Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 6 Part 1

Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 6 Part 1 – Untuk episode 5 sudah tersedia di sini. Episode sebelumnya, Dok Ki menemukan bahwa pelaku pembunuhan yang memotong bagian tubuh manusia adalah seorang polisi.

Langsung saja yaaa…

Masih dengan Dok Ki dan Du Wan yang ada di dalam rumah sakit jiwa. Tuan Du Wan ini yang meledakkan bom di episode pertama yaa…

“Sekitar dua pekan lalu, aku dikeluarkan dari pekerjaanku. Dan terus mendengarkan suara di pikiranku karena tidak mampu berobat lagi. Setiap itu terjadi aku mengunjungi situs “Keluarkan isi hatimu”.” 14 hari sebelum penyandraan deka Stasiun Samsu Sungwoon, Tuan Du mengakses situs itu. “Pemecatanku tempo hari, terus mengiang di benakku. Aku tidak melakukan kesalahan, tapi kata mereka, pembeli kehilangan selera makan karena aku bau. Akhirnya mereka mengusirku. Suara dibenakku menyuruhku untuk menghajar pembeli itu. aku harus segera minum obat, tapi tidak punya uang.

Falshback. Ada seseorang dengan wajah ditutup topeng membalas Tuan Du. “Suara di benakmu itu jeritanmu, Pak Bahagia. Jadi wajar kamu ingin mengakhiri suara-suara itu? kamu tidak sakit, Pak Bahagia. Jadi kamu tidak perlu minum obat.”

“Tapi kata mereka, memukul orang itu jahat.”

“Tidak. Mereka itu bukan manusia. Mereka adalah hama. Bencilah mereka, dendamlah jika mau. Ingat ini, jika kamu tetap memendamnya, penderitaanmu akan bertambah. Kamu ingat nasehat pertamaku? Hanya kebencian yang bisa menguatkanmu. Siapapun yang menghalangi akan mati.”

Du Won kembali menuturkan pada Dok Ki. “Aku menerima paket beberapa hari kemudian.”

“Paket?”

Peket itu berisi rompi dengan bom. Pria dengan topeng juga memberikan cara-cara penggunananya di video.

***

Kembali ke obrolan Do Kang Woo dan Kang Kwon Joo.

Kwon Joo berkata. “Mustahil. Orang yang kamu lihat sebelumnya pria kekar berumuran 30an.”

“Sudah kubilang, dia jelas memiliki sekongkolan.”

“Kita tidak bisa yakin hanya karena rekaman ini.”

Kemudian Kwon Joo menghubungi Agen Jin. Agen Jin berkata, “Alamat IP yang sama mengirim pesan ke Kang Du Won sebagai “simmani”, ke Kwak Min Soo sebagai “hercules”, Soo Bok sebagai “Fake Scorpion”. Herannya lagi, saat melacak IP-nya. Semuanya berasal dari kantor Unit Jatanras Poongsan.”

“Kamu yakin?”

“Ya. aku sangat mahir melacak IP. Dari riwayat obrolannya dia rutin mendekati ketiganya hingga 2 juni. Setelah insiden komandan Jang, situs ditutup dan dia menghilang. Dia juga menggunakan taktik serupa dengan yang lainnya.”

“Cari tahu keberadaan Kanit Na saat kematian Komandan Jang.”

“Dia berlibur, dia juga terlambat tiba di TKP. Kanit Na Hoong Soo dan Na Hyung Joon bukan saudara kandung. Kamu tahu itu? Ayah Kanit Na meninggalkan ibunya dan berselingkuh dengan mendiang ibu detektif Na. Ibu mereka berebut warisan selama lima tahun. sejujurnya, kurasa kematian Na Hyung Joon tidak akan membuat Kanit Na sedih.”

“Agen Jin. Mengenai kematian Detektif Na Hyung Joon 3 tahun lalu, periksa alibi Kanit Na.”

“Dari tiga tahun lalu? Akan kuupayakan, tapi sulit.”

Do Kang Woo kemudian berkata, “Dia libur hari itu.”

“Kamu dan Kanit Na Hong Soo belum memiliki alibi tiga tahun lalu? Komandan Do kamu serius melakukan ini? sudah lama kamu memasukkan kanit Na ke daftar tersangka? Kamu tidak memberitahuku?”

“Hanya kita yang rugi jika beraksi dengan kecurigaan. Setelah mendapatkan bukti jelas kita bisa mulai bergerak.”

“Kudengar Kang Su Won juga beraksi. Semua alamat IP yang kita lacak, berasal dari unit Jatanras. Jika memastikan lokasi Kanit Na dan menghadapinya, semua akan beres. Tidak perlu menunda-nunda.”

Kemudian Kwon Joo mengingat kata Shimmani saat di depan pintu dari pembicaraan Na Hong Soo lewat sambungan telpon. “Dia akan pergi ke resto ayam Galsun. Itu 10 menit lalu. Mungkin kota akan menemukan petunjuk jika ke sana sekarang.”

“Tidak perlu mencarinya. Itu restoran ayam lama di Galsun-Dong.” Mereka berdua bergegas pergi.

***

Mereka tiba di resto tapi Na Hong Soo tidak ada. saat bertanya pada pelayan. Na Hong Soo memang sudah datang kemudian pergi.

Episode 6, Sekongkolan dengan koin bintang.

“Kita selalu terdorong oleh nafsu. Nafsu membawa ke tempat yang sulit kita capai. Itulah kutukan kita”. –Jean Jacques Rousseau.

Agen Jin mengatakan pada Agen Park Eun Soo bahwa Kwon Joo menduga bahwa salah satu pelakunya adalah Kanit Na.

“Ahhh… Server E-Secret sempurna untuk situasi seperti ini. itu situs buatan administrasi lama untuk menyimpan data hasil inspeksi ekslusif. Setelah dibentuk tim pengawas aturan untuk menghentikan inspeksi ilegal, situsnya dihapus secara bertahap. Tapi pasti banyak informasi baru yang belum dihapus.”

“Jangan memakainya.” Ucap Agen Park. “Mereka melakukannya untuk mengubah kepolisian internal. Jangan macam-macam. kuperingatkan.”

Namun, Agen Jin malah langsung mengaksesnya. Dan di tempat lain, di rumah Psikopat Bang Je Soo, monitornya menyala menunjukkan sesuatu. *mungkinkah ini jebakan?

***

Kwon Joo mulai yakin bahwa Na Hong Soo adalah pelakunya saat mengobrol dengan Do Kang Woo di dalam mobil.

“Jangan terburu-buru. Kasus ini sudah kacau sejak 3 tahun lalu. Kita harus menganalisis dengan kepala dingin.”

“Katakan jika masih ada rahasia yang kamu rahasiakan. Aku tidak bisa bekerja sama dengan patner yang tidak kupercaya.”

“Kamu tidak lelah membahas tim dan patner? Kelihatannya tidak begitu. ternyata kamu sangat kuno. Aku tahu kamu bangga karena Tim Golden Time sukses.tapi orang akan datang dan pergi. Kamu tahu bukan? Berhenti mencari pembenaran diri.”

“Apa kamu seperti ini karena orang menjulukimu detektif psikopat, tidak cuma dari caramu menyelidiki tapi juga sikapmu pada orang lain? tapi ada yang berbeda dari niatmu sesungguhnya.”

“Itu sebabnya aku benci bekerja dengan tim. Jika kamu melakukan ini karena tertarik denganku, jangan basa-basi katakan saja.” wkwkwkwkwk saya pengen ketawa.

Kemudian ada telpon dari ahjumma yang mengatakan pada Do Kang Woo bahwa “obatnya sudah tersedia.”

Obrolan berlanjut lagi ketika Kwon Joo menyetir. “Kamu benar. Akan ada orang yang datang dan pergi. Tapi orang lain akan mengisi di antara kedua momen itu. aku memperlajarinya dari patnerku.”

***

Na Hong Soo datang lagi ke kantornya. Dia nampak bingung dari telpon yang memintanya datang ke resto ayam dengan kode simmani. Dia hanya duduk sebentar dan orang yang akan menemuinya tidak ada.

Saat Na Hong Soo melamun. Ia mendapatkan telpon dari anggota polisi yang lain, “Apa Anda masuk ke E-Sectet di ruang referensi?”

“Apa maksudmu? Bukankah itu sudah lama tutup?”

“Datanya dihapus secara bertahap. Masih ada data yang tersisa. Kurasa ada yang mengakses data Anda secara ilegal.”

“Apa?” Na Hong Soo kaget.

Di dalam ruang referensi. Agen Jin mengatakan “Daebak. Inikah sebabnya dia tidak naik pangkat?” dan yaaaakkkkk… Agen Jin tertangkap 2 polisi yang masuk.

Dan diomelilah Agen Jin oleh dua divisi intelegen dan Na Hong Soo. Awalnya Agen Jin mengaku bahwa dia hanya akan meluruskan hubungan apakah yang memuat komandan Do dan Na Hong Soo buruk. Na Hong Soo tidak percaya dan bertanya siapa yang sudah menyuruh Agen Jin.

Kwon Joo datang dan mengaku bahwa dialah yang menyuruh Agen Jin (padahal bukan, itu inisiatif sendiri).

“Ternyata kamu. aku akan mendengarkan penjelasanmu. Pasti kamu cukup sibuk menjawab telpon dan menolong warga. Kenapa kamu menyuruh mereka memeriksa latar belakangku?”

“Akan aku jelaskan semuanya. Sebelumnya, aku minta kalian meninggalkan ruangan.” Dan Na Hong Soo marah-marah minta semuanya keluar, padahal Agen Jin mau ngomong sesuatu.

***

Agen Jin keluar ruangan. Di luar ia bertemu dengan Agen Park Eun Soo.

“Ada apa? Kamu terlibat masalah?”

“Itu tidak penting sekarang. ada yang harus aku katakan pada Kwon Joo.”

“Apa yang harus kamu katakan?” Kemudian Agen Jin pun berbisik.

***

“Aku memeriksa latar belakang Anda. Untuk menyelidiki pelaku kasus pembunuhan Kanit Jang. Menurut Kang Du Won, pelakunya adalah polisi eksekutif di Poongsan. Kami tahu kamu menghubungi Jang Soo Bok dan Kang Du Won melalui alamat IP Unit Jatanras. Maaf.” Kwon Joo membungkukan kepalanya.

“Kalian mempekerjakan peretas untuk Tim Golden Time kalian? Kalian tahu betapa mudahnya memalsukan alamat IP. Hanya itu alasan yang bisa kamu pikirkan?”

“Maka izinkan aku bertanya satu hal. Tiga tahun lalu. Pada hari kejadian dan saat libur siang tanggal 2 juni, di mana posisi Anda?”

“Apa? Kang, kamu ingin melawanku hingga akhir? Kamu siap kehilangan pekerjaanmu karena ini?”

“Aku siap. Tapi berjanjilah untuk menjawab dengan jujur.”

“Aku berada di rumah kekasihku. Aku berselingkuh. Tahu rasanya mirip seseorang yang kita benci? Rasanya seperti sampah. Kenapa? kamu juga tidak percaya? Aku yakin semua ini terdapat di server yang diretas Agen Jin. Kalian berdua pasti berusaha menjadikanku pelakunya. Benar. Sesuai dengan dugaan kalian, aku dan Hyung Joon tidak akur. Tapi dia tetaplah adikku. Dia adikku. Rahasiaku sudah terbongkar. Sekarang giliranmu. Kalian mengaku melakukan uji coba Tim Golden Time di sini, padahal itu adalah investigasi rahasia. Aku pasti akan menghancurkan karir kalian. Bersiaplah.”

Kanit Na akan pergi tapi dicegah Kwon Joo. Dan Do Kang Woo tiba-tiba bersuara. “Baik. Hancurkan saja kami. Jika itu membuat kamu senang. Tapi ingatlah, bagimu aku gangguan bukan? Aku akan selalu mengikutimu. Aku akan mengikutimu sampai kamu pensiun. Lihat saja.”

Na Hong Soo marah dan mendorong Kang Woo. Ia mencengkram kerah Kang Woo. “Bedebah. Pikirmu aku main-main denganmu?”