Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 12 Part 4 Final – Untuk episode sebelumnya bisa kamu baca di sini... Untuk selangkapnya sudah bisa kamu baca di sini…
Bang Je Soo melihat semua gerak gerik tim lewat ponselnya. Dia tersenyum.
“Kosuke, kamu memang cerdik menginvestigasi. Yaaa… ini lebih menarik.”
Bom kembali ditemukan di lantai 3. Kang Woo kemudian mendapatkan telpon. “Kenapa? kamu menelpon karena takut tertangkap?”
“Tentu saja kamu menemukannya, Urrie Do Kang Woo. Tidak aku sangka akan ditemukan secapat ini. sayang sekali. Masih ada satu bom lagi.”
“Ini belum terlambat, kembali ke jalan yang benar. Polisi pernah menyelamatkanmu. Ibu yang kamu rindukan hanya penganiyaya anak-anak. Jika tidak diselamatkan, kamu akan mati.”
“Di mana letak bom terakhir? Aku bisa mengendalikannya dengan pengendali yang aku bawa. Petunjuknya ada di dalam sumurmu.” Telpon di tutup.
Saat Kang Woo keluar dan di balkon. Ia melihat Bang Je Soo ada di gedung didepan Hostel. Dadah-dadah pula… ia juga memamerkan pengendali bom.
Kang Woo langsung menginfokan bahwa Bang Je Soo ada di gedung sebelah.
Kang Woo bertemu dengan Kwon Joo di bawah. Kwon Joo akan menyusul setelah selesai mengevakuasi korban.
Kang Woo pergi ke gedung sebelah. Secara membabi buta, Bang Je Soo melawan Kang Woo. Kang Woo ditusuk beberapa kali.
“Kamu berusaha menolong keras orang lain tanpa tahu diri. Menarik sekali. Kamu sama sepertiku. Kenapa kamu memihak hama seperti mereka? Menganggap mereka wajib dihukum itu lebih mudah.”
Kang Woo masih dicekik. “Jangan mimpi. Kamu bukan siapa-siapa. kamu hanya penjahat yang melampiaskan dendammu kepada orang lain yang tidak bersalah. Kamu Cuma sok menguasai sampah masyarakat sambil mengurung diri di basemenmu.”
“Begitukah? Lalu ini bagaimana?” Kang Woo ditikam lagi. Bagian pelipis?
“Kosuke. Kamu masih belum ingat? Marah dan bencilah.”
“Aku benci teka-teki.”
“Sayang sekali… kukira kamu akan memahamiku. Akulah yang tulus menunggu ingatanmu pulih.”
Percobaan tikaman berikutnya…
***
Detektig Goo melaporkan bahwa ada yang orang kurang dari proses evakuasi pada Kwon Joo.
Lewat pendengarannya, Kwon Joo mendengarkan seorang anak meminta tolong. Kwon Joo masuk ke ruangan.
Anehnya, anak yang hilang itu sudah diketemukan… *suara siapa itu?
***
“Kenapa kamu memerdayaiku?” Kang Woo sekarang berhasil melawan Je Soo dan berada di atasnya.
“Kamu bilang aku sama denganmu? Sama seperti katamu?” Kang Woo memukul Je Soo berkali-kali. “Kamu hanya orang gila yang delusif. Polisi yang kam bunuh, bukan hama. Mereka semua ayah, ibu, putri, putra, atau kekasih seseorang…yang mereka sayang. Paham?
“Jangan melawak. Jika kamu membunuhku. Akan kuhukum dunia hari ini. akan aku laksanakan. Jika kamu menyelamatkanku, Kang Kwon Joo akan mati.”
“Bajingan.”
Psitol sudah di atas kepala Je Soo.
“Kosuke akhirnya kamu ingat? Bunuh aku. Bunuh aku agar ingatanmu pulih. Bunuh aku dan terimalah takdirmu.”
Kang Woo menembak kaki Je Soo.
“Aku ingin menembakmu sampai kamu mati jika mengingat para korbanmu. Tapi karena ini ternyata tujuanmu sebenarnya, tidak akan aku lakukan. Omong kosongmu… tidak berarti. Masa laluku yang kamu ketahui? Itu sudah berlalu. Dunia ini masih layak ditinggali. Membusuklah yang lama di rumah sakit jiwa.”
Kang Woo mengambil remot pengendali.
“Bang Je Soo… kamu ditahan atas pembunuhan. Pembunuhan berantai”
Je Soo tertawa…. wkwkwkwkkww *adehh kzl aku.
“Jika kamu tidak ingat, aku sudah bilang Kang Kwon Joo akan mati. Pikirmu itu efektif? Yang benar saja.”
Kang Woo melihat remot dan tidak ada batery di dalamnya.
Psitol kembali ditodongkan,
“Apa maksudmu? Cepat katakan?”
“Dengarkan baik-baik suara samarnya…”
***
Kwon Joo masuk lagi ke gedung.
(selama ada cahaya. Selalu ada bayangan.)
Tolong aku… tolong aku… suara anak kecil masih terdengar. “Aku terkurung dan tidak bisa keluar…”
Kwon Joo menemukan ruangan yang dikunci.
(Melakukan kesalahan kecil pun berarti berjalan di ujung tanduk. Bahkan terkadang, bisa terperosok ke kejahatan.)
Lewat radio. Kang Woo menghubungi Kwon Joo. “Kamu di mana?”
“Di basemen, sepertinya ada suara anak kecil terkurung di sini….. kurasa ada yang mempermainanku.” Kwon Joo menemukan sesuatu yang ia tatap. “Seseorang merekam suara anak kecil.”
Kwon Joo mengambil semacam remot yang ditaruh di mainan yang sama seperti mainan di peti es, mainan itu bergerak karena Kwon Joo mengambil remot.
(tapi aku harus memperbaiki kesalahan kecil itu.)
“Jangan sentuh apapun dan cepat keluar.” Ucap Kang Woo.
Kemudian bunyi bom…. nit… nit…. 2 detik lagi… dan nolll.
(karena itulah kini aku mendengarkan baik-baik suara orang-orang yang memanggilku.)
Bom meledak. Semua mendengar. Termasuk yang di markas.
Kang Woo mengingat Miho yang mengajaknya main, senyuman ayahnya dan telinga dari Miho.
Sementara Bang Je Soo terbaring.
Tim lainnya mendekati Je Soo.
“Untuk membangkitkan ingatan seseorang. Seseorang yang berarti baginya harus dibunuh, kosuke.” Ucap Je Soo. Kemudian ia tertawa.
Kang Woo berkaca-kaca…
***
Tak jauh dari TKP. Seorang yang sudah tua ada di mobil.
“Kurasa Kosuke kini bisa kembali ke sisi kita.” Ia mengatakan dalam bahasa jepang.
Di sampingnya ada seseorang dengan setelan jas.
“Bersambung ke Voice 3, The City of Accomplices”
Demi Tuhaaaaaannnn…. ini kok gini.
SAYA BUAT REVIEWNYA TERPISAH. klik di sini untuk reviewnya.
AGAK KZL.
Whattt…
Ini sih open ending lagi….
Ya ampun, penasaran pake banget…kok kzel ya, kzl… 😭😭😭
Buat kkak semangat trus
Kapan keluarnya voice 3??? Asli.. buat penasaran sekali… mohon cepat rilisnya voice 3 yah
Biasanya tahun depan