Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 3 Part 1 – Pada episode sebelumnya, ada seorang Ibu yang melaporkan bahwa anaknya mengaku diculik dari pesan singkat. Sementara ayahnya pergi dengan membawa pisau untuk menyelamatkan putrinya.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
“Bu. Apakah ada kejadian khusus sebelum kejadian ini terjadi?” tanya Kwon Joo pada Ibu yang melapor.
“Kemarin, dia datang ke toko kami. Aku sedang ke lemari es toko di belakang. Seorang mengintip lewat pintu belakang toko kami. Sepatunya berlumpur.”
Mantan napi itu saat terpergok Ibu pemilik toko langsung berlutut dan meminta maaf. Namun sang ayah langsung mengambli gunting. Ibu yang panik langsung meminta mantan napi itu untuk pergi.
Obrolan berlanjut, “Kemudian sesuatu terjadi pada putriku saat malam hari.” Hee Joo memotong rambut panjangnya karena takut dikenali oleh orang yang pernah melecahkannya. Hee Joo mengatakan bahwa bedebah itu mengunggunya di sekolah. Dia bersembunyi dan menatapnya. Hee Joo nampak sangat stres dan bersedih. Hee Joo bahkan menyalahkan kedua orangtuanya yang membiarkan bedebah itu bebas.
“Ayah Hee Joo mengira bahwa penjahat itu akan datang untuk membalaskan dendam. Kami meminta petugas patroli. Tapi kami hanya diberi semacam jam dan menyuruh kami menunggu. Akhirnya terjadi hari ini. tolong selamatkan Hee Joo dan ayahnya.”
Salah satu Agen Tim mengatakan bahwa Yeom Gi Tae tidak lekuar dari apartemennya sejak kemarin. Yeom Gi Tae di rumahnya sedang beribadah dengan dua orang perempuan. Suara bel berbunyi dan Ayah Hee Joo langsung menyerangnya. Tidak ada Hee Joo di apartemen itu.
Episode 3 – Waktu Penghakiman
“Berdosa itu manusiawi. Tapi membernarkan dosa adalah perbuatan Iblis.” Leo Tolstoy
Kembali pada Do Kang Woo dan Dok Ki yang sudah ada di depan sebuah motel. Pria dengan topi dan masker tiba-tiba lari saat melihat Kang Woo. Aksi kejar-kejaran pun berlangsung. Kang Woo memanggil nama pria itu dengan sebutan Kang Min Soo.
Kang Woo dan Dok Ki terus mengejar dan sampai pada suatu bangunan dengan lorong-lorong yang gelap. Di saat yang sama, ponsel dari Kang Woo pun terus bergetar.
Kang Woo akhirnya membekuk pria itu yang bersembunyi di dalam WC. “Apa yang kamu lakukan pada tanggal 2 juni? Tatap wajahku bedebah.”
Kemudian ada suara perempuan yang berkata, “Hentikan.” Kang Woo lengah dan akhirnya pria itu melarikan diri kembali. Sementara itu sambungan lewat radio dengan Kwon Joo mulai terhubung.
“Carikan aku informasi mengenai nomor taxi. Kang Min Soo, polisi dari kepolisian Opo, sedang naik mobil. Diduga dia pelaku utama kasus di Stasiun Samsu.” Kang Woo meminta pada Kwon Joo dan langsung dicarikan informasinya.
“Komandan, jika kamu bertindak sendiri sekali lagi, kamu akan segera dijebloskan ke penjara. Ingat itu.”
“Urie center, hobimu mengancam?”
“Sudah aku peringatkan dengan jelas. Pelaku pencabulan anak enam tahun lalu bebas dan kami mendapatkan laporan bahwa dia menculik korbannya, Hwang Hee Joo. Kami melacak ponselnya, dan lokasi terakhirnya ada di rumah pelaku. Kami menerima kabar ayahnya menuju rumah pelaku membawa pisau.”
***
Para tetangga mulai bergunjing mengenai Hee Joo yang saat masih kecil mengalami pelecehan seksual. Tim Golden Time pun sudah sampai di pasar ikan dan mengkonfirmasi Ibu Hee Joo. Ibu Hee Joo ikut dalam mobil polisi untuk memberi tahu rute jalan sekolah putrinya.
Do Kang Woo dan Tim Golden Time lainnya sudah ada di lokasi dan bersiap masuk ke kediaman Yeom Gi Tae. Sementara Ayah Hee Joo masih mengamuk dan mengancam Yeom Gi Tae di dalam apartemen. Akhirnya Ayah Hee Joo mengancam jika polisi mendekat maka ia akan membunuh Yeom Gi Tae.
Mendengar suara Ayah Hee Joo dan Yeom Gi Tae dari radio, Kang Kwon Joo mengatakan pada Timnya bahwa keduanya berkata dengan jujur.
(Dia terlalu gelap mata. bisa-bisa dia membunuh Yeom Gi Tae. Aku harus menenangkannya). Kemudian agen Park mengatakan bahwa dari gelang kaki yang dipakai oleh Yeom Gi Tae diperoleh informasi bahwa Yeom Gi Tae berada di rumah dari pagi kemarin.
Dari CCTV yang diperoleh, salah satu anggota Tim melaporkan bahwa kemungkinan Hee Joo tidak diculik. Hee Joo pergi ke terminal bus seorang diri saat jam sekolah. Untuk sementara, dugaan Kang Won Joo adalah Hee Joo melakukan itu semua agar Yeom Gi Tae masuk penjara lagi.
Ayah Hee Joo yang ditenangkan bahwa kemungkinan Hee Joo berada di tempat yang aman karena terekam CCTV tidak bisa membuatnya tenang. Akhinya, karena takut Yeom Gi Tae terluka. Kwon Joo memikirkan solusinya.
Tembakan ke tas dilakukan Do Kang Woo. Kemudian ia mengarahkan senjatanya pada Ayah Hee Joo.
“Andalah sasaran peluru selanjutnya. Kini Anda tahu bahwa Hee Joo merekayasanya. Anda pikir ini akan berhasil? Anda pikir bisa membunuhnya dan tidur dengan tenang. Begitukah? Anda salah besar.”
“Yang benar saja. kamu bicara tanpa tahu penderitaan kami. Polisi tahu apa? Dia menghancurkan hidup kami.”
“Seandainya Anda membunuhnya. Hee Joo akan menjadi anak seorang pembunuh. Anda tidak tahu rasanya. Setiap saat, dia akan berpikir bahwa dia akan menjadi monster. Walau dia adalah monster yang layak dihabisi dan Hee Joo meminta Anda membunuhnya, jika Anda ayahnya dan menyanyangi Hee Joo hentikan ini.”
***
Tim Golden Time dan Ibu Hee Joo yang berada di terminal bus berhasil menemukan Hee Joo. Radio pun diaktifkan agar dari rumah Yeom Gi Tae bisa mendengar kejadian yang ada di stasiun.
“Ayahmu… dia mendatangi rumah orang itu…”
“Apa? Ayah ke sana?” Ayah dari Hee Joo pun menangis mendengarkan itu. kemudian ia melepaskan Yeom Gi Tae dan pisaunya.
Ayah Hee Joo akhirnya diborgol polisi. Yeom Gi Tae berterima kasih pada Do Kang Woo, “Aku berpuasa, bertaubat dan berdoa. Mungkin Tuhan telah mengampuniku. Terima kasih.”
“Yang benar saja. siapa yang bisa mengampunimu jika keluarga korban tidak bisa? Jika ingin dimapuni. Hiduplah lebih menderita dari mereka. Paham?”
Saat Do Kang Woo sudah pergi. Yeom Gi Tae mengatakan pada salah satu polisi lainnya, “Aku sesak jika udara tidak bersih. Rinitis.”
(Dia sakit Rinitis? Suaranya menjadi unik akibat sumbatan di saluran pernapasan. Tapi ini suara orang mehanan bau yang memuakkan.”
“Komandan Do. Apakah ada bau tajam di rumahnya? Kurasa Yeom Gi Tae berbohong soal sait rinitisnya.”
Komandan Do masuk kembali. “Aku pikir tidak ada.”
“Anda sakit rinitis?”
“Ya.”
“Pasti menyiksa. Anda punya alat semprot untuk hidung?”
“Punya di sini” Yeom Gi Tae kemudian membuka lacinya, “Aku jarang memakainya agar tubuhku tidak kebal. Aku di diagnosa di penjara.” Do Kang Woo kemudian melihat alat yang menurutnya mencurigakan.
“Apa yang merah itu?”
“Kain kasa yang aku pakai saat aku terluka.”
Kemudian Do Kang Woo menghubungi Kwon Joo kembali. “Kamu tidak dengar? Dia memang sepertiny sakit. Kemudian polisi dan dua perempuan yang berdoa bersama Yeom Gi Tae pamit pergi.
(ini aneh. Dia sepertinya sedang menahan sesuatu. Itu suara anak kecil? Aku salah dengar? Jelas. Mustahil ada anak kecil berada di sana. Mungkin itu suara dari luar.)
Berlanjut ke part 2 yaaa… klik di sini.
