Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 2 Part 1 – Untuk episode satunya sudah dibuat di sini, sini dan sini.
Selamat membaca dan menonton. Karena Kang Kwon Joo ini punya kemampuan khusus dalam mendengar. Untuk tulisan yang di dalam kurung itu adalah suara dalam hati Kang Kwon Joo yaaaaa…. dan karena Do Kang Woo juga punya kemampuan dalam menganalisa. Yang di dalam kurung juga suara dalam hati deh pokoknya, bukan Kwonn Joo saja.
Dengan peralatan seadanya, Do Kang Woo mencoba untuk memadamkan api pada mobil yang terbakar. Tak lama, pasukan polisi pun datang. saat Na Hong Soo diberi tahu tentang kejadian, dia mulai menyalahkan Do Kang Woo yang mengejar terlalu dekat.
Dengan kegilaannya, Do Kang Woo bisa mengambil tubuh tersangka. Saat dia akan mengambil sesuatu dari mobil, para agen polisi mencegahnya karena mobil akan meledak. Do Kang Woo berteriak, “Kalian merusak perangkat SUA yang dipasang oleh dalangnya.”
“Apa maksudnya? Untuk apa Jang Soo Bok memasangnya ke mobilnya sendiri?” Ucap Kang Kwon Joo. Namun, ia segera mengingat kata Agen Park Eun Soo yang mengatakan bahwa Jang Soo Bok berkomplot karena dia itu aslinya gaptek.
Di sisi lain, Goo Gwong Soo mendapatkan perintah dari Na Hong Soo untuk segera menangkap Do Kang Woo tanpa surat perintah. Dia ingin memenjarakan Do Kang Woo.
Jang Soo Bok dengan luka parahnya masih hidup. saat diminta Do Kang Woo untuk mengaku, Jang Soo Bok mengatakan bahwa kejahatan yang dia lakukan adalah ulahnya sendiri. Kang Woo yang mendengar akan dipenjarakan dari Goo Gwong Soo pun marah.
“Karena kesalahan kalian. Penjahat dari tiga tahun lalu itu lolos. Dia akan berburu selama sebulan, lalu menghilang. Karena kalian, nyawa orang tidak bersalah berjatuhan. Kalian sungguh bodoh. Tidak kusangka kalian mengaku bahwa diri kalian adalah detektif.
Sementara Kang Kwon Joo masih menanyai Jang Soo Bok. “Jang Soo Bok, denar baik-baik. Orang yang menyuruhmu adalah orang pertama yang membantumu? Kan?”
“Jangan berlagak tahu. Tahu apa kamu?”
“Benar. Aku tidak tahu apa-apa. Tapi aku yajin dia berusaha membunuhmu. Benar bukan?”
(Ada apa? Tiba-tiba suaranya melemah. Suaranya tidak terdengar. Apa yang dia katakan? “temanku di sini, pemburuan dimulai.)
“Pemburuan? Apa maksudmu? Siapa namanya? Apa dia tinggal di Poongsan?”
(dia bereaksi saat aku menanyakan tempat tinggalnya. Suara apa itu? Jang Soo Bok tertawa setelah mendengar suara klik. Temanku di sini. dia di dekat sini? aku yakin ada sekongkolan. Sekongkolan yang menyuruh Jang Soo Bok. Sekongkolan yang terus dipercaya Jang Soo Bok)
“Dia ada di sini bukan? Jawab. Dia ada di mana?” Karena emosi, akhirnya Kang Kwon Joo dijauhkan dari Jang Soo Bok.
***
Di dalam mobil, Kang Kwon Joo memerintahkan Dok Ki untuk pergi ke rumah Jang Soo Bok.
“Kamu kenapa? walau kita pergi ke rumah Jang Soo Bok. Polisi pasti sudah menggeledahnya.” Ucap Dok Ki.
“Akan ada waktu kosong setelah autopsi kedua. Kita masuk saat itu. pasti ada yang terlewat.” Kemudian mobil mereka pun melaju. Saat Kang Kwon Joo mencoba mengentikan mobil Kang Woo, eh malah dicueki. Menurut Kang Woo, Kwon Joo hanya berpura-pura mendapatkan hasil. Namun, Dok Ki mengatakan jika Kwon Joo bisa langsung ke sini maka instingnya sangat tajam.
Sementara itu Park Joong Ki melapor bahwa Jang Soo Bok sudah meninggal. Pria bertopi di dalam mobil pun nampak menyelakan mesin mobilnya. Ia menggunakan mobil box bertuliskan transportasi Suyeong.
Episode 2 – Awal Pemburuan
“Pemburuan manusia itu seru. Dan mereka yang telah lama memburu manusia bersenjata dan menikmatinya, tidak memedulikan hal lain.” – Ernest Hemingway.
“Namanya Do Kang Woo. Usianya 37 tahun dan dia seorang inspektur. Dia tinggal di Jepang sampai kelas tiga lalu kembali ke Korea. dia dijuluki pemecah kasus yang belum tuntas tapi dia punya banyak musuh karena tidak mengerti hubungan sosial. Beredar kabar aneh bahwa dia psikopat karena dia sangat memahami psikologi para kriminal.” Agen Park Eun Soo mencoba menjelaskan pada Kang Kwon Joo.
“Psikopat?”
“Ya. anak umur 10 tahun yang kecanduan gim pernah membunuh neneknya. Dia segera menemukan mayat nenek itu. bahkan saat kasus pembunuhan istri dokter, dia memecahkan kasus dengan menemukan bukti yang tidak diemukan oleh Forensik.”
“Siapa yang menemani Do Kang Woo?”
“Kwak Dok Ki. umurnya 24 tahun. dia pernah melakukan penipuan enam kali. Kurasa dia informan.”
“Benarkah usianya 24 tahun?” tanya Kang Kwon Joo dan ada Agen Jin Seo Yool yang menyela dan memberikan informasi.
“Aku baru saja menerima dan membaca laporan mengenai kasus Poongsan. Dan laporan itu, jelas Do Kang Woo pelakunya. Ini sangat berbeda dari keterangan yang dia tulis. Dia mengaku tidak pernah menerima uang atau melihat rekening bank itu. dia mengaku berkelahi dengan Na Hyung Joon karena hal lain. katanya dia pingsan karena kepalany dipukul. Setelah siuman, dia meletakkan potongan tangan manusia yang dimutilasi hidup-hidup, ke kotak bermotif bintang. Katanya ada seseorang yang memakai masker memotretnya. Dari suaranya, mereka sepertinya berumur akhir 20an atau awal 30an. Perkiraan tingginya 175cm. Gunting dahan yan merupakan bukti pasti, menghilang. Jo Yong Suk, penyandang distabilitas yang tinggal di panti kesejahteraan, meninggalkan pesan bahwa dia pelakunya dan bunuh diri. Dia dibebaskan setelah itu.”
(Aku yakin dia sanggup melakukan itu. tapi, kenapa dia membiarkan Do Kang Woo hidup?)
“Periksa rekening Do Kang Woo yang menerima uang suap.”
“Baik.”
“Periksa juga milik Na Hyung Joo.”
Berlanjut, Agen Park memberikan informasi bahwa akan ada pengarahan dan pengumuman bahwa Jang Soo Bok adalah seorang pelaku tunggal.
***
Setelah rumah dari Jang Soo Bok ditinggalkan oleh polisi yang bertugas. Do Kang Woo dan Kwak Dok Ki masuk untuk mecari bukti. Kondisi rumah sangat berantakan, bau dan minim cahaya. Do Kang Woo melihat botol minol dan snack, dia mengira bahwa Jang Soo Bok melakukan pesta usai bebas dari penjara.
Di dinding terdapat foto anggota golden time dan bertuliskan “Akan kubunuh mereka yang mengabaikanku.
(Dia melepas dan merekatkannya lagi agar rapi dan terbagi rata. Pelakunya diam-diam masuk dan merekatkannya. Itu hanya dilakukan oleh orang yang obsesif.)
“Pemilik rumahnya bilang tidak ada tamu bukan?” Tanya Kang Woo.
“Ya. kecuali kurir resto Tionghoa tidak ada yang berkunjung.”
***
Rapat di mulai yang diketuai oleh Na Hong Soo. Kemudian Kang Kwon Joo pun datang bergabung belakangan.
“Pada bulan september tahun lalu, Jang Soo Bok ditahan oleh Tim Golden Time Kepolisian Seongun. Karena gelap mata terhadap Tim Golden Time, kami menduga kejahatan ini terencana. Kemarin, sekitar pukul17.00, teror bom bunuh diri terjadi di stasiun Samssu Seongun. Pelaku tahu bahwa korban, yang sedang bebas tugas, akan bergegas menuju TKP. Pelaku menyerangnya dengan taser(alat setrum), lalu menculiknya. Kang Kwon Joo, kapten saluran siaga 112, berbicara dengan Komandan Jang sambil memimpin investigasi. Namun, teryata dia tidak menindaklanjuti setelah menyadari keanehan. Sekitar pukul 17.30 di deka halte bus Gn. Gangho, Jang Soo Bol menyuntikan obat penenang ke Komandan Jang bernama alprazolam dan membuat Komandan Jang mati suri. Dia merekayasa kecelakaan koorban diakibatkan oleh obat. Dia tahu bisa mendorong akselerasi mendadak dengan meretas pengendali mesin. Dia mengunggah kiriman tentang akselerasi mendadak. Dia juga bergabung dengan klub pendaki gunung dan mengumpulkan data pribadi para korban.” Penjelasan panjang lebar dari Na Hong Soo.
“Baru sekarang aku melihat pelau begitu selama 30 tahun menjabat. Jangan berlarut-larut dalam kasus ini. jangan sampai kepolisian menjadi korban. Jalankan investigasi tambahan yang dibutuhkan dan tutup kasusnya.” Atasan yang ngomong, belum tahu namanya.
“Baik. Akan kami tutup secepatnya.”
“Sebentar…” Ucap Kang Kwon Joo. “Aku kapten Kang dari Saluran Siaga Kepolisian Seungun. Kenapa Anda mencoret kemungkinan adanya sekongkolan? Menurut Detektif Go, sekongkolannya memanfaatkan Jang Soo Bok lalu membunuhnya. Dari catatan penjara Jang Soo Bok, ternyata dia gagap komputer. Meragukan dia bisa mengunggah informasi dengan seahli itu.”
“Dengar Kapten Kang… Kamu tidak tahu bahwa Detektif Do tersangka kasus tiga tahun lalu yang belum tuntas? Dia dibebaskan karena kurang bukti. Dia kotor.” Ucap Na Hong Soo yang emosional.
“Semua bukti dan keterangan harus ditangani tanpa berat sebelah. Bukankah itu prinsip investigasi? Jika benar adaa sekongklan dan kita kehilangan dia, korban lain akan berjatuhan.”
“Kamu kemati untuk mengungkap hasil investigasi kami tidak adil?”
“Cukup. Sudah cukup. Kamu Kapten Kang Kwon Joo? Aku paham bagaimana rasanya kehilangan patner. Namun, bukti kasus ini sudah jelas. Kasus dari tiga tahun lalu berarti bagi kami. Ada sopan santun yang harus dijaga antar cabang. Jangan mengungkitnya sembarangan. Sekian. Mari akhiri pengarahannya.” Ucap Pak Kepala yang kurang bijak.
Setelah Pak Kepala pergi, Na Hong Soo masih mengomel pada Kang Kwon Joo betapa busuknya Do Kang Woo yang menerima suap dan membiarkan patnernya terbunuh. Bahkan Kwon Joo diejek bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang TKP dan tugasnya hanya mengarahkan saja.
(mustahil membujuknya. Dia tampak yakin bahwa Do Kang Woo pelakunya.)
Saat keluar dari ruangan, Na Hong Soo memerintahkan patnernya Yang Choon Byung untuk segera memenjarakan Do Kang Woo.
Kang Kwon Joo juga mendapatkan kabar dari Park Joon Ki bahwa Istri dari Jang Gyeong Hak sangat syok karena suaminya meninggal terbunuh.
***
Karena yang pernah memasuki rumah Jang Soo Bok adalah kurir resto Cina. Do Kang Woo menanyai kurir dan mengatakan bahwa Jang Soo Bok sangat mengerikan dan hanya menonton video porno sepanjang hari.
Dengan uangnya, Do Kang Woo meminta sang kurir untuk mengatakan siapa yang pernah mengunjungi rumah Jang Soo Bok.
“Kamu ingat saat hujan tempo hari? Aku mengantarkan pesanan ke sana. Dia memintaku memperbaiki kerusakan di CD film birunya. Aku terkejut. Menonton film biru di CD sungguh ketinggalan zaman. Terlebih lagi, hanya orang mesum yang menonton video itu.”
Kilas balik.
Saat kurir sedang memperbaiki CD dan Jang Soo Bok sedang makan. Soo Bok mendapatkan telpon dari seseorang “Kamu sedang berpatroli dan ingin mampir? Siapa lagi yang akan kupercaya jika tidak percaya kepada polisi sepertimu.”
Kilas balik berakhir.
“Dia nampak seorang pecundang. Tapi berteman dengan seorang polisi.”
“Polisi? Kamu yakin itu ucapannya?”
“Ya. aku yakin.”
“Patroli? Apa lagi?”
“Itu saja. dia sadar aku menguping, lalu menyuruhku keluar.”
Do Kang Woo mencacat nomornya di kertas. “Lekas hubungi aku jika ada lagi yang kamu ingat.”
(Polisi mendekati orang yang membenci polisi?)
Saat keluar dari resto, Do Kang Woo melihat Kwak Dok Ki sudah ada di mobil polisi dan diborgol. Detektif Yang mendatangi Do Kang Woo dan mengatakan bahwa Kang Woo ditahan. Bahkan sudah ada surat dari kejaksaan.
***
Kang Kwon Joo datang ke rumah duka. Di sana dia langsung menemui istri mendiang Komandan Jang. Kwon Joo mengatakan bahwa dia minta maaf, jika saja dia mengantisipasinya sejak mendengar suara Komandan Jang yang aneh di telpon.
Istri mendiang Komandan Jang justru berterima kasih, ia tahu suaminya berusaha keras agar tidak menabrak para pendaki. Juga terima kasihnya yang tidak membiarkan nama suaminya meninggal dalam keadaan difitnah (memakai obat-obatan).
Berlanjut ke part 2 yaaaa… klik di sini