Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 11 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. untuk selengkapnya bisa kamu cari tahu di link yang ini.
Seorang perempuan berada di sebuah ruang parkir mobil. Ia keluar dari mobil dan memberi sms seseorang.
Agen Jin sendirian di kamar 703. Anggota lainnya sudah berangkat ke kantor polisi.
Bang Je Soo menjawab, “Mari kita mulai membasmi hama.”
Ini saatnya. Bang Je Soo sudah memakai sarung tangan karetnya dan keluar dari mobil. Sementara itu perempuan tadi masuk ke ruang staf dan mematikan saluran entah apa.
***
“Asataga, mereka dengan teganya memfitnah orang yang tidak bersalah. Kamu sanggup ke kantor polisi dengan kondisi seperti itu? sebaiknya kamu istirahat di rumah.” Omel Dokki yang sedang menyetir.
“Jalan saja.”
“Bukankah ini sudah jalan?” *iya sih wkwkkw… “Ternyata manusia memang sulit berubah walau telah mengalami hal yang membahayakan. Dasar pemarah. Kamu masih sama. aku membawakan obatmu.”
Do Kang Woo mengambil obatnya dan mengingat kejadian saat ia di toilet sebelum hilang kesadaran. Ia mencoba meminum pil namun di tempat obat, pil itu tidak ada.
(aku yakin pagi itu pil masih tersisa)
“Hyung Nim, kurasa kapten Kang sungguh peduli padamu. Jika tidak, mustahil dia muncul tepat waktu untuk menolongmu. Mungkin kalian suami istri di kehidupan lampau? *aaahh ciee.
“Diam dan jalan saja.”
Do Kang Woo mengingat wajah Bang Je Soo….(aku tidak mengenalnya).
***
Bang Je Soo menaiki lantai apartemen. Kemudian kompolannya pun datang dengan menggunakan tutup wajah. Dan ada 3 orang…
Agen Jin melapor pada Kwon Joo. “Kapten Kang. Aku hanya sempat mengakses sesaat. Tapi aku tahu itu situs yang jahat. Ada ruang bernama hama tim golden time, dan ada informasi pribadi semua anggota kita. Pria penjahat itu benar-benar sakit jiwa.”
“Semua informasi priadi anggota kita ada di situsnya?”
“Ya, tampaknya, anggotanya ada banyak. Dari skalanya, servernya pasti mahal. Dari temuanku, aku paham kenapa dia menyelidiki kita sepenuhnya. Kam tahu radio tim kita dan kepolisian Poongsan masih dalam uji coba? ada komunikasi dua arahnya. Mereka memanfaatkannya. Jika bisa menonaktifkan sistem pencegahan peretasan di radio dan mendengarkan suara latar belakang dari radio, walkie-talkie bisa berfungsi sebagai penyadap. Semua polisi pasti menggunakan walkie talkie. Pasti dia memasang jaringan penyadap di rumahnya dan selalu mendegarkannya dari pelantang telinga.”
“Kembali ke markas besar dan bekerjasamalah dengan Tim Siber. Aku yakin dia sadar kita melacaknya. Jadi, mungkin kamu dalam bahaya.”
“Sebentar lagi, aku pasti mendaptkan informasi tambahan.”
“Jangan. Kamu ingat perkataanku sebelumnya?”
“Baik. Aku mengerti.”
Namun sebelum pergi, Agen Jin langsung diserang dan komputernya langsung dirusak. Dan ada orang yang menyiapkan plastik. *entah untuk apa.
***
Kwon Joo masih di dalam mobil dengan Detektif Park dan Goo. Ia mendapatkan telpon dari agen Park, “Ya. Agen Park. Komandan Do baik-baik saja. aku akan kembali ke markas besar. Selidiki apakah Bu Jo Hee Sun benar menjalani tes teksikologi.
***
Bang Je Soo menatap Agen Jin yang kesakitan. “Suatu hari hiduplah serigala. Serigala itu melihat bayangannya sendiri saat matahari terbenam. Bayangan itu tampaj besar dan tinggi. serigala bodoh itu mengira dia memang sebesar itu lalu menyerang singa. Menurutmu bagaimana nasibnya?”
Bang Je Soo kemudian menerima gunting dahan. Gunting itu di arahkan pada Agen Jin. “Apa kamu terlalu percaya diri?”
“Yang benar saja. kamu cuma lihai menekan kibor. Kamu pasti malu karena kamu menutupi wajahmu. Dasar gila.”
“Jari mana yang paling menyulitkan jika putus?” Ucap Bang Je Soo. Kemdian dia mengambil ponsel. Namun mulut agen Jin sudah dimasukkan kain.
“Bicaralah dengan Kang Kwon Joo. Jari-jarimu tidak akan dipotong jika kamu meminta diselamatkan.” Penutup mulut dilepas kambali.
Telpon tersambung, “Kapten, tolong aku. Mereka….”
“Ada apa? Apa maksudmu? Tunggu… meraka ada di sana?”
“Yeah… telingamu memang tajam. Kapten Kang.” Ucap Bang Je Soo. “Jari mana yang paling menyulitkan jika putus bagi orang seperti Agen Jin yang memakainya untuk berlagak?”
“Lepaskan dia. tidak akan aku biarkan!!!”
“Jika kamu pemimpin sejati. Biarkan mereka mengatasi kesulitan mereka. Bukan berusaha menutupi dan membantu mereka. Sampaikan ini pada Do Kang Woo juga. Akan aku beri waktu 3 menit dari sekarang, jika bisa ke mari sebelum itu, maka jarinya akan utuh. Jika terlambat sedetikpun, dia akan kupenggal.”
Kwon Joo memtar balik dan menghubungi Kang Woo.
Bang Je Soo masih menatap Agen Jin, “Seperti hama terlah berkerumun. Potong jarinya.”
“Hentikan bajingan.” Ucap Agen Jin yang kesulitan berteriak karena mulutnya ditutup.
“Jujurlah. Kamu bekerja bukan untuk menyelamatkan orang lain.kamu masuk ke Golden Time, karena ingin menyombong ke teman-temanmu? jujur saja. anggaplah ini pelajaran berharga.”
Dua komplotan Bang Je Soo sudah memotong jari agen Jin. Salah satunya kemdian menghubungi seseorang dengan ponselnya, “misi tuntas.”
Yang menjawabnya adalah perempuan di ruang kendali yang kemudian ia menekankan tombol on lagi.
***
Sayangnya saat Tim Golden Time sampai, para bedebah ini sedang bergegas pergi. Kwon Joo merasa ada yang aneh dengan ruang staf tapi ia langsung ke atas.
Agen Jin masih hidup. “Kapten Kang. Para bajingan itu… aku tidak bisa memakai tanganku lagi?”
“Kamu akan baik-baik saja.”
“Kapan mereka pergi? Apa yang terjadi?”
“Baru saja. mereka bertiga… mereka memasukkan jariku ke peti es….”
Perintah memeriksa CCTV pun gagal karena kamera mati saat kejadian. *itu kayaknya yang tombol ditekan sama ahjumma tadi.
Bnag Je Soo sebenarnya belum jauh pergi. Ia bahkan melihat rombongan Kang Woo dan polisi lain yang datang. semuanya berpencar… dan Dok Ki pun… entah kemana *emmm curiga.
Tim medis pun datang. rupanya agen Jin kehilangan salah satu jarinya.
***
Di sebuah terowogan, Bang Je Soo pun turun.
Adegan langsung di rumah Bang Je Soo, “Omma… omma??? Maaf atas kejadian tadi. Aku mengatakannya karena aku marah. Jangan marah, Omma… Rencanaku berjalan mulus. Omong-omong, kurasa kita harus pindah. Tapi jangan khawatir. Itu tempat yang paling ingin ibu tuju.”
Kamera mengarah pada suatu figura.
***
Kilas balik di pantai. Ada Ibu Bang Je Soo yang di pantai bersama anaknya Je Soo yang masih sekolah, ia melihat rapor UTS. Nilai semua mata pelajarannya hampir sempurana 100.
Mereka akhirnya berfoto bersama.
***
Dokter mangatakan bahwa agar jari Agen Jin bisa disambung kembali, maka di butuhkan waktu setidaknya 6 jam dari sekarang.
Sembelum masuk ke ambulance, Agen Jin berkata, “Kapten, sesungguhnya aku malu sekali. Dia bilang aku bekerja sebagai polisi untuk menyombong. Dia memperlakukan aku seperti pengecut. Seharusnya aku menyangkal. Itu tidak benar. Tapi aku takut bicara, itu sangat mengecewakan. Tolong tangkap pelakunya.”
“Jangan cemas. Aku pasti menangkap pelakunya. Jadi, jarimu akan tertolong.”
***
Di dalam markasnya. Bang Je Soo mengambil kotak bintang di dalam lemari es dan memindahkannya ke senuah kotak. Kemudian ia melihat jasad Na Hong Soo yang masih di sofa dan dibungkus dalam plastik.
Bang Je Soo mendapatkan pesan.
Bang songseng, kita bertemu di tempat biasa.
***
Komisaris mengadakan rapat dadakan bersama anggota golden time.
“Jadi, mereka menyusup ke rumah anggota Tim Golden Time dan memotong jarinya?”
“Ya. korban lain termasuk kanit Na Hong Soo yang saat ini hilang, juga anggota kepolisian. Situs web pelakunya memuat data pribadi anggota timku. Dia juga menyadap radio polisi. Mungkin pelakunya memahami psikologi dan tindak tanduk polisi.” Ucap Kwon Joo.
“Ada kemungkinan pelakunya mendendam kepadaku. Pelaku sengaja memotong jari Agen Jin. Jika kita tidak bergegas, agen Jin bisa cacat seumur hidup.” Ucap Kang Woo.
Komisaris melanjtkan, “Detektif Do, kamu mengaku melihat wajah kriminal itu. kamu yakin tidak mengenalnya?”
“Kurasa dia membunuh karena merasa berkewajiban. Kemungkinan besar dia terjebak delusi bahwa semua perbuatannya akan memperbaiki masyarakat yang bobrok. Kecemasan terbesarku, jika ini tanda-tanda kenekatan pelaku ia dapat mendatangkan tragedi besar seperti pembanaian massal.” Ucap Dokter.
“Kami akan fokus membantu timmu. Pastikan kamu membekuk pelaku. Tangkap semua anggota situs web dan intestigasi secara menyeluruh. Hubungi Tim Siber Seoul dan minta mereka menyelidiki situs webnya. Perketat pengamanan di Kepolisian Poongsan. Beri mereka radio yang salurannya terla diganti. Radio dua arah yang selama ini Tim Golden Time gunakan telah dilarang digunakan…. segera ganti denga radio yang lebih aman.” Ucap Komisaris.
Rapat selesai…
***
Detektif Yang berbicara pada Kang Woo, “Seharusnya kamu lebih cepat membuka diri. Jadi, tidak akan ada kesalahpahaman. Ini 70 persen salahku tapi 30 persen salahmu.”
“Cukup. Jangan basa-basi.”
“Aku minta maaf. Maafkan aku. Jadi, tolong bnatu aku, menemukan kanit Na.”
“Baik. Jangan cemas.
***
Agen Park mendapatkan informasi bahwa yang kemarin perempuan yang melompat dari atap sebelumnya menabrak seseorang di tangga.
“Perawat? Bagaimana rupanya?” Tanya Kwon Joo.
“Dia berusia 30an tahun. hee Sun mengenal sebagaian besar perawat di sana, tapi perawat itu asing.”
Kwon Joo mengingat ruangan staf di mess poongsan tempat tinggal agen jin dan ucapan agen jin yang mengatakan bahwa salah satu dari komplotan mengatakan di telpon “misi tuntas”.
“Komandan Do. Sepertinya pelaku berjumlah 4. Bukan 3. Aku dengar langkah kaki wanita di ruang mesin dekat parkir. Pasti ada yang mematikan kamera pengawas dan lift untuk membantu pelaku. Mungkin dia orang yang menyuntik Joo Hee Sun.”
“Ada wanta di antara pelaku?”
Agen Park masih berbicara via radio, “Joo Hee Sun bilang ada lukisan laba-laba di kuku wanita itu.”
“Tunggu… agen Jin bilang nama penggunanya berupa nama serangga.”
“Ya. hercules adalah nama kumbang. Shimmani nama jangkrik anjing tanah, dan fake scorpion laba-laba eropa.” Ucap Kwon Joo. “Pada kasus satpam Eoro-dong, katanya Cow Killer itu sejenis tawon.”
“Shimmani??? Mungkin dia wanita di restoran itu. *yang dulu penah didatangi Na Hong Soo. Sudah kuduga dia mencurigakan. Ada gambar laba-laba di kukunya, semuanya terjawab. Kapten Kang, lacak dia.
Itulhooo ahjumm ayang di resto ayam Galsun.
Berlanjut ke part 3 yaa. klik di sini.