frontal dan temporal, menunjukkan adanya gumpalan protein di ujung-ujung saraf. Saat kami menggabungkan gelala lainnya, anda tampaknya mengidap dimensia tubuh Lewy.” Mi Yeon sangat syok mendengarnya.
“Yang ingin aku tahu adalah apa aku bisa disembuhkan atau tidak.”
“Untungnya, ini adalah gejala dini. Mungkin tampak parah tapi itu ciri khasnya. Jika minum obat, Anda akan menunjukkan perkembangan.”
“Artinya aku bisa disembuhkan?”
“Ya. untung Anda cepat datang. selama Anda mendapatkan perawatan yang baik, semua akan baik-baik saja. tidak perlu khawatir.”
Mi Yeon menelpon seseorang saat keluar dari ruangan dokter, ia berkata akan les piano, merangkai bunga dan pergi ke tempat kebugaran.
Mi Yeon kembali berlatih piano. Pelatihnya mengatakan bahwa menggerakkan jari-jari bisa menghindari dimensia dan depresi. Mi Yeon punya tekat yang kuat untuk sembuh.
***
Hyo Seob menanyakan perihal lamaran yang akan ia lakukan pada Mi Yeon pada Yoo Ha. Namun, ia berpikir bahwa ia akan menanyakannya pada lelaki. Hyo Seob pun pergi menemui Jung Eun Tae.
Tak disangka, sebelum bertemu Hyo Seob, Dokter Jung menerima daftar penderita dimensia dan ada nama Lee Mi Yeon dalam daftar tersebut.
“Sebenarnya, aku akan melamar Mi Yeon. Anak muda kini mengadakan acara. Jika melakukannya, kamu akan bagaimana?”
“Aku?” Dokter Jung mulai mengingat dirinya yang selalu mengajak Yoo Ha menikah saat Yoo Ha sedang makan mie instan. Hahaha… Dokter Jung bingung deh mau jawab apa.
“Sebenarnya aku hanya memberikannya cincin dan mengajaknya menikah. Mi Yeon mau sebuah yacht di laut dan menerima lamaran saat sedang naik yacht. Tapi aku melamarnya secara lugas saja. aku yakin, hanya aku yang berani melamar hanya dengan sebuah cincin.”
(aku bahkan tidak punya cincin, ucap Eun Tae dalam hati).
Hyo Seob melanjutkan, “Aku mau menunjukkan ketulusan hati kali ini. Menurut Yoo Ha, wanita benci pria seumur hidupnya jika pria itu sekadar melupakan dan tidak melakukan apapun.”
Usai pertemuan itu, Eun Tae jadi murung saat bertemu dengan Yoo Ha. “Yoo Ha, kupikir aku tidak pantas mendapatkanmu.”
“Kamu pasti berbuat salah. Pasti kesalahan besar. Kamu melakukan kesalahan apa sampai mengkritisi dirimu sendiri? padahal kamu narsis?”
“Aku terlalu terburu-buru, hanya memikirkan soal pernikahan. Aku tahu kenapa kamu tidak menjawabku. Aku bahkan tidak menyiapkan cincin. Maaf. Aku akan menyiapkan yang benar kali ini.”
“Apa itu penting? Perasaan kita lebih pentng daripada prosedur kan? Kita tidak harus melewati tahap yang rumit hanya untuk menuruti orang-orang.” Tapi Yoo Ha akhirnya kesal pada Eun Tae karena baru sadar akan hal itu (tentang lamaran dengan rencana). Hahahah…
***
Hyun Ha dan Jae Hyung pergi berdua ke rumah Moon Sik. Mereka bertiga bercanda dan membahas lamaran yang akan dilakukan oleh Park Hyo Seob.
Hingga ada ayah dari Moon Sik yang datang. Hyun Ha dan Jae Hyung pun akhirnya pergi.
Ayah Moon Sik berkata bahwa ia akan mencari sebuah kamar untuk tinggal. Ia juga merasa bahwa Moon Sik nampak seperti saudara kandung dengan anak-anak Hyo Seob.
“Moon Sik, aku dengar kamu membayar hutang dengan semua harta warisanmu.”
“Ibu bilang begitu?”
“Apa yang akan kamu lakukan? Walaupun ayah ini ayahmu, kamu seharusnya tidak berbisnis merugikan.”
“Orang bilang mereka tidak tahu apa yang akan menimpa Ayah jika kreditur pergi ke Filipina. Bagaimana aku bisa diam saja?”
“Kamu pasti amat mengkhawatirkan ayah.”
“Bagaimana bisa seorang putra tidak mengkhawatirkan ayahnya?”
Ayah Moon Sik pun sangat berterima kasih apada Moon Sik. Tuan Choi juga nampak menghubungi seseorang, ia akan melakukan bisnis dengan Yang Hak Soo dan sedang mencari keberadaan dari Tuan Yang.
***
Mi Yeon bertemu dengan Moon Sik. Mereka sedikit membicarakan bisnis dan berkata bahwa kemungkinan Moon Sik akan diturunkan dari jabatannya karena suatu hal.
“Moon Sik. Apa kamu tahu keberadaan Tuan Yang?”
“Aku mengundangnya ke pameran ini. tapi belum ada jawaban. Kudengar dia menghilang usai ditipu. Kurasa karena itu.”
“Dia ditipu? Itu karena dia naif. Tidak heran ibu amat kesulitan menemuinya.”
“Dia tidak menghubungi Ibu?”
“Dia sangat marah pada Ibu dan berhenti menghubungi Ibu.”
“Entah bagaimana denganku. Tapi untuk apa dia marah pada Ibu?”
(Mi Yeon mengingat saat ia tidak membantu CEO Yang tetap menjabat demi Moon Sik. Ia juga ingat pada Tuan Yang amat marah padanya. Mi Yeon juga amat menyesal karena dia tidak menjelaskan duduk perkaranya pada CEO Yang).
Tidak hanya Mi Yeon. Tuan Choi bahkan menanyakan keberadaan Tuan Yang pada Moon Sik. Moon Sik hanya menjawab dia sudah mengundang CEO Yang untuk datang ke pameran.
***
Mi Yeon datang ke peresmian. Ia juga menggunting pita.
Dari kejauhan Tuan Yang diam memperhatikan. Kemudian di dalam ruang pameran, Mi Yeon melihat Tuan Yang. Namun Tuan Yang justru menghindar. Dan Tuan Yang pun bertemu dengan Tuan Choi. Sementara Mi Yeon kehilangan jejak Tuan Yang. Mereka berdua pun akhirnya makan bersama.
“Aku menawarkan kesempatan padamu untuk kembali bangkit. Kesempatan berdua bagi kita untuk kembali di saat kita berada di puncak.”
“Apa yang kamu rencanakan sekarang?”
“Lee Mi Yeon. Kita mengawasi dan membantunya menjadi kaya. kenapa kamu membiarkannya menikmati semua keuntungan?”
“Memangnya kenapa? aku bekerja sama denganmu? Dengar. Aku mempercayai Mi Yeon dan kehilangan pekerjaanku. Aku ditipu oleh seseorang yang aku percayai. Aku bisa membalas dendam. Tapi kamu? dia membesarkan putramu. Apa hakmu?”
“Aku punya segalanya saat lahir. Kukira sudah jelas aku harus punya segalanya. Tapi setelah bangkrut dan bercerai. Semua berubah. Bisnis sebagian besar adalah masalah keberuntungan dan semua yang kucoba gagal seolah-olah peruntunganku habis. Tapi, selagi aku terus jatuh. Mi Yeon sukses. Kekayaan yang kusia-siakan dinikmati Mi Yeon sendiri. seolah-olah dia merampas semua keberuntunganku. Jika uang bergabung dengan keberuntungan kita, kita bisa berbagi. Apa salahnya itu?
***
Ibu mertua Sun Ha sedang melakukan kursus menyajikan kopi dengan mesin. Ia kesulitan akan itu dan sepertinya ogah-ogahan gitu. Jarinya pun terbakar saat memegang mesin. *yaakkk sukurin.
Komentar dulu lah. Nanti lanjut ke part 2 yaaa…
Dan yakk. Kemarin Moon Sik yang jahat. Sekarang tinggal ayahnya yang sepertinya ingin mengambil semua harta milik Mi Yeon.
Kenapa di dunia ini ada yha yang punya pemikiran seperti itu??? jahatnya.
Guys… kamu bisa like fanpage besoksore di sini untuk tetap dapat update tulisan yaaa… di sini