Sinopsis Marry Me Now Episode 29 Part 1 – Untuk episode marry me now 28 part 2, bisa kamu baca di sini ya… oh iya, beberapa drama korea memeng ditunda penayangannya. Sepertinya minggu ini hanya ada 1 episode yang tayang dari drama korea marry me now? Jadi, sabar yaaa… kalau besoksore.com sebisa mungkin buat update sinopsisnya.
Semoga bisa selesai sampe marry me now episode terkahir ya… heheh
Marry Me Now Episode 29 Part 1
Di episode sebelumnya. Lee Mi Yeon tiba-tiba datang ke rumah Park Hyo Seob dan mengatakan bahwa ia akan tinggal bersama dengan Hyo Seob.
“Ayah menyuruhnya pindah dengan Ayah.” Ucapan Hyo Seob setelah ditanya oleh ketiga anak-anaknya.
“Jika pindah dulu, bagaimana dengan pernikahannya?” Tanya Hyun Ha.
“Untuk menikah, butuh waktu dan kami harus mencari rumah. Di samping itu, Ayah tidak sabar ingin tinggal dengannya. Jadi, Ayah menyuruhnya pindah dengan Ayah.” Ucap Hyo Seob dengan sedikit terbata-bata. Hahaha…
“Kalian dengar? Aku tidak punya pilihan selain pindah karena Ayah kalian memohon dengan putus asa.” Mi Yeon mengatakannya sambil senyum-senyum seperti biasa.
Setelah masuk ke dalam rumah, reaksi Hyun Ha dan Jae Hyung menentang Mi Yeon tinggal bersama, sedangkan Yoo Ha lebih setuju karena menikah dengan orang kaya itu rumit.
***
“Ada apa dengamu? Kamu sudah cukup memperalukan dan membuatku terkejut.”
“Kamu yang menyuruhku tinggal bersama. Itu kebenaran dan faktanya.”
“Tetap saja ini tidak benar. Kita harus menjelaskan ke anak-anak dan membujuk mereka dahulu.”
“Kukira kamu mau tinggal bersama untuk menghindari itu. akan butuh waktu lama untuk membujuk mereka. Aku bahkan belum bisa membujuk Moon Sik.”
“Jadi, kamu datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan?”
“Jika kita tinggal bersama mereka tidak punya pilihan. Serta kamu bilang ke Moon Sik bahwa kamu akan menjadi keluarganya. Lantas, sudah seharusnya aku menjadi keluarga anak-anakmu.”
“Moon Sik… Ya. terima kasih. Tapi, Mi Yeon kamu sebaiknya pulang hari ini. kamu akan tidak nyaman tinggal di rumahku. Aku akan memakai uangku untuk merenovasi rumah dan membeli perabot baru. Kamu bisa pindah rumah setelah renovasi beres agar kamu bisa tinggal dengan nyaman.”
“Jangan khawatir. Aku sudah mulai mengerjakannya.”
“Apa? Mulai apa?”
Kemudian datanglah perabot baru yang di taruh di rumah atap. Mi Yeon langsung meminta untuk barang-barang ini dan itu yang ditata sesuai kemauannya. Anak-anak mengeluh di mana akan menjemur cucian jika ada sofa di rumah atap. Mi Yeon kemudian berencana akan membuat rumah menjadi tiga atau empat lantai. Hahahah…
Hyo Seob kali ini selalu membela Mi Yeon.
Saat anak-anak masuk ke dalam rumah. Di dalamnya sudah berubah menjadi ruangan tempat tidur yang mewah. Semua anak-anak Hyo Seob menjadi kaget, begitu pula dengan Hyo Seob. Ahahaha, sumpah lucu banget di bagian yang ini. Hyo Seob yang tidak biasa tidur di ranjang, kali ini memiliki ranjang yang bagus.
Saat Mi Yeon berbicara dengan ketiga anak Hyo Seob. Ia berkata melakukan tindakan demikian karena misi. Misi untuk menikah dengan restu semua anak-anak (termasuk Moon Sik).
Jung Eun Tae datang menemui Yoo Ha di rumahnya. Tidak sengaja, ia juga bertemu dengan Mi Yeon, mereka saling menyapa dan Eun Tae menyelamati mereka karena sudah tinggal bersama.
Eun Tae kali ini benar-benar PDKT dengan Yoo Ha. Ia juga berkata pada Yoo Ha untuk saling bertemu tanpa ada keperluan (yaaakkk ampum, kalau ada cowok seganteng Eun Tae bilang begini). Eun Tae juga memberikan berkas lowongan kerja pada Yoo Ha, ia berkata ingin bekerja satu rumah sakit dengannya.
Di bengkel toko sepatu, Mi Yeon sedikit membahas Yoo Ha dan Eun Tae. Mi Yeon tahu bahwa Kakak Eun Tae sangat memikirkan adiknya. Dia bertanya-tanya bagaimana reaksinya jika tahu adiknya punya hubungan dengan Yoo Ha.
***
Saat pulang ke rumah, Direktur Yeon dan Kakak Eun Tae mengatakan bahwa mereka akan menjodohkan Eun Tae dengan putri seseorang yang memiliki yayasan medis.
Nuna dari Eun Tae mengatakan untuk menemui sang gadis karena kaluarganya punya hubungan dengan rumah sakit Jahan. Eun Tae mengatakan bahwa itu semua tidak perlu, jelaslah Eun Tae menolak. Namun kakaknya merasa bahwa adiknya akan tidak bisa menolak perjodohan kali ini.
***
Yoo Ha dan Hyun Ha sudah selesai memasak makanan. Hyun Ha langsung memerintahkan Jae Hyung untuk mengatakan pada Ayah dan Mi Yeon bahwa makanan sudah siap.
Di lantai 2, Hyo Seob dan Mi Yeon sedang duduk di ranjang.
“Aku tidak bisa tidur di kasur. Sebaiknya kubawa selimut untuk tidur di lantai setidaknya beberapa hari.”
“Kamu akan tidur di lantai selagi aku tidur di kasur? Lantas, apa bedanya dengan dahulu?”
“Tetap saja ini… ranjang ini terlalu lembut. Aku lebih nyaman tidur di lantai. Aku akan membawa selimut untuk tidur di lantai.”
“Kamu kira kamu mau ke mana? Kemari, cobalah berbaring. Lebih nyaman jika kamu sudah terbiasa. Ayo,,,” Kemudian saat Hyo Seob hendak pergi, Mi Yeon menarik Hyo Seob dan jatuh ke pelukannya dan Jae Hyung masuk ke kamar mereka tanpa mengetuk pintu. Hahahahahahahah….
Dengan gagap, Jae Hyung berkata “aaaa… aaakuu minta maaf.”
Mi Yeon berkata mengapa Jae Hyung masuk tanpa mengetuk pintu? Perlukah dikunci? Hahaha… saat ditanya oleh Hyun Ha. Jae Hyung terlihat ketakutan dan berkata tidak akan ke kamar Ayah lagi. Hahahah… (ah banyak lucunya nih).
Pokonya ekspresi Jae Hyung itu kayak yang abis lihat adegan pembunuhan aja. Jae Hyung sampai nggak mau makan. Melihat dapur Hyo Seob yang kecil, Mi Yeon berencana untuk merenovasi ulang.
***
Moon Sik bertemu dengan Da Yeon. Ia berkata apakah ucapan semua ibu harus dipercayai? Da Yeon menjawab tentu saja tidak. Seorang Ibu sama saja seperti yang lain yang bisa saja berbohong, namun seorang Ibu walaupun berbohong semuanya adalah demi kebaikan anaknya. Da Yeon juga berkata agar Moon Sik sedikit mempercayai Ibunya sehingga tidak tidur di kantor lagi.
Moon Sik kembali ke rumah. Ia masuk ke dalam dan bertemu dengan ahjumma. Sesuai dengan permintaan Mi Yeon, ajhumma berkata pada Moon Sik bahwa Ibunya sudah tinggal bersama dengan Park Hyo Seob.
Moon Sik mengintip di rumah Hyo Seob. Ia melihat ibunya sedang bersama Hyun Ha dan terlihat senang. Kemudian Moon Sik pun pergi.
***
Da Yeon minum bersama Jae Hyung. Saat tahu lipstik Da Yeon keluar garis (kayak main bola yaaa). Garis bibir maksudnya, Jae Hyung membersihkannya kemudian suasana kikuk kembali. Melihat bibIr Da Yeon membuat Jae Hyung tidak fokus.
“Da Yeon, apakah orangtuamu baik-baik saja?”
“Aku pikir tidak.”
“Tapi pasti ada masa-masa indah.”
“Benar. Mereka tidak bertengkar setiap saat. Kenapa kamu bertanya soal orangtuaku?”
“Ibuku meninggal saat aku masih kecil. Jadi, ayahku sendirian selama ini. kini terasa aneh melihatnya bersama seseorang di kamarnya. Itu amat aneh.”
“Aku tahu rasanya. Saat Ayah berbuat salah, dia memijat ibu. Ibu berpura-pura membencinya, tapi sebenarnya menyukainya. Saat itu, aku bisa melihat mereka menikah karena cinta.” Saat Da Yeon berkata ini, Jae Hyung melindunginya dari papasan para pria yang sedang mabuk.
Da Yeon akhirnya pulang sendirian dan dekat dengan rumahnya, Moon Sik sudah menunggunya dan meminta waktu sebentar. Moon Sik merasa tidak ada yang bisa ia temui. Jadi ia menemui Da Yeon.
Tak sengaja juga, Jae Hyung bertemu dengan Eun Tae. Mereka mimum-minum dan Jae Hyung bertanya mengenai bagaimana idola dan tipe ideal dari Da Yeon (yaelahhhh ni cowok nggak peka banget yakkk).
Yoo Ha terlihat bahagia. Eun Soo bahkan berkata Yoo Ha harus melakukan apa yang diinginkan (yaakk ampun yaa anak kecil ngomong kayak begini). Yoo Ha sepertinya akan kembali menjadi seorang dokter.
Sementara itu, Jae Hyung dengan para pekerja lain merenovasi kamar mandi di rumah ajumma matre, alias mertua dari Sun Ha. Jae Hyung berharap bahwa kakaknya akan menyukai kamar mandi barunya.
Berlanjut ke part 2 yaaaa… udah kebanyakan. 😛