Sinopsis Golden Garden Episode 4 Part 2

Sinopsis Golden Garden Episode 4 Part 2  – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di sini yaaa…

Sekretaris Han datang dengan keamanan. “Apa yang terjadi? Siapa kamu?”

“Aku adalah…” Pak Lee gagap.

“Abaikan saja dia. Dia adalah salah satu penggemarku.” Ucap Sabina. “Ayo kita bicara di luar.”

Dan Nona Han menghentikan sabina. “Tidak apa-apa. Anda adalah tamu di sini. Aku akan mengurusnya. Kamu penggemar Nona Sabina? Apa ada sesuatu yang kamu inginkan darinya?”

“Ya… sebenarnya aku…dahulu……”

Wajah sabina nampak memohon jangan bilang.

“Katakan saja.” Ucap Nona Han.

“Aku…. adalah penggemar sabina. Aku sangat senang bertemu dengannya. Maafkan aku.” Pak Lee dibawa ke luar dan sabina hampir mau jatuh karena lemes.

“Kamu baik-baik saja?” Tanya Nona Han.

***

Pak Lee nggak kalah lemes. Dia ada di luar kemudian Eun Dong Ju menghampirinya.

“Pak Supir, kamu mengenaliku? Kenapa tidak menjawab teleponmu? Di mana tas itu? Tas uang. Ada apa? Apa terjadi sesuatu?”

“Apa yang harus kulakukan? Aku menemukannya. Harus bagaimana sekarang?”

“Siapa? Siapa yang kamu temukan?”

“Aku bertemu dengan omma anakku.”

***

Bambi yang kemarin di RS rupanya menyapa Nyonya Jin.

“Kudengar, kamu mengganti model untuk produk keduamu. Apakah aku boleh mengantre?” Ucap Bambi.

Suami Bambi berkata. “Bukankah dia berkualifikasi untuk menjadi modelmu? Saat melakukan operasi untuk encoknya, kami sedikit melembutkan tubuhnya,”

“Apa maksudmu??? Aku tidak butuh pengubahan. Begitukan Pak Choi?”

“Tentu saja. Bambi kami diakui semua orang sebagai gadis super bagel.”

“Kamu akan memakai Bambi kami sebagai model produk keduamu?”

“Tentu saja. Aku berhak memutuskan…”

Eehhh Nyonya Jin menjawab. “Itu harus diputuskan oleh departemen khusus.”

“Ahh benar, kemarin tugas itu dialihkan ke departemen humas. Aku lupa.” Ucap Tuan Choi pertanda nggak punya kuasa di perusahaan.

***

Joon Ki nampak perhatian dengan Sabina. Ayah dan Ibunya memperhatikan.

“Ahhh dia cantik. Mata Joon Ki jeli jika soal wanita.”

“Masalahnya selera wanitanya sangat rendah seperti ayahnya.”

***

Nona Han menjelaskan pada Jin. “Saat trip bisnis terakhirnya di NY. Direktur membeli cincin lima karat di bergdof’s.”

“Dia akan melamar?”

***

Jin mendekat pada Sabina dan Choi Joon Ki.

“Ibu pensasaran kenapa kamu ingin menemui Ibu. Kamu sedang bersama tamu.”

“Omma… aku hendak memperkenalkannya kepada ibu. Diaa..”

“Sabina sshii… aku ibunya Joon Ki.”

“Suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda. Bicaralah dengan nyaman denganku.”

“Tidak bisa. Kamu bahkan bukan keluarga kami.”

“Omma… dia bisa mulai menjadi keluarga kita.”

“Aku banyak mendengar tentang anda. Bahwa anda wanita tangguh yang mengembangkan perusahaan pangan kecil warisan ayah anda menjadi perusahaan terkemuka.”

“Seorang perempuan tangguh. Apa artinya aku sangat kasar dan agresif hingga tidak berdarah dan berair mata?”

“Omma… bukan begitu maksud dia.”

“Bukan itu maksudnya. Itu benar. Aku mempertaruhkan segalanya untuk perusahaanku. Hidupku, keluargaku, bahkan putraku. Itu artinya jika ada hal yang akan merugikan perusahaan aku akan menyingkirkannya apapun itu. Joon Ki… kamu tahu rahasia produk kita bisa menjadi yang pertama dalam penjualan?”

“Kita mengurangi biaya pengemasan yang mengkilap dan mahal. Kami setia dengan isi produk itu.”

“Kamu tahu benar. Begitu pula dengan perempuan. Jangan hanya melihat penampilan yang mengkilap. Kamu harus menyusup masuk untuk melihat bagaimana isinya.”

“Omma…”

Sabina tertawa. “terkdang, hal-hal baik tidak hanya ada pada isinya. Melainkan dalam kemasannya juga. Kurasa orang-orang menyebutnya barang desainer.”

“Kemungkinan barang-barang desainer menjadi barang tiruan lebih tinggi.” Ucap Jin yang emang bener.

“Namun tetap saja komsumen yang membuat keputusan terkahir,” Joon Ki nih maksudnya.

***

Tbtb host mengatakan bahwa Direktur akan memberikan sesuatu pada perempuan yang paling dia cintai.

Penyanyi sudah bernyanyi diiringi oleh Piano.

Sabina sudah besar kepala saat Joon Ki menuju tempat yang dimaksud untuk mengurakan perasannya.

Sabina berkata pada Jin. “Ini pasti kejutan yang direncanakan oleh Joon Ki.”

***

Joon Ki sudah menunjukkan cincinnya.

Ia mengulurkan tangan pada Sabina. Saat sabina akan maju. Jin langsung tertawa dan bertepuk tangan menuju Joon Ki.

“astaaagaaa… Ahh bagaimana ini? aku benci hal semacam ini. sekarang semua orang sudah tahu. Sebenarnya ini hari ke 60 perusahaan kami. Dan tahun ke 30 aku menjadi pimpinan. Tadinya aku hendak merahasiakan ini. tapi Urrie Joon Ki menyiapkan kejutan yang luar biasa. Bagaimanapun, terima kasih Nak. Kamu sudah menyiapkan ini. bisa pakaikan langsung cincinnya?”

Sabina nampak kesal.

Tapi cincinnya jadi milik Jin. “Bagaimana ini sangat cocok denganku. Terima kasih Nak.”

Melihat anaknya yang kemudian lari melihat sabina pergi. Jin berkata. “Baiklah. Bagaimana pun ucapan perpisahan harus dikatakan.”

***

Saat mengejar Sabina. Pipi Joon Ki ditampar keras banget.

“Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Beraninya kamu memperlalukanku di depan banyak orang? Aku akan menjadi bahan tertawaan. Apa yang akan kamu lakukan?”

“Kamu melihat situasinya. Apa yang bisa kulakukan di sana? Ibuku benar-benar wanita tangguh tanpa darah dan air mata. Jika menentangnya, aku bisa diusir tanpa sepeser pun. Itu juga tidak akan baik untukmu.”

“Hentikan. Aku menunggu selama 3 tahun. Aku tidak bisa menunggu lagi. Jika kamu ingin mempertahankanku, minta ibumu merestui pernikahan kita. Jika tidak. Hubungan kita benar-benar berakhir.”

Sabina pun pergi lagi.

Lanjut ke bagian 3 yaa… klik di sini.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!